Cerita Pebasket NBA, Enes Kanter, yang Tertahan Gara-gara Paspornya

21 Mei 2017 14:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Enes kanter berpose bersama anak-anak. (Foto: Sigit Kurniawan/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Enes kanter berpose bersama anak-anak. (Foto: Sigit Kurniawan/ANTARA)
Ada beberapa hal menyebalkan yang bisa Anda temui ketika berada di bandara. Salah satunya adalah menyadari dokumen perjalanan Anda ditolak dan Anda harus berurusan dengan petugas keamanan.
ADVERTISEMENT
Anda bisa saja menyebut bahwa penerbangan yang delay dan lamanya proses imigrasi hingga pengambilan bagasi sebagai hal-hal lainnya. Namun, percayalah, mendengar dari petugas keamanan bahwa paspor Anda tak diakui cukup bisa bikin deg-degan dan kesal sendiri.
Dan begitulah yang terjadi pada center milik Oklahoma City Thunder, Enes Kanter.
Barangkali Anda, pembaca kumparan, masih cukup familiar dengan nama yang satu ini. Ya, baru-baru ini dia memang sempat datang ke Jakarta pada Kamis (18/5/2017) lalu untuk mengadakan coaching clinic untuk anak-anak berusia 7-12 tahun dan kami berkesempatan untuk meliputnya.
Kanter memang sedang melakoni tur ke beberapa negara dengan membawa bendera Enes Kanter Light Foundation’s Mission. Tur tersebut bertujuan untuk membantu perkembangan anak-anak di seluruh dunia melalui pendidikan, pengentasan kemisikinan, dan keharmonisan sosial.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta, tur tersebut diterjemahkan menjadi penularan antusiasme terhadap olahraga, terutama basket. Kedatangan Kanter ketika itu juga disambut baik oleh Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) dan salah satu klub IBL, Satria Muda, yang bersedia menyediakan BritAma Arena, kandang mereka, sebagai tempat untuk melakukan coaching clinic.
Tak lama setelah bertolak dari Jakarta, pada Sabtu (20/5) waktu setempat, Kanter menemukan dirinya tertahan di Rumania. Dia lantas mengabarkan ke khalayak ramai lewat akun Twitter-nya, @Enes_Kanter, bahwa dia ditahan oleh polisi bandara Rumania.
Apa yang terjadi?
Kanter menduga, paspornya ditolak lantaran ada hubungannya dengan ketidaksetujuannya dengan Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki saat ini. “Alasannya, tentu saja, karena pandangan politik saya. Dia orang jahat; seorang diktator, dan dia adalah Hitler abad ini,” ucap Kanter seperti dilansir New York Times.
ADVERTISEMENT
Kanter sendiri adalah pendukung Fethullah Gullen, orang yang dituding Erdogan mengorkestrasi kudeta (yang gagal) tahun lalu. Ideologi politik Kanter sendiri bertentangan dengan ayahnya, Mehmet, yang merupakan pendukung Erdogan.
“Dengan rasa malu yang teramat sangat, saya meminta maaf kepada presiden kami dan orang-orang Turki karena memiliki anak sepertinya,” ucap Mehmet
Kendati begitu, tidak dijelaskan lebih lanjut mengapa paspor Kanter ditolak oleh bandara Rumania. Keterangan yang didapat dari Hadis Fetic, yang bertindak sebagai asisten eksekutif untuk Kanter, mengatakan bahwa pemerintah Turki memang terbiasa melaporkan paspor warga negaranya dicuri atau hilang demi menangkap warga negara tersebut ketika tiba di negara orang. Fetic berkeyakinan, inilah yang terjadi pada paspor Kanter.
Sementara itu, pihak NBA secara khusus meminta bantuan kepada Departemen Dalam Negeri untuk memastikan pembebasan Kanter di Rumania.
ADVERTISEMENT
Pihak bandara sendiri membantah bahwa Kanter betul-betul ditahan di bandara. Mereka mengatakan, Kanter masih diizinkan untuk berkeliling bandara. Hanya saja, dia tidak diizinkan untuk meninggalkan bandara dan masuk ke Rumania.
Kanter tiba di Rumania pada pukul 13.00 siang dari Frankfurt, Jerman. Mengetahui dokumen Kanter tak valid, pihak bandara pun terpaksa melarangnya meninggalkan bandara. Namun, setelah masalah beres, dia akhirnya pergi meninggalkan Rumania menuju London, Inggris, lewat penerbangan pukul 17.00 waktu setempat. Tujuannya berikutnya adalah New York.
“Saya akan mengadakan konferensi pers besok di New York. Ada banyak yang ingin saya katakan. Bersiaplah!” tulis Kanter di akun Twitter-nya lagi.