Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kabar kontingen bulu tangkis RI dipaksa mundur dari All England sampai ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris. Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kerajaan Inggris Merangkap Irlandia dan IMO, Desra Percaya, juga sudah tahu soal ini.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan resmi, pihak KBRI menjelaskan akan memperjuangkan nasib atlet bulu tangkis RI. Untuk itu, mereka menyatakan telah melakukan koordinasi intens dengan Ketua Timnas All England, Pak Ricky Subagja; dan Kemenpora.
"Menteri Luar Negeri RI (Retno Marsudi) juga telah memberikan arahan yang jelas untuk memastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlet bulu tangkis Indonesia pada turnamen All England tersebut," tulis KBRI London.
"Di saat yang sama, Dubes RI di London, Desra Percaya, sudah melakukan kontak langsung kepada Dubes Inggris di Jakarta, Owen Jenkins, dan meminta agar beliau melakukan intervensi ke National Health Services (NHS)/otoritas kesehatan Inggris," lanjut mereka.
Secara lebih jelas, KBRI London menjelaskan ada tiga hal yang ditanyakan ke NHS:
ADVERTISEMENT
1) Memastikan alasan dan narasi kewajiban isolasi mandiri 10 hari;
2) Tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap atlet Indonesia; dan
3) Opsi kemungkinan dilakukan tindakan yang memungkinkan atlet Indonesia lanjutkan kompetisi di All England.
Pendekatan ke pihak NHS itu disebutkan dilakukan dengan segera sejak Kamis (18/3) pagi waktu setempat. Tak cuma ke NHS, lobi perjuangan nasib atlet bulu tangkis Indonesia di All England juga dilakukan ke BWF selaku penyelenggara.
"Sebagai catatan, saat ini Pemerintah Inggris masih memberlakukan lockdown dan pengaturan protokol kesehatan yang ketat mengingat angka penularan COVID-19 yang relatif masih tinggi. Turnamen All England pun diselenggarakan dengan pengaturan khusus, ketat, dan tertutup tanpa penonton," tandas KBRI London .
***
ADVERTISEMENT