Habis Suarez, Terbitlah Mohamed Salah

6 November 2017 16:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah merayakan golnya. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Salah merayakan golnya. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Sejak Luis Suarez pergi meninggalkan Liverpool pada musim panas 2014 lalu, lini depan "Si Merah" tak pernah baik-baik saja. Sejak Suarez memutuskan menerima pinangan Barcelona itu, Liverpool tak lagi memiliki pemain depan yang bisa diandalkan untuk urusan mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Liverpool bukannya tak mencari pengganti. Dari Mario Balotelli, Rickie Lambert, Christian Benteke sampai Danny Ings mereka datangkan untuk menggantikan Suarez. Tapi, pada akhirnya hasil selalu sama: tak ada striker yang benar-benar bisa diandalkan, tak ada yang bisa menjadi tulang punggung dalam urusan cetak gol seperti Suarez.
Tiga musim berlalu tanpa adanya Suarez, Liverpool tumbuh tanpa striker murni. Tugas pencetak gol kemudian dibebankan kepada winger atau gelandang serang yang mereka miliki: Philippe Coutinho, Sadio Mane, sampai Roberto Firmino--yang kemudian ditugaskan sebagai pemain nomor 9.
Suarez kala masih berseragam Liverpool. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Suarez kala masih berseragam Liverpool. (Foto: AFP)
Liverpool sejatinya memang memiliki Daniel Sturridge yang tidak mandul-mandul amat. Namun, masalah cedera yang sangat setia kepada striker Inggris itu membuatnya juga tak bisa selalu diandalkan. Alhasil, tenaga tiga pemain di ataslah yang diandalkan Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
Karena itu tak usah heran kalau semenjak Suarez pergi, tak ada satu pun pemain Liverpool yang mampu mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim. Pada musim lalu misalnya, top-skorer Liverpool adalah Coutinho dan Mane yang masing-masing mencetak 14 dan 13 gol.
Itu pula yang kemudian membuat Klopp kerap tak menggunakan striker murni dalam formasi 4-3-3 andalannya. Kecuali kalau salah satu di antara Mane, Coutinho, atau Firmino absen, barulah manajer asal Jerman itu menurunkan para striker seperti Sturridge atau misalnya Divock Origi pada musim lalu.
Tapi, situasi itu perlahan-lahan mulai berubah musim ini. Penyebabnya, Liverpool sudah menemukan sosok yang bisa diandalkan menjadi tulang punggung untuk urusan mencetak gol. Dan sosok itu, siapa lagi tentunya kalau bukan Mohamed Salah.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Salah sudah mencetak 12 gol untuk Liverpool dari 17 laga yang telah dijalaninya di seluruh kompetisi. Tak hanya itu, Salah juga berhasil menciptakan tiga assist. Konsistensinya di lini depan memang tak perlu diragukan. Singkatnya ketika Liverpool butuh gol, maka dia akan muncul.
Kala Firmino dilanda inkonsistensi soal mencetak gol, Mane dan Coutinho kerap diterpa cedera, Salah muncul sebagai sosok yang selalu ada untuk Klopp. Dia pun menunjukkan kalau dengan siapapun di lini depan, dia bisa bermain sama baiknya. Dia bisa mencetak gol, menciptakan peluang untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Maribor (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Maribor (Foto: Reuters/Paul Childs)
Berdasar statistik yang dihimpun WhoScored, Salah adalah pemain Liverpool dengan rata-rata tembakan terbanyak dan dribel terbanyak kedua setelah Coutinho. Salah musim ini mencatatkan rata-rata 3,4 tembakan dan 2 dribel per laga. Itu belum ditambah rata-rata 1,5 umpan kunci per laga yang mampu dia lepaskan.
ADVERTISEMENT
Itulah yang membuat Salah diandalkan dan dinilai seperti Suarez. Tapi, tunggu dulu, jika mau diusut dari statistik lain di 17 laga pertama, Salah lebih unggul dari pemain Uruguay itu. Jika Salah mampu mencetak 12 gol dan 3 assist, Suarez hanya mamp mencetak 7 gol dan 5 assist dari 17 laga pertamanya bersama The Reds.
Bahkan, raihan Salah juga mengungguli raihan Fernando Torres--mesin gol Liverpool sebelum Suarez. Torres di 17 laga pertamanya berbaju merah, mampu mencetak 11 gol dan 1 assist. Kita tahu kemudian bagaimana tajamnya Torres dan Suarez, sehingga harapan para pendukung Liverpool kepada Salah pun sedemikian besar.
Torres pernah mengerikan bersama Liverpool. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Torres pernah mengerikan bersama Liverpool. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
Memang kadang statistik tak bisa begitu saja menjadi acuan, tapi menilik bagaimana konsistensi eks-pemain AS Roma itu sejauh ini, wajar saja kalau banyak yang berharap kepadanya. Apalagi konsistensi itulah yang sebelumnya dimiliki Suarez dan Torres, serta tak dimiliki pemain depan Liverpool setelahnya.
ADVERTISEMENT
Kini seiring musim berjalan, pemain yang didatangkan dengan banderol 34 juta poundsterling itu juga punya peluang untuk menjadi seperti Suarez dan Torres. Sebab, sama seperti dua pemain sebelumnya, Liverpool saat ini juga menggunakan skema main yang menguntungkan Salah.
Formasi 4-3-3 Klopp yang mengandalkan kecepatan dan kecairan bergerak para pemain depan sejauh ini jelas sudah cocok dengan gaya main Salah sendiri. Sementara formasi 4-4-2 yang digunakan Klopp pada laga terakhir Liverpool melawan West Ham akhir pekan lalu juga sama menguntungkan dan memudahkannya.
Mohamed Salah merayakan golnya. (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah merayakan golnya. (Foto: Reuters/Phil Noble)
Sebab, dalam laga di mana Salah mencetak dua gol itu, Klopp menginstruksikannya menjadi striker bersama Firmino. Tapi, tak hanya mengemban tugas sebagai striker, pria asal Mesir itu juga dituntut bisa bergerak cair dalam mencari bola, membuka ruang bagi rekan-rekan, dan bagi dirinya sendiri. Selain itu, formasi itu juga benar-benar dapat memaksimalkan kecepatannya.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki banyak opsi permainan yang berbeda, tapi dia adalah keputusan untuk kami semua. Ya, sangat menyenangkan memiliki dia di tim. Dia adalah ancaman nyata. Dia adalah pemain tengah ofensif yang lebih merupakan striker, itu benar, dan dia harus menyesuaikan sedikit dengan gaya yang berbeda," kata Klopp perihal bagaimana Salah di sistem barunya.
Jika Klopp terus menggunakan skema yang berpusat pada pemain berusia 25 tahun itu, gol-gol dan assist bisa terus bergelontoran. Dengan Premier League musim ini yang masih menyisakan 27 laga lagi dan sejauh ini Salah sudah mampu mencetak 7 gol, dia punya peluang untuk bisa melebihi pencapaian Suarez di musim penuh pertamanya (11 gol) serta pencapaian Torres (24 gol).
ADVERTISEMENT
Atau bahkan, Salah juga bisa melebihi pencapaian terbaik Suarez sepanjang musim (31 gol) dan para pendukung Liverpool akan benar-benar melupakan El Pistolero dan El Nino.