Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya Carolina Marin mesti puas dengan status runner-up di Indonesia Masters 2020 . Pada laga final nomor tunggal putri yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (19/1/2020), Marin ditekuk wakil Thailand, Ratchanok Intanon .
ADVERTISEMENT
Sebetulnya Marin telah memberi perlawanan sengit usai kalah 19-21 di gim pertama. Pebulu tangkis asal Spanyol ini sukses memunculkan rubber game dengan mencuri kemenangan 21-11 di gim kedua. Namun, Marin takluk 18-21 di gim ketiga.
Bagi Marin, faktor utama kekalahan ini ialah permainan depan net Intanon. Lewat permainan depan net pula, Intanon mendulang poin terakhir di gim pemungkas. Intanon melakukan smash usai Marin membalikkan bola di depan net.
"Dia bermain lebih baik terutama di permainan depan net. Seperti yang kalian lihat, dia mendapat poin terakhir dengan bola depan. Terkadang, hal seperti ini terjadi," kata Marin dalam konferensi pers usai pertandingan.
"Seharusnya saya membuat dia menjauh dari sisi depan lapangan karena hari ini dia sedang dalam performa terbaiknya. Dia sering menempatkan bola di depan net dan saya cukup pasif (dalam meresponsnya)," lanjut atlet berusia 26 tahun itu.
Bagi Marin, ini merupakan kali kedua secara beruntun dia gagal juara di Indonesia Masters. Walau begitu, Marin tak mau larut dalam kekecewaan. Dia pun langsung mengalihkan fokus ke turnamen selanjutnya, yakni Thailand Masters 2020.
ADVERTISEMENT
"Saya akan berangkat ke Thailand sekarang untuk bertanding di turnamen selanjutnya. Turnamen ini bakal digelar pada dua atau tiga hari dari sekarang," tutur Marin .
"Saya harus belajar mengatasi (kekurangan) ini. Saya harus bermain lebih cerdik jika bertemu dengan dia di pertandingan selanjutnya. Tentunya, saya juga harus melihat kondisi lapangan," pungkas Marin.