Ketum KOI Nego ke ANOC soal Sanksi Buntut World Beach Games Batal

5 Juli 2023 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Foto: NOC Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Foto: NOC Indonesia
ADVERTISEMENT
Indonesia kini dibayangi hukuman usai mundur sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games 2023. Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, mengaku telah melakukan negosiasi.
ADVERTISEMENT
Okto, sapaan akran Raja, mengaku tengah melakukan komunikasi yang intens bersama ANOC. Ia mengetahui keputusan ini akan berdampak kepada hukuman untuk Indonesia.
"Kami sudah menyampaikan kepada ANOC, kami sedang bernegosiasi. Sekarang tahapannya adalah negosiasi, ya, supaya konsekuensi yang harus ditanggung itu bisa kami hadapi," kata Okto dalam konferensi pers di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (5/7).
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, memberikan konferensi pers terkait mundurnya Indonesia sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games di Kantor KOI, Fx Plaza, Senayan, Jakarta, pada Rabu (5/7). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
"Kami sedang dalam proses negosiasi karena kami terus berkomunikasi dengan ANOC lewat surat maupun telepon. Kami mengerti keputusan ini sejalan dengan konsekuensi, tapi saya tidak bisa menjelaskan di sini," sambungnya.
Bali sedianya menjadi tuan rumah World Beach Games yang akan dilaksanakan pada 5 hingga 12 Juli mendatang. Adapun alasan mundurnya Indonesia sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 adalah masalah anggaran.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyiapkan anggaran Rp 466 miliar untuk turnamen ini. Dengan rentang waktu yang hanya sebulan lagi, Okto tak menemukan mekanisme untuk menggunakan uangnya dan memutuskan membatalkan World Beach Games.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, memberikan konferensi pers terkait mundurnya Indonesia sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games di Kantor KOI, Fx Plaza, Senayan, Jakarta, pada Rabu (5/7). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Okto berharap Indonesia tak mendapatkan hukuman yang berat dari ANOC dan bisa menjaga peluang untuk menggelar turnamen olahraga internasional lainnya.
"Saya tidak mau mendahulukan hasil karena, kan, prosesnya masih jalan. Pak Erick [Thohir, Ketum PSSI] kemarin pembatalan [Piala Dunia U-20, dapat [Piala Dunia] U-17. Jadi kami terus berusaha," terang Okto.
"Menjadi catatan penting buat kami dan kita semua, tetapi ini tidak akan mengecil kan semangat kami untuk menjadi tuan rumah dan bahkan mendorong prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT