Ketua Panwasrah PON XXI: Cabor di PON Harus Diperbanyak Agar Sekelas SEA Games

18 September 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah joki beradu cepat dalam perlombaan pacuan kuda kelas C-1.600 M PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Arena Pacuan Kuda Belang Bebangka, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Kamis (12/9/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah joki beradu cepat dalam perlombaan pacuan kuda kelas C-1.600 M PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Arena Pacuan Kuda Belang Bebangka, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Kamis (12/9/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Mayjen Purn Suwarno menjelaskan dalam penyelenggaraan PON kali ini ada 65 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.
ADVERTISEMENT
Sekilas, kata Suwarno, PON kali ini memang memiliki cabor yang paling banyak dibanding PON Papua, PON Jabar, hingga PON Riau.
“Kalau kita bandingkan bandingkan Papua 37 cabor dalam 1 provinsi. Jabar 44 , 1 provinsi. Riau 40 cabang, 1 provinsi. Sekarang, yang Aceh 32, Sumut 33 cabor,” kata Suwarno di Santika Dyandra Hotel, Medan, Rabu (18/9).
“Sebenernya lebih kecil dibanding dengan tuan rumah PON lalu. Kalau digabung yang besar,” sambungnya.
Suwarno bilang, jumlah cabor yang banyak ini merupakan upaya untuk menyesuaikan dengan persiapan SEA Games. Hal itu sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi.
Sehingga, bila ke depannya ada pertandingan, Indonesia sudah siap dan berprestasi.
Suasana pembukaan PON XXI tahun 2024 di Aceh, Senin (9/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
“Semuanya kalau gak kita imbangin cabor maka kita akan ketinggalan perolehan medali. Memang sebelumnya pemerintah katakan SEA Games sasaran antara. Tapi pas kita laporan ke presiden, presiden katakan ya kalau dulu itu kita ranking 4 paling kita sekarang kita 3,” kata Suwarno.
ADVERTISEMENT
“Nah siapa yang berani gak kirim untuk cabor yang tak kita punya kemudian dengan lapis dua. SEA Games kemarin Kamboja, Thailand, Kamboja sudah kirimkan lapis kedua tapi kita dengan tuntutan prestasi seperti itu kan tidak terjadi,” jelasnya.
Reporter: Tri Vosa