Di Balik Perubahan Emblem Klub-klub Serie A Lain

18 Januari 2017 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tifoso A.S. Roma (Ilustrasi) (Foto: Paolo Bruno/Stringer)
Revolusi sepak bola itu datang dari tempat yang tak disangka-sangka. Dikenal sebagai liga sepak bola yang ketinggalan zaman, Serie A Italia justru menjadi pionir dalam hal rebranding logo tim. Meski begitu, hal ini sebetulnya tak begitu mengejutkan karena klub Serie A yang melakukan terobosan ini adalah klub yang dalam beberapa tahun ke belakang selalu jadi yang terdepan di Italia: Juventus.
ADVERTISEMENT
Sebelum akhirnya mengubah logonya kemarin (17/1/2017), Juventus terakhir kali melakukan perubahan ini pada tahun 2004. Selama 13 tahun, Juventus bertahan dengan logo yang menjadi saksi baik saat mereka dihukum degradasi pada musim 2006/07 maupun ketika menjadi juara Serie A lima kali berturut-turut pada musim 2011/12 sampai 2015/16.
Dalam kurun waktu tersebut, sudah ada banyak klub Serie A yang melakukan pergantian logo. Meski tak semua dan tentu saja tidak sedrastis perubahan yang dilakukan Juventus, apa yang dilakukan klub-klub tersebut punya nafas yang sama, yakni modernisasi.
Di sini, kami ingin mengajak Anda untuk menilik beberapa perubahan logo yang sekiranya layak untuk dibicarakan lebih jauh.
1. Cagliari
Lepas dari cengkeraman Massimiliano Cellino yang otoriter, Cagliari mencoba untuk menjadi lebih dinamis dan modern. Selain mengubah logo, klub berjuluk Gli Iisolani (Orang-Orang Pulau) ini juga berencana untuk merenovasi total Stadion Sant'Elia yang sudah termakan zaman.
ADVERTISEMENT
Perubahan logo Cagliari (Foto: Wikimedia)
Perubahan logo yang dilakukan oleh Cagliari ini mereka lakukan pada musim 2015/16 silam. Dalam logo baru tersebut, mereka menonjolkan identitas mereka sebagai klub asal Pulau Sardinia dengan memperbesar bendera I Quattro Mori (Empat Orang Moor) yang merupakan bendera tradisional Sardinia. Selain itu, salib Santo Georgius pun mereka masukkan ke sana. Hilangnya warna emas pada logo baru tersebut juga berfungsi untuk semakin menonjolkan warna ke-Sardinia-an klub juara Serie A 1970 ini.
Nah, dalam video di bawah ini, pihak Cagliari memperkenalkan desain stadion baru mereka tersebut. Di sini, unsur warna yang kental juga sama dengan warna di logo baru mereka. Biru, putih, dan merah. Klub yang pernah diperkuat Gigi Riva itu, lewat logo dan stadion baru mereka, seperti ingin menegaskan bahwa Cagliari adalah Sardinia dan Sardinia adalah Cagliari.
ADVERTISEMENT
2. Roma
Sejak diakusisi Raptor Group pimpinan Thomas DiBenedetto dan James Pallotta dari keluarga Sensi pada 2011, Roma berubah menjadi klub yang sangat progresif. Klub pesanan Benito Mussolini ini benar-benar serius melakukan perubahan di mana hal itu tampak jelas dari rencana ambisius mereka membangun stadion baru, Stadio della Roma.
Dari video di atas, jelas terlihat bahwa pemilik baru Roma sadar betul akan kekuatan citra Roma sebagai sebuah kota. Seperti halnya Cagliari dengan Sardinia-nya, Roma pun ingin agar Kota Roma menjadi "milik" mereka, bukan Lazio apalagi Alba-Roma.
Keinginan untuk mengasosiasikan Roma yang klub sepak bola dengan Roma yang merupakan The Eternal City ini ditunjukkan pula lewat penulisan kata 'Roma', menggantikan 'ASR' -- singkatan dari Associazione Sportiva Roma -- di logo baru klub tersebut. Adapun, logo baru ini diluncurkan Roma pada tahun 2013 silam.
ADVERTISEMENT
Perubahan logo Roma (Foto: Under Consideration)
3. Internazionale
Pebisnis asal Indonesia, Erick Thohir, membeli mayoritas saham Internazionale dari Massimo Moratti pada 2013 silam. Setahun kemudian, Inter meluncurkan logo baru yang bermaksud untuk mempertegas unsur biru-hitam sebagai nyawa klub. Dari detail dari rilis resmi klub, perubahan yang terjadi adalah:
- Garis-garis yang ada disederhanakan dan jumlah lingkaran dikurangi.
- Gambar bintang dihilangkan dan hanya digunakan di kostum bertanding.
- Aksen di huruf 'I' yang membuatnya tampak menyerupai pilar dihilangkan.
Perubahan logo Inter (Foto: Under Consideration)
4. Milan
Sebelum Juventus dengan logo 'J'-nya, Milan pun sebenarnya sempat melakukan perubahan "radikal" pada tahun 2014. Akan tetapi, perubahan tersebut sifatnya hanya sementara.
Untuk merayakan kepindahan mereka ke rumah baru (rumah, ya, bukan stadion), Milan menggunakan logo tiga dimensi yang hanya mereka pergunakan di kostum tandang musim 2014/15. Bentuknya unik, tidak lazim, dan kalau diperhatikan lebih saksama lagi, tampak seperti bakso goreng yang siap disantap dengan cocolan saus pedas.
ADVERTISEMENT
Logo tiga dimensi A.C. Milan (Foto: A.C. Milan)
5. Napoli
Perubahan ini memang sudah dilakukan lebih dari satu dekade silam dan sampai sekarang belum dilakukan pembenahan terhadapnya. Napoli, pada tahun 2006, berhasil promosi kembali ke Serie B setelah dua musim berada di bawah kepemilikan Aurelio De Laurentiis. Oleh pengusaha sinema kelahiran Roma ini, rebranding dilakukan.
Pasalnya, De Laurentiis membeli Napoli pada tahun 2004 dalam keadaan bangkrut. Oleh pengadilan, mereka dilarang menggunakan nama asli mereka, 'Societa Sportiva Calcio Napoli'. De Laurentiis pun mengganti nama klub menjadi 'Napoli Soccer'. Nama itulah yang terpampang pada logo mereka antara 2004-2006.
Setelah berhasil membawa Napoli promosi ke Serie B, De Laurentiis mengubah nama klub kembali menjadi 'Societa Sportiva Calcio Napoli', akan tetapi pada rebranding tahun 2006 itu, tulisan nama klub sama sekali dihilangkan. Jadilah logo Napoli yang bertahan hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Perubahan logo Napoli (Foto: Abrar Firdiansyah)