Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Format NBA All-Star Game 2020 diubah untuk menghormati legenda NBA , Kobe Bryant , yang baru saja meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter.
Inti dari perubahan itu adalah pemenang NBA All-Star Game 2020 tak lagi didasari oleh akumulasi poin dari empat kuarter, tetapi dari target skor yang ditentukan menjelang kuarter keempat.
Target poin itu sendiri ditentukan dengan menambah 24 poin dari total poin tertinggi yang diciptakan satu tim dalam tiga kuarter pertama. Angka 24 itu merujuk kepada nomor yang tertera di seragam Bryant ketika masih aktif bermain.
Nah, dalam format baru tersebut, James dan timnya, Team LeBron, kalah akumulasi poin di tiga kuarter pertama dari lawan mereka, Team Giannis—yang dipimpin oleh Giannis Antetokounmpo—dengan skor 124-133.
ADVERTISEMENT
Dari situ, target skor untuk menang adalah 157 poin. Nah, James berhasil memimpin timnya untuk membalikkan kedudukan dan mencapai 157 poin terlebih dahulu.
Format baru NBA All-Star Game 2020 mungkin cukup membingungkan. James mengakui bahwa ia dan peserta NBA All-Star Game 2020 lainnya tak tahu apa yang akan mereka hadapi. Namun, penggawa Los Angeles Lakers itu menyatakan bahwa ia sangat puas setelah menjalani pertandingan tersebut.
“Saya tak tahu apa yang akan kami hadapi karena ini adalah format baru. Tak ada dari kami yang tahu. Namun, ketika menjalani kuarter keempat dan menjelang laga usai, semua orang bilang itu menyenangkan,” kata LeBron James kepada pewarta, termasuk kumparanSPORT, yang hadir di konferensi pers pasca-laga NBA All-Star Game 2020.
ADVERTISEMENT
“Bermain untuk mencapai target skor, itu menyenangkan. Ini adalah cara yang tepat untuk mengakhiri NBA All-Star Weekend 2020,” lanjut pria berusia 35 tahun itu.
NBA All-Star Game 2020 memang berlangsung begitu seru, utamanya di kuarter keempat. Pemain-pemain dari Team LeBron dan Team Giannis saling menunjukkan kebolehan masing-masing dan—ini yang terpenting—mereka serius menunjukkan itu.
Bahkan, saking seriusnya pertandingan, mereka sempat melakukan protes kepada wasit. Itu jelas bukan hal biasa di laga eksibisi.
Alhasil, pujian datang dari berbagai pihak. Mulai dari jurnalis sampai pebasket-pebasket NBA.
Satu hal yang membuat semua peserta NBA All-Star Game 2020 layak mendapat aplaus adalah rasa kompetitif yang mereka tampilkan. Semangat itu menjadi tribute yang paling layak buat Bryant, yang memang terkenal sangat kompetitif ketika masih bermain di NBA.
ADVERTISEMENT
Namun, James menyatakan bahwa tak ada kesepakatan antara timnya dengan Team Giannis untuk bermain serius dan kompetitif. Di satu sisi, James mengakui bahwa kehadiran Bryant memang terasa dengan segelintir tribute di NBA All-Star 2020 .
“Kami tak mengadakan kesepakatan karena kami semua kompetitif. Kami tak mungkin menjadi All-Star apabila tak kompetitif. Kami mencoba untuk bersaing di level tertinggi dan menghargai pertandingan ini. Jadi, kami semua pasti memiliki semangat tersebut kali ini.”
“Namun, Anda jelas bisa merasakan kehadiran Bryant kali ini. Dari suporter yang meneriakkan namanya sampai nomor punggung kami, Anda melihat angka 24. Jadi, ya, ia ada di sini,” pungkas LeBron James .