Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Upacara pengalungan medali Edgar Xavier Marvelo, Selasa (3/12/2019), diselimuti rasa bangga dan duka. Kebangaan hadir lantaran di leher Edgar terkalung medali emas SEA Games 2019 dari cabor wushu nomor kombinasi daoshu/gunshu.
ADVERTISEMENT
Sementara, duka hadir karena ayah Edgar menghembuskan napas terakhir dini hari tadi. Ya, Edgar bertanding membawa nama Indonesia di SEA Games 2019 dengan diselimuti kesedihan karena ayahnya meninggal sebelum ia turun arena.
Kendati begitu, Edgar tetap memberikan penampilan terbaik. Ia melakukan gerakan jurus gunshu (tongkat) dengan ciamik hingga akhirnya menorehkan nilai tertinggi dengan 9,68 poin.
Edgar masih harus turun di satu nomor pertandingan lagi pagi tadi, yakni mens duel. Bersama dua kompatriotnya, Harris Horatius dan Seraf Naro Siregar, Edgar kembali tampil memukau dalam memperagakan pertarungan menggunakan tongkat dan pedang.
Penampilan apik tersebut akhirnya membuahkan lagi medali emas usai mereka mendapatkan nilai tertinggi, 9,54 poin.
Edgar sempat menolak untuk ditemui selepas pengalungan medali, namun setelah beberapa menit menunggu akhirnya ia hadir di hadapan para pewarta. Tangis Edgar tak terbendung saat dirinya mengatakan emas ini dipersembahkan untuk mendiang ayahnya, Lo Tjhiang Meng.
ADVERTISEMENT
"Tadi, waktu sebelum alat-alat (bantu medis) Papa dilepas (ketika menghubungi keluarga di Indonesia), saya sempat janji akan melakukan ini untuk papa," kata Edgar.
"Saya senang dan bangga bisa memberikan emas ini untuk Indonesia dan Papa. Saya berusaha menjalankan tugas dan janji kepada Papa," tuturnya menambahkan.
Edgar sendiri sempat berencana pulang ke Indonesia usai bertanding, tapi Topan Kamurri yang melanda Filipina membuat seluruh penerbangan dibatalkan.