Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Wakil Filipina, Bren Esports, berhasil menjadi kampiun kejuaraan dunia M2 Mobile Legends setelah menumbangkan tim asal Myanmar, Burmese Ghouls dengan skor akhir 4-3, Minggu (24/1).
ADVERTISEMENT
Pertandingan yang berlangsung sengit itu tersaji dalam tujuh laga. Kedua tim saling mengalahkan di enam laga pertama. Balas-balasan kekalahan pun terjadi dengan sangat menegangkan.
Di pertarungan final, Burmese Ghouls sebenarnya memimpin di early dan mid game. Namun, Bren yang bermain konsisten mampu ciptakan momentum dan berhasil menumbangkan empat pemain.
Dengan bantuan Lord, wakil Filipina itu menggempur turret Burmese Ghouls. Lagi-lagi, empat pemain tumbang dan kemenangan dengan mudah berada dalam genggaman Bren.
Bren bisa mencapai laga final setelah mematahkan hati rakyat Indonesia. Sebelumnya, RRQ Hoshi dan Alter Ego, dua wakil Tanah Air ini juga berhasil mereka kalahkan.
Bagi Alter Ego sendiri, mungkin sakit hatinya terasa dua kali lipat. Bren mampu mengalahkan Udil dkk pada babak Group C dan Playoff di Lower Bracket. Kemenangan ini terasa manis bagi Bren yang pernah dikalahkan Alter Ego tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Draft Pick Jadi Kunci Kemenangan Bren
Rotasi dan mekanik yang baik sudah tentu jadi persyaratan untuk memenangkan permainan di genre MOBA ini. Terlebih untuk para pro player, mereka sudah pasti paham betul.
Di Mobile Legends sendiri, hasil akhir dari sebuah pertandingan sebenarnya sudah bisa dilihat bahkan sebelum pertarungan dimulai. Ya, sesi Draft Pick sangat menentukan bagaimana jalannya laga.
Jika dilihat baik-baik, Bren tidak hanya konsisten dan bermain disiplin di dalam gameplay. Tetapi mereka juga hampir memenangkan semua sesi Draft Pick. Jangan kaget jika mereka menggunakan hero yang itu-itu saja selama turnamen berlangsung.
Tercatat, hero yang paling banyak mereka gunakan selama kejuaraan ini adalah Chou dengan total 11 penampilan. sepuluh di antaranya dimainkan oleh Lusty
ADVERTISEMENT
Menyusul di tempat kedua ada Baxia dengan 10 kali penampilan. Selanjutnya Silvanna, Alice, dan Claude masing-masing bukukan 8 penampilan.
KarlTzy sendiri yang bertugas sebagai core selalu mendapatkan hero pilihannya. Dia memainkan Claude 8 kali, Lancelot 6 kali, Yi Sun-shin 3 kali, dan Harley 2 kali.
Pemilihan hero di Draft Pick ini memang sangat penting. Buktinya, Lancelot yang digunakan KarlTzy langsung mencatatkan Savage di laga perdana Bren kala melawan 10S Gaming Frost.
Hal ini juga lah yang jadi kunci kekalahan Alter Ego. Di laga Playoff, Yam menggunakan Esmeralda di dua laga terakhir. Mage yang biasanya tebal itu, bisa dilumpuhkan dengan mudah oleh Lunox dan Baxia yang dipilih Bren.
Setali tiga uang dengan RRQ Hoshi. Xinn dkk memang menang di gim pertama. Tetapi langsung menelan kekalahan tiga kali beruntun dan merelakan panggung final ke tangan Bren.
ADVERTISEMENT
Damage terus menerus dari Claude yang dipakai KarlTzy dan Alice-nya Ribo yang bisa keluar masuk war dengan mudah menjadi titik balik mereka untuk pulangkan RRQ Hoshi kembali ke Indonesia.
Hal ini pun dibenarkan KarlTzy, Bren sengaja kalah di match pertama untuk melihat strategi Draft Pick dari RRQ Hoshi.
“Pada gim pertama, kami ingin melihat dulu apa yang dipunya dari strategi draft RRQ Hoshi, dan all out di gim berikutnya,” ungkap KarlTzy dalam wawancara usai pertandingan.
Pada pertandingan final pun sama, Bren hampir memenangkan semua Draft Pick. Tercatat, Lusty memainkan Chou 4 kali, FlapTzy menggunakan Baxia 4 kali, dan Claude-nya KarlTzy hadir 3 kali.
Melihat strategi dan cara main mereka di turnamen ini, rasanya tidak perlu diragukan lagi kalau trofi M2 jatuh ke tangan Lusty, Pheww, FlapTzy, Ribo, dan KarlTzy.
ADVERTISEMENT