Kemenpora Kutuk Body Shaming ke Nurul Akmal: Merendahkan Olahragawan

Atlet angkat besi wanita, Nurul Akmal pada Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). Foto: Edgard Garrido/REUTERS

Atlet angkat besi Indonesia, Nurul Akmal, mendapat perlakuan tak menyenangkan setibanya di Indonesia. Nurul yang baru saja membela 'Merah Putih' di Olimpiade 2020 menjadi korban body shaming oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Melihat hal ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun buka suara. Melalui Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, pihaknya mengecam aksi tersebut karena merendahkan seorang olahragawan.

"Komentar itu sangat tidak etis, tidak sopan dan betul-betul body shaming. Kami dari Kemenpora tentu mengecam keras ucapan tersebut," ujar Gatot ketika dihubungi kumparan, Kamis (5/8).

Gatot Dewa Broto, Sekretaris Kemenpora saat Pertemuan PSSI dengan Kemenpora terkait Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

"Di dalam Piagam Olimpiade sudah diatur bahwa hal-hal yg terkait di antaranya yang cenderung mengarah pada notasi yang merendahkan harga diri dan identitas olahragawan adalah bertentangan dengan Piagam Olimpiade," tambahnya.

Kejadian tak menyenangkan terhadap Nurul Akmal terjadi di acara penyambutan atlet yang digelar di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (5/8) dini hari WIB.

Dalam cuplikan video yang beredar, Nurul diminta berfoto setelah mengambil bunga. Tiba-tiba, terdengar teriakan ‘Yang paling kurus’. Sontak para ofisial yang berbaris di belakang Nurul langsung menoleh ke arah suara tersebut.

Nurul sendiri mewakili Indonesia di angkat besi nomor +87 kg putri. Wanita asal Aceh itu berada di posisi kelima usai menyelesaikan total angkatan 256 kg (115 kg snatch serta 141 kg clean and jerk).