Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepergian Afridza sendiri diterima pihak keluarga dengan lapang dada. Kata sang paman, Bayu Aditya, pihak keluarga sendiri sudah tahu sejak awal bahwa inilah risiko menjadi pebalap.
"Kami sudah menerima kenyataan itu. Kami tahu risiko di balapan itu sangat besar," ucap Bayu kala ditemui di Cargo Jenazah, Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (4/11/2019) siang WIB.
Senin itu, Bayu berada di Cargo Jenazah untuk menjemput jenazah Afridza Munandar . Rencananya, almarhum akan langsung dibawa ke kampung halamannya, Tasikmalaya, via jalur darat dengan dikawal tim Astra Honda Indonesia.
Setibanya, kira-kira pukul 21:00 WIB, jenazah Afridza bakal diantarkan kepada sang ibu sebelum kemudian dikuburkan.
"Mungkin sebelum disalatkan, ibu mau lihat wajah terakhir almarhum. Jadi cuma dikasih waktu lima menit, terus disalatkan, langsung dimakamkan di pemakaman keluarga," jelas Bayu.
ADVERTISEMENT
Jika merukuk hasil autopsi Kepolisian Malaysia, PDRM, penyebab kematian Afridza ialah cedera kepala. Proses autopsi ini sendiri dilaksanakan sehari sebelum jenazah Afridza diantar ke Jakarta via jalur udara.