Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Andrea Dovizioso memang gagal naik podium MotoGP Austin 2019 di Circuit of the Americas (COTA). Namun, rider Ducati Corse tersebut justru jadi pebalap yang paling diuntungkan dalam hal kans jadi juara dunia.
ADVERTISEMENT
Pada balapan MotoGP Austin, Dovi hanya mampu menempati posisi keempat. Posisi itu ia dapatkan setelah memulai balapan dari urutan ke-13. Jadi, bisa dibilang Dovi sudah bekerja keras untuk meraih poin maksimal.
Ternyata, kerja kerasnya pun mendapat hasil yang berlipat. Ia diuntungkan dengan terjatuhnya pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. Dan ia juga diuntungkan dengan kehebatan Alex Rins yang menggagalkan kemenangan Valentino Rossi.
Situasi itu yang membuatnya berhak kembali memimpin klasemen MotoGP 2019. Koleksi 54 poinnya unggul tiga poin atas Rossi dan lima poin atas Rins. Sedangkan Marquez ada di urutan keempat dengan raihan 45 poin.
Saat membuka gerai kedua Ducati di Roma, Italia, Dovi merangkum perjalanannya dalam tiga balapan awal musim 2019. "Sebuah ledakan di Qatar, tapi dua balapan selanjutnya juga berjalan dengan baik karena kami sadar akan sulit di Argentina dan di Texas," tutur Dovi, dilansir Speedweek.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, Dovi sadar bahwa Marquez telah menunjukkan kecepatan luar biasa di awal musim ini. Dan hal itu pula yang kembali menjadikannya sebagai kandidat kuat juara. Di Qatar, Dovi harus bersusah payah untuk mengalahkannya.
Di Argentina, The Baby Alien benar-benar tak tertandingi sejak lap pertama. Ia pun menyelesaikan balapan dengan keunggulan 9,816 detik dari pebalap terdekat, Rossi. Dan di Austin, tempat favoritnya, ia juga sempat memiliki peluang besar.
Sayang, saat terlalu bernafsu untuk memperlebar jarak, pebalap asal Spanyol itu justru terjatuh. Momen ini yang membuat Dovi mengambil satu kesimpulan, yakni bahwa Marquez hanyalah manusia biasa.
"Marc melakukan kesalahan. Itu penting karena banyak alasan. Untuk kejuaraan dan poin secara logis. Ia sangat cepat dalam dua balapan pertama dan kami ada di rumahnya, di Texas. Untuk kejuaraan, itu sedikit membantu untuk semua orang. Itu menunjukkan ia hanya manusia, bukan tidak terkalahkan," cetus Dovi, 33.
ADVERTISEMENT