Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jalan Terjal Jawara Tinju WBO: Samsak 20 Orang hingga Jadi Karyawan McDonald's
13 Oktober 2021 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tak semua orang punya jalan lurus dan mulus untuk menapaki tangga kesuksesan. Ada juga yang terjal seperti yang dialami jawara tinju kelas penjelajah WBO, Lawrence Okolie. Ia pernah dikeroyok 20 orang hingga berjuang menjadi karyawan McDonald's .
ADVERTISEMENT
Sabuk juara miliknya itu didapat usai menumbangkan Krzysztof Glowacki selaku juara bertahan kelas penjelajah WBO pada Maret 2021. Pukulannya di ronde keenam membuat petinju Polandia itu tumbang dan Okolie diputuskan menang KO.
Seketika nama petinju asal Inggris itu meroket. Banyak fan baru dari berbagai lapisan masyarakat. Namun, ada hal paling menyentuh di antara barisan pendukungnya itu. Adalah anak laki-laki muda kisaran 16 tahun yang amat berterima kasih padanya karena telah menjadi panutan.
Menurut laporan Evening Standart, pemuda tersebut mengalami tindakan bullying serta body shaming karena kelebihan berat badan. Mengapa harus berterima kasih kepada Okolie? Karena masa kecil sang jawara juga tak jauh berbeda dengan mereka.
Okolie pernah membela diri dan menyerang salah satu teman sekolahnya karena mengejek dia tentang berat badannya. Namun, apa yang didapatkan Okolie setelahnya lebih tak manusiawi.
ADVERTISEMENT
"Dia diintimidasi dan berujung perkelahian di sekolah. Okolie ingat ada 20 teman sebayanya muncul di rumahnya untuk membalaskan dendam setelah dia menyerang salah satu dari mereka yang mengejek berat badannya," tulis laporan tersebut.
Selama bertahun-tahun, Okolie yang merupakan putra dari orang tua asal Nigeria ini juga kerap mendapat perlakuan rasisme. Ia menjadi target umum dari kepolisian untuk tuduhan beberapa tindak kejahatan. Setidaknya dia pernah dihentikan oleh petugas sebanyak tiga kali sehari. Bahkan, terus diikuti saat tengah berbelanja.
“Banyak orang yang saya kenal bahkan tidak menyadari bahwa ini adalah perjuangan yang harus dilalui oleh etnis minoritas dan orang kulit hitam. Apakah Anda suka atau tidak, itu ada di wajah Anda,” kata Okolie.
ADVERTISEMENT
Saat berada di sekolah, Okolie juga bukan sosok yang bersinar di bidang olahraga umum, seperti sepak bola. Sampai suatu saat dia melihat petinju kenamaan Inggris, Anthony Joshua (AJ) yang menjadi inspirasinya.
Beranjak dewasa, Okolie mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan restoran cepat saji, McDonald's. Ia menjalani pekerjaan itu, tepatnya di cabang Victoria Station, Inggris. Namun, matanya tak pernah lepas dari aksi idolanya, Anthony Joshua.
"Sejujurnya saya akan mengatakan itu adalah salah satu momen terbaik dalam hidup saya, bekerja dengan saudara laki-laki saya, berteman, dan belajar hal-hal seperti ketepatan waktu, kepercayaan diri, dan rasa hormat," terang Okolie yang baru-baru ini kembali ke tempat lamanya bekerja, dikutip dari Mirror.
"Itu nyata. Saya duduk di kursi yang sama [saat menonton AJ], mereka bahkan punya televisi! Senang bisa kembali," ucapnya.
Petinju yang memiliki rekor 17-0 itu juga memberikan wejangan bahwa setiap orang harus tetap yakin dengan apa yang tengah dijalani saat ini. Menurutnya, tak ada yang tak mungkin meski harus bersusah-payah dahulu.
ADVERTISEMENT
"Segalanya mungkin jika Anda bekerja cukup keras dan saya mendorong semua pemuda untuk percaya pada diri mereka sendiri," tegasnya.
Dirinya juga tak lupa darimana ia berasal. Okolie kini turut menjalin kerja sama dengan McDonald's untuk meluncurkan gerakan yang dirancang untuk meningkatkan peluang hidup ribuan anak muda.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport .