Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun pada RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2020 untuk menjadi tuan rumah Formula E . Rencana tersebut masih menelurkan pro dan kontra hingga kini.
ADVERTISEMENT
Fraksi PSI DPRD DKI menolak pengajuan anggaran tersebut lantaran menganggap perhelatan Formula E tidak sebaiknya dilakukan di tengah defisit anggaran daerah. Terlebih, belum adanya kajian investasi yang akan diterima apabila Jakarta menjadi tuan rumah Formula E 2020.
Di sisi lain, dukungan mengalir dengan pandangan bahwa Formula E akan menjadi peluang perekonomian Indonesia, khususnya DKI Jakarta.
Kepercayaan investor untuk menanamkan modal di Indonesia bisa meningkat jika Jakarta menjadi tuan rumah ajang internasional. Event ini juga sekaligus memperkenalkan Jakarta kepada calon-calon investor.
Transportasi udara dan lokal juga akan mendapatkan dampak yang signifikan. Tak sampai di situ. Ajang ini merupakan peluang bagi para pelaku UMKM dan perajin. Bukannya tidak mungkin produk souvenir atau merchandise bakal terjual lebih besar kepada penonton lokal maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ajang Formula E mengedepankan kampanye mengatasi polusi di Jakarta. Tingkat polusi di Jakarta sampai titik terparah pada Juli hingga Agustus 2019.
Menjadi tuan rumah Formula E menjadi wadah berkampanye mengatasi polusi Jakarta karena memakai mesin tenaga listrik. Emisi kendaraan yang menjadi sumber polusi pun bisa dikurangi.
Sean Gelael dan pebalap Formula E asal Belgia, Stoffel Vandoorne, menjadi orang yang mendukung perhelatan Formula E di Jakarta. Keduanya bahkan menemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Selasa (12/11) di Balaikota Jakarta untuk memberi dukungan langsung.
Vandoorne sangat antusias mendorong Jakarta sebagai kota masa depan untuk menciptakan lingkungan bersih. Sementara Anies memberi semangat untuk musim baru Formula E.
Setelah dari Jakarta, Vandoorne bersiap menyambut musim baru Formula E 2019/20 bersama tim Mercedes. Seri pertama digelar di Ad Diriyah, Arab Saudi, pada 22-23 November 2019.
ADVERTISEMENT
“Masa depan Formula E cerah dan kota penyelenggaranya akan ikut terdampak. Saya yakin Jakarta mampu menjadi kota dengan tingkat emisi rendah dan menciptakan langit biru,” ujar Vandoorne.
Anies tak ketinggalan menjelaskan pentingnya Formula E bagi Jakarta. Ia menggaungkan alasan bahwa Formula E bisa meningkatkan penggunaan transportasi publik.
“Program integrasi transportasi publik di Jakarta bisa membuat jumlah pengguna angkutan umum naik dua kali lipat,” kata Anies.
Demi mendukung Jakarta sebagai tuan rumah Formula E, Vandoorne berjanji akan tinggal lebih lama di Ibu Kota Indonesia.
Sean Gelael tidak ketinggalan. Ia mengaku bangga bisa menjadi bagian. Sebagai pebalap Indonesia, Sean tentu ingin perhelatan Formula E di Jakarta terealisasi.
"Saya penduduk Jakarta dan bangga dengan kota ini. Setiap kali Indonesia atau Jakarta menggelar event internasional, saya senang luar biasa," kat Sean.
ADVERTISEMENT
"Saya belum tahu apakah bisa ikut balapan Jakarta E-Prix. Namun, saya sudah dua kali ikut acara terkait Formula E dan hal itu sudah membuat saya bahagia,” ujar Sean.
Jakarta sendiri sebenarnya sempat masuk pertimbangan untuk jadi tuan rumah musim 2018/19. Namun, wacana itu urung terwujud.
Saat ini, rencana tuan rumah Formula E musim 2019/20 tengah digodok. Jakarta akan menjadi tuan rumah seri ke-11 dari total 14 seri yang ada.
Balapan sendiri dirancang akan diselenggarakan di sekitar Monumen Nasional. Jalan Medan Merdeka juga bakal ikut dilintasi oleh para pebalap Formula E.