Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Nama Roger Casugay mencuat di SEA Games 2019. Ia disebut-sebut merelakan peluang meraih medali emas untuk menyelamatkan atlet asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Beberapa media asal Filipina menyebut Casugay menyelamatkan Arip Nurhidayat yang hampir tenggelam saat keduanya turun pada pertandingan semifinal selancar nomor men's longboard.
Arip dan Casugay pun berbagi papan seluncur untuk menyelamatkan diri ke bibir pantai. Ada momen ketika Arip mengangkat tangan yang disebut-sebut media tuan rumah sebagai tanda menunjukkan Casugay sebagai penyelamatannya.
Menyoal kabar tersebut, Chef de Mission kontingen Indoensia, Harry Warganegara, memberikan klarifikasi. Menurutnya, media-media Filipina salah mengartikan kejadian sebenarnya.
"Komunitas surfing Filipina juga bingung dengan penulisan artikel yang tidak tepat. Kronologinya waktu Arif mau paddle ke tengah, datang ombak besar yang berakibat talinya putus," jelas Harry saat dihubungi kumparanSPORT.
"Arif berenang ke tengah menghindari impact zone [dari ombak] dan memberi sinyal oke [dengan mengacungkan jempol] ke juri sambil menunggu papan selancarnya tenggelam dan mengambil papan cadangan," kata Harry.
ADVERTISEMENT
"Namun, sinyal OK Arif disalahartikan sebagai distress call sehingga dari juri menginstruksikan agar Roger Casugay untuk mendayung ke arah Arif yang membuat pertandingan dihentikan dan meminta mereka berdua balik ke pantai dengan papannya Roger," tuturnya.
Laga semifinal men's longboard itu memang dihentikan untuk sementara pada menit ke 18 [dari total 30 menit] dan kemungkinan akan diulang pada Minggu (8/12) dari sisa waktu yang tersisa.
Kendati menganggap kejadian ini sebagai persepsi yang disalahartikan, Harry menyebut pihak Indonesia tetap mengapresiasi aksi Casugay.
"Kami tetap apresiasi yang tinggi atas niat baik yang ada dan tindakan yang mulia dari atlet Filipina tersebut. Keselamatan dan persaudaraan di atas segalanya," ujar Harry.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari. Okto--sapaan akrab Raja Sapta--mengapresiasi nilai sportivitas yang dijunjung tinggi di SEA Games 2019.
"Kami sudah bilang sama semua tim, apa pun ceritanya, kita respek sama atlet Filipina itu. Jadi, apa pun ceritanya, dia telah menunjukkan sportivitas. Itu adalah solidaritas kemanusiaan yang ditunjukkan oleh seorang atlet," tutur Okto.
"Perlombaan 'kan bukan masalah menang atau kalah. Lebih banyak persahabatan antarnegara di kawasan. Jadi yang ditunjukkan harus jadi pelajaran untuk kita. Kita semua sahabat. Saya sudah ketemu Ketua KOI Filipina, telah sampaikan kami sangat respek dan secara khusus akan kasih apresiasi kepada Casugay," ucapnya.
Okto pun mengaku banyak mendapat kabar dengan versi yang berbeda. Akan tetapi, ia menegaskan tetap memberi apresiasi atas aksi Casugay.
ADVERTISEMENT
"Singkat ceritanya, saya banyak dapat versi. Namun satu hal, atlet yang tahu jelasnya bagaimana. Kalau gangguan cuaca, itu di luar kendali kami, saya enggak mau ambil pusing sama itu. Bukan itu ceritanya. Kalau ada atlet yang mau menolong atlet lain, terlepas dia melepas peluangnya, itu adalah bentuk persaudaraan," pungkas Okto.