Hong Kong Open: Anthony Ginting Tembus Perempat Final

14 November 2019 22:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Anthony Ginting lolos dari lubang jarum. Perlawanan gigih dan sengit Jan O Jorgensen di babak kedua Hong Kong Open 2019. diredam. Kemenangan 20-22, 21-19, 21-14 disegel.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan yang ditorehkan di atas Court 1 Hong Kong Coliseum pada Kamis (14/11/2019) ini memastikan Indonesia memiliki dua wakil tunggal putra di perempat final. Anthony bakal bertanding melawan Chou Tien Chen pada Jumat (15/11/2019).
Sayangnya, sektor ganda campuran tidak melahirkan cerita serupa. Praveen Jordan/Melati Daeva menelan kekalahan di Court 4.
Langkah mereka dijegal Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo 21-13, 19-21, 16-21. Nah, yang menjadi lawan Kaneko/Matsutomo adalah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle.
Aksi Anthony Ginting. Foto: Dok. PBSI
Kedudukan imbang 6-6 menjadi pelontar efektif bagi Anthony untuk menghentak. Masing-masing dua smash jauh dan eror lawan mengantar Anthony pada keunggulan 10-6.
Reli sengit 10-7 berakhir menyenangkan untuk Anthony. Jorgensen menunjukkan bahwa ia bukan pebulu tangkis yang mudah menyerah.
ADVERTISEMENT
Serangan demi serangan Anthony direspons dengan pengembalian. Sayangnya, Jorgensen tidak menemukan momentum untuk menyerang balik. Kalau sudah begitu pilihannya tinggal dua. Lawan mendapat angka atau eror yang membuat lawan kehilangan poin.
Sial bagi Jorgensen karena pilihan pertama mendekat kepadanya. Ia mengambil posisi yang terlalu jauh dari net sehingga terlambat menyambut shuttlecock kiriman Jorgensen.
Kegigihan Jorgensen itu menunjukkan hasil yang menggembirakan. Meski belum mampu merengkuh keunggulan usai interval, Jorgensen mampu menyamakan kedudukan 13-13.
Bila diperhatikan, permainan Jorgensen lebih lepas di interval kedua ini. Ia lebih berani untuk melesakkan tusukan-tusukan dan sergapan dari depan net.
Akan tetapi, kebangkitan itu tidak bertahan lama. Usai kedudukan imbang 14-14, Anthony kembali menemukan ritme permainannya.
ADVERTISEMENT
Dari situ, ia menyegel keunggulan sampai 18-14. Memimpin 18-15, Antony melesakkan smash dari lapangan tengah. Sebenarnya shuttlecock tidak menyasar area yang letaknya jauh dari jangkauan Jorgensen.
Masalahnya, Jorgensen terlambat merespons serangan sehingga shuttlecock lepas dari tangkapan. Salah besar jika menyangka Jorgensen sudah habis.
Jan O Jorgensen Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ia mampu mendekat bahkan hingga 19-20. Smash jauh Anthony menjadi senjata makan tuan. Akurasinya tumpul sehingga shuttlecock malah jatuh tipis di belakang garis.
Kesalahan itu ibarat durian runtuh bagi Jorgensen karena membuatnya menyamakan skor 20-20. Jorgensen benar-benar menghentak. Gim pertama berhasil ditutupnya dengan kemenangan 22-20.
Gim kedua dibuka dengan kondisi mirip gim pertama. Kedudukan ketat menjadi warna paling dominan, setidaknya hingga 6-6.
ADVERTISEMENT
Anthony bisa unggul 11-7 setelahnya. Namun, melihat seperti apa jalannya laga pertama, keunggulan seperti itu bukan jaminan Anthony tak bakal kehilangan gim.
Jorgensen menginjak pedal gas usai interval. Dalam kedudukan 8-12, misalnya. Ia tidak ragu merangkai serangan dari depan net yang menyulitkan Anthony.
Serangan itu ditutup dengan cerdik. Begitu Anthony mencapai depan net, Jorgensen tidak melepaskan sergapan cepat. Ia justru mendorong shuttlecock ke belakang posisi Anthony bersiaga.
Celakanya, Anthony juga tidak bisa mundur karena sedang dalam posisi setengah berjongkok usai mengamankan pukulan rendah Jorgensen. Cara itu dipakai Jorgensen untuk menggeser skor pada kedudukan 9-12.
Anthony masih bertahan. Keunggulan 9-12 dibawa hingga 13-15. Hentakan smash Anthony membatalkan upaya Jorgensen untuk menyamakan kedudukan 15-15. Namun, Jorgensen masih mampu mengubah skor menjadi 15-16.
ADVERTISEMENT
Kans Jorgensen untuk melangkah ke perempat final tambah besar. Makin ke sini, Anthony kian sering melakukan eror. Salah satunya smash yang membuat shuttlecock menghantam net. Jorgensen mengacungkan tinju begitu skor berganti menjadi 16-17.
Laga dihentikan sementara saat Anthony memimpin 18-17. Melihat tim medis yang menghampiri, sepertinya ia mengalami cedera minor.
Dalam keadaan tertekan, Jorgensen masih jeli melihat celah yang bisa dieksploitasi. Ia mampu merengkuh dua poin berturut sehingga imbang 19-19. Yang pertama, Jorgensen melepaskan smash menyilang ke kanan lapangan Anthony.
Sebelumnya ia merepotkan Anthony dengan rentetan serangan menyilang. Sebelum smash yang tidak mampu dijangkau itu, Jorgensen mengirim pukulan panjang ke kiri Anthony. Tidak heran jika akhirnya Anthony mati langkah.
ADVERTISEMENT
Poin kedua alias penyama kedudukan didapat Jorgensen dengan mengincar area kiri dekat posisi Anthony. Entah apa sebabnya, yang jelas Anthony gagal merespons serangan itu.
Suporter Anthony jangan panik dulu. Jagoan kalian yang satu ini berhasil membereskan gim kedua dengan kemenangan 21-19. Itu artinya, gim ketiga adalah penentu.
Memimpin 4-2 di gim ketiga, Anthony punya kesempatan emas untuk memperlebar jadi 5-2. Bagaimana tidak? Ia berhasil menggiring Jorgensen ke depan net.
Yang perlu ia lakukan hanya melepaskan sergapan menyasar tubuh Jorgensen. Sialnya, sudah begitu, Anthony malah kehilangan angka karena shuttlecock-nya menabrak net.
Dua smash mengganjar Anthony dengan dua angka yang menggeser skor menjadi 9-4. Meski demikian, smash pertama justru terlihat seperti pukulan bertahan yang gagal ditangkap lawan.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan krusial, Anthony masih melakukan eror. Jorgensen mendekat 8-9 karena pengembalian Anthony untuk kesekian kalinya membuat shuttlecock mencium net.
Jorgensen berbalik unggul 10-9. Tipis, memang, tetapi tetap bahaya jika tidak segera diantisipasi. Anthony merespons dengan cepat, setidaknya sampai 12-10. Caranya mendapatkan poin ke-12 itu juga agresif, yaitu menggunakan smash keras untuk mengembalikan service Jorgensen.
Anthony Sinisuka Ginting. Foto: Dok. PBSI
Ada kejadian kocak saat Anthony memimpin 17-13. Adu drive memaksa kedua pemain mengambil posisi dekat net. Anthony berusaha menyerang Jorgensen dengan sergapan ke arah tubuhnya.
Namun, manuver itu menjadi bumerang. Begitu shuttlecock melewati ujung net, Jorgensen langsung menjawab dengan melepaskan pukulan panjang. Anthony, untuk beberapa saat, seperti kebingungan melihat shuttlecock sudah berpindah lapangan.
ADVERTISEMENT
Para penonton bersorak begitu shuttlecock menyentuh lapangan Anthony. Aksi itu membuat Jorgensen menggeser skor pada kedudukan 14-17.
Akan tetapi, poin itu menjadi torehan terakhir Jorgensen. Tanpa ampun Anthony melesat hingga akhirnya sampai pada kemenangan 21-14.