Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Inggris Tinjau Ulang Aturan Atlet Transgender Ikut Kompetisi Olahraga Wanita
27 Juni 2022 21:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sekretaris Negara Inggris untuk Bidang Olahraga, Media, dan Budaya; Nadine Dorries; secara tegas menyatakan bahwa seluruh kompetisi olahraga fisik wanita di Inggris hanya boleh diikuti oleh atlet yang berjenis kelamin wanita. Maka dari itu, kebijakan soal atlet transgender akan ditinjau ulang supaya lebih adil.
ADVERTISEMENT
Dorries akan mulai mengajukan peraturan baru untuk seluruh jenis olahraga fisik, seperti sepak bola, cricket, rugby, tenis, atletik dan lain-lain. Hal ini seperti yang telah dilakukan oleh FINA selaku Federasi Olahraga Renang Internasional.
Dorries mengaku paham keresehan atlet transgender. Namun menurutnya, apabila seseorang sudah mengalami masa pubertas pria, otomatis keunggulan fisik dimiliki oleh orang tersebut. Jadi, tidak adil rasanya jika mereka ikut serta dalam kompetisi olahraga fisik wanita.
“Saya sebenarnya kasihan kepada siapa pun yang merasa hidup dalam tubuh yang tidak mereka kehendaki. Tapi kita tidak bisa berpura-pura bahwa seks (jenis kelamin) tidak penting. Seks memiliki konsekuensi biologis,” kata Dorries kepada Mail on Sunday.
“Saya tentu ingin memberikan batasan dalam hal ini, karena olahraga kompetitif wanita harus diutamakan untuk orang yang lahir dari jenis kelamin wanita. Bukan seseorang yang terlahir sebagai pria, lalu berganti kelamin menjadi wanita. Saya ingin semua badan induk olahraga mengikuti kebijakan itu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, masih banyak badan induk olahraga internasional, yang mengizinkan wanita transgender untuk ikut dalam kompetisi olahraga fisik wanita. Aturan tersebut berlaku selama mereka bisa mengurangi hormon testosteron mereka dalam jangka 12 bulan.
Menurut laporan The Guardian, kebijakan itu juga tampaknya masih banyak dianut oleh berbagai badan induk olahraga di Inggris. Padahal, aturan tersebut sebenarnya sudah sering mendapatkan protes terutama dari tim-tim profesional olahraga di negara tersebut.
FINA baru mengubah aturan yang memperbolehkan transgender mengikuti kompetisi renang wanita, usai mereka melakukan riset dan menemukan hasil bahwa wanita transgender memiliki keunggulan fisik daripada wanita tulen. Tak lama berselang, badan induk olahraga lain seperti rugby hingga atletik juga mengikuti aturan serupa.
ADVERTISEMENT
Keputusan mereka untuk segera merevisi aturan tersebut, kemudian mendapat respons positif dari Dorries yang memang sedari awal menyadari adanya kejanggalan dalam peraturan itu. Dorries akan segera membahas ulang aturan ini kepada Pemerintah Inggris pada Selasa (28/6), walaupun pilihan akhir akan tetap ada pada setiap badan induk olahraga di Inggris.
Memang, permasalahan ini selalu menjadi perdebatan di berbagai kalangan. Akan tetapi dalam pertimbangannya, olahraga tetap harus memprioritaskan hal keselamatan dan keadilan dalam setiap kompetisinya.
Mendengar rencana perubahan peraturan itu, sebuah protes langsung saja muncul dari badan LGBTQ+ Stonewall yang menganggap bahwa perubahan aturan ini hanya untuk menyingkirkan eksistensi kaumnya saat ini. Padahal menurutnya, setiap orang atau atlet harus diperlakukan sama walaupun mereka adalah seorang transgender.
ADVERTISEMENT
Penulis: Bennartho Denys