Kalahkan Ganda Denmark, Fajar/Rian ke Babak Kedua Malaysia Masters

7 Januari 2020 16:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto. Foto: dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto. Foto: dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memastikan diri sebagai wakil Indonesia pertama yang melangkah ke babak kedua Malaysia Masters 2020.
ADVERTISEMENT
Berlaga pada Selasa (7/1/2020) di Court 1 Axiata Arena, Fajar Rian menang 21-17 dan 21-14 dari ganda kawakan Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen.
Skill saja tidak cukup untuk melawan pasangan senior seperti Boe/Conrad-Petersen. Ketenangan yang konstan dan kecerdikan menjadi syarat mutlak bagi siapa pun untuk mengalahkan keduanya, termasuk ganda putra muda seperti Fajar/Rian.
Situasi ini terlihat dari jalannya gim pertama. Meski di atas kertas Fajar/Rian yang unggul, Boe/Conrad-Petersen mampu memberikan perlawanan sengit hingga skor berjalan ketat, mulai 1-1 sampai 6-6.
Penempatan tricky menjadi salah satu cara Fajar/Rian untuk mengumpulkan angka. Misalnya, saat mereka hendak meraih keunggulan 7-6. Fajar mendorong shuttlecock jauh ke sudut lapangan.
Ganda Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen. Foto: Romeo GACAD / AFP
Meski area itu bisa dijangkau, Conrad-Petersen tidak mengejar shuttlecock. Ia mengira penempatan Fajar bakal membuat shuttlecock ke luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, anggapan itu keliru. Shuttlecock jatuh tepat di garis lapangan.
Masalahnya, keunggulan tipis tidak menjamin bahwa segala sesuatunya berjalan mulus bagi Fajar/Rian. Permainan Fajar/Rian yang didominasi dengan smash-smash mengarah tubuh berhasil dipatahkan oleh Boe/Conrad-Petersen dengan pertahanan tangguh.
Tak sekadar bertahan, Boe/Conrad-Petersen juga berulang kali melepaskan serangan balik hingga menutup interval gim pertama dengan keunggulan 11-8.
Untungnya, Fajar/Rian bisa bangkit. Keduanya berhasil merapatkan jarak menjadi 12-13 dan menyamakan skor jadi 13-13. Boe/Conrad-Petersen kembali membangun pertahanan solid saat memimpin tipis 14-13.
Keduanya mengambil posisi sejajar sehingga mampu mengamankan rangkaian pukulan menyilang Fajar/Rian yang cepat. Akan tetapi, Fajar/Rian-lah yang berhasil menutup reli ini dengan torehan angka. Boe yang mengambil posisi di kiri depan net terlambat merespons pukulan Fajar.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Foto: Dok. PBSI
Sayangnya, permainan Fajar/Rian belum kalis dari eror. Misalnya, saat mereka sudah memimpin 17-15. Pengembalian jauh Rian tidak terukur sehingga shuttlecock terjatuh di belakang lapangan.
ADVERTISEMENT
Untungnya Fajar/Rian berhasil menjaga momentum. Smash kencang Fajar memampukannya menggeser skor dari 19-16 menjadi 20-16.
Boe/Conrad-Petersen masih bisa menambah satu angka lagi lewat kemenangan di duel reli yang diwarnai dengan saling kirim smash kencang. Meski demikian, Fajar/Rian menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan 21-17. Boe/Conrad-Petersen kehilangan kontrol saat berusaha menerima shuttlecock yang dikirim lewat jumping smash Fajar.
Situasi serupa gim pertama muncul di gim kedua. Gim ini diawali dengan pertarungan sengit yang membuat skor ketat dari 1-1 hingga 5-5. Smash kencang Conrad-Petersen membawanya dan Boe pada keunggulan 6-5.
Smash itu tidak asal kencang, tetapi juga jeli. Ia membidik sudut kiri lapangan dengan memanfaatkan bola bawah.
Manuver tersebut sepintas terlihat hanya akan membuat shuttlecock mencium net. Namun, apa daya jika akhirnya tidak seperti itu?
ADVERTISEMENT
Reli kencang yang digagas Boe/Conrad-Petersen saat Fajar/Rian memimpin 9-7 menjadi senjata makan tuan. Agresivitas Boe/Conrad-Petersen tidak membuat Fajar/Rian mati kutu.
Mereka malah berhasil membalas serangan sengit itu dengan serangan yang tidak kalah sengit. Hasilnya menggembirakan. Fajar menghentak dengan mendorong shuttlecock ke tubuh Boe. Pemain yang disasar terlambat merespons sehingga angka jatuh ke tangan Fajar/Rian.
Situasi serupa gim pertama muncul di gim kedua. Gim ini diawali dengan pertarungan sengit yang membuat
skor ketat dari 1-1 hingga 5-5. Smash kencang Conrad-Petersen membawanya dan Boe pada keunggulan 6-5.
Smash itu tidak asal kencang, tetapi juga jeli. Ia membidik sudut kiri lapangan dengan memanfaatkan bola bawah.
Manuver itu sepintas terlihat hanya akan membuat shuttlecock mencium net. Namun, apa daya jika akhirnya tidak seperti itu?
ADVERTISEMENT
Reli kencang yang digagas Boe/Conrad-Petersen saat Fajar/Rian memimpin 9-7 menjadi senjata makan tuan. Agresivitas Boe/Conrad-Petersen justru berujung blunder karena mereka kehilangan akurasi saat melepas serangan.
Sial bagi Boe/Conrad-Petersen karena torehan poin mereka seperti terhenti setelah kedudukan 7-9 tadi. Fajar/Rian melesat hingga keunggulan 14-7.
Untuk kesekian kalinya Fajar membuktikan kualitas smash-nya. Saat memimpin 14-8, lesakannya berhasil memutus reli sengit yang sebenarnya didominasi oleh agresivitas Boe/Conrad-Petersen.
Laga setelahnya seperti berjalan satu arah. Boe/Conrad-Petersen benar-benar sulit melepaskan diri dari tekanan Fajar/Rian. Tak heran jika Fajar/Rian bisa memimpin hingga 18-10. Jumping smash Rian bahkan menggiring skor pada kedudukan 19-10.
Meski demikian, Boe/Conrad-Petersen belum kandas. Tertinggal 11-20, mereka masih bisa mendapatkan tiga angka tambahan.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Foto: Dok. PBSI
Dua angka pertama didapat dengan skema yang mirip, yaitu penempatan tricky. Sementara, satu angka lagi didapat berkat kegigihan Boe/Conrad-Petersen menggiring duel pada reli sengit.
ADVERTISEMENT
Walau bisa meladeni permainan Boe/Conrad-Petersen dengan sama trengginasnya, Fajar/Rian tetap kehilangan angka. Penyebabnya adalah netting cerdik Boe yang membuat Fajar/Rian mati langkah.
Akan tetapi, suporter Indonesia tenang saja. Fajar/Rian tetap mampu memastikan diri sebagai wakil pertama Indonesia yang melangkah ke babak kedua. Yep, gim kedua itu tuntas dengan kemenangan 21-14 untuk Fajar/Rian.
Di babak kedua Malaysia Masters 2020 pada Kamis (9/1/2020), ganda putra Indonesia ini akan berlaga melawan pemenang laga antara He Ji Ting/Tan Qiang dan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae.