Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Liverpool: Ngapain Saja Kalian di La Manga?
28 Februari 2017 10:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Hai, Liverpool, apa kabar? Semoga bai... oh, maaf, kami tahu kok kalau kalian tidak sedang baik-baik saja. Kami cuma ingin berbasa-basi karena prihatin melihat wajah-wajah lesu kalian.
ADVERTISEMENT
Jadi bagaimana liburan kalian? Enak? Hangat? Kami sih belum pernah ke La Manga. Tapi, kami punya Google dan dari situ, kami tahu bahwa tempat itu, pantai itu, adalah tempat melarikan diri yang asyik. Sejenak saja, tak perlu lama-lama.
Libur dua pekan bagi kami adalah sebuah kemewahan yang selama ini hanya mentok di awang-awang. Jangankan berlibur di pantai yang indah, hangat, dan penuh keriaan, untuk sekadar merebahkan punggung yang kaku di peraduan saja kadang sulitnya bukan main. Nah, kalian ini, sudah kaya raya, bisa berlibur di tempat seperti itu pula.
Karena itulah kami harus bertanya. Apa saja sih yang kalian lakukan di sana?
Kami bukan sok ingin tahu, kok. Malah, kami ini sebenarnya khawatir. Kok bisa-bisanya kalian kalah dari Leicester City?
ADVERTISEMENT
Pertama, itu cuma Leicester City, tim yang terancam degradasi dan baru saja memecat pelatih terhebat mereka sepanjang masa. Situasi internal klub mereka pun pasti sedang amburadul dengan adanya desas-desus mengenai para pengkhianat di jajaran pemain senior.
Mereka memang sama-sama baru kembali dari Spanyol; dari tanah Andalusia yang tak kalah indah dari Murcia. Akan tetapi, di Andalusia, Leicester tidak berlibur seperti kalian. Mereka harus bertanding dan kalah dari tim penguasa Andalusia saat ini, Sevilla. Sudah jauh-jauh datang ke sana, kalah, setelah itu mereka memecat manajer. Kurang lebur apa lagi kehancuran mereka?
Kedua, ya kalian 'kan habis liburan. Seharusnya, kalian tidak perlu khawatir akan kelelahan atau apalah itu yang dialami Leicester.
Tapi jangan-jangan, apa karena justru kalian baru pulang dari liburan ini lalu kalian kemudian kalah? Kalau betul begitu, izinkanlah kami menebak-nebak apa yang kalian lakukan di sana, oke? Karena kami belum pernah ke sana, kami bakal mengandalkan informasi dari apa yang kami kumpulkan di internet saja.
ADVERTISEMENT
La Manga, sejauh yang kami bisa temukan di internet, adalah sebuah tempat di pesisir Kota Cartagena, Region de Murcia. Di sana ada cukup banyak hal yang bisa dilakukan para turis, mulai dari berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti Katedral Santa Maria dan Teater Romea sampai menjajal berbagai olahraga air.
Selain itu, wilayah ini juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner dan hiburan malan yang menyenangkan. Berdasarkan situsweb turisme resmi Region de Murcia, dua tempat bersantap dan berpesta yang termasyhur di sana adalah Zoco dan Plaza Bohemia. Kami sih yakin kalian pasti mampir ke tempat ini. Lagipula, apa gunanya berlibur di pantai tanpa alkohol dan hura-hura? Betul? Sudah, ngaku saja kamu, Daniel Sturridge.
ADVERTISEMENT
Tapi, dengan manajer seperti Juergen Klopp, kami sebenarnya ragu bahwa selama di sana kalian cuma bersenang-senang. Mustahil.
Klopp pasti akan sedikit memberi kalian kebebasan untuk meredakan ketegangan yang kalian derita selama berkompetisi musim ini. Lagipula, kalian 'kan memang sulit sekali menang setelah tahun baru. Memulihkan kondisi mental sudah barang tentu jadi prioritas utama Herr Klopp.
Tetapi, Klopp adalah Klopp. Kalian tahu sendiri bagaimana tim-tim asuhannya -- termasuk kalian sendiri -- bermain. Lari, lari, dan lari. Nah, dengan manajer yang doyan sekali memainkan sepak bola berbasis kekuatan, kecepatan, dan daya tahan tubuh, pasti kalian tetap berlatih, bukan?

Kami tahu, kok, karena di sana juga ada sebuah stadion kecil yang kerap didatangi klub-klub besar ketika musim dingin tiba. Tim Nasional Spanyol pun cukup sering menggunakan La Manga Stadium untuk berlatih. Nah, sembari dibiarkan melepas penat, kalian pasti juga tetap disuruh berlatih oleh Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
Jadi, kalau melihat hal-hal yang mungkin untuk kalian lakukan di La Manga, seharusnya jeda dua pekan yang kalian jalani itu ideal sekali untuk kembali mengarungi Premier League. Di saat banyak sekali tim yang ingin bisa memiliki jeda libur musim dingin, kalian bisa menikmatinya. Kalian, Liverpool Football Club, seharusnya punya keuntungan yang tak dipunyai tim-tim Premier League mana pun.
Tetapi, wahai Liverpool, mengapa (lagi-lagi) kalian kecewakan mereka yang memuja, mendoakan, dan bernafas bersama kalian? Mengapa pula kalian beri ampun sebuah klub tak tahu terima kasih seperti Leicester City? Bagaimana bisa kalian memberi pembenaran akan perlakuan tak adil yang diterima pria sebaik Claudio Ranieri? Mengapa pula, wahai Juergen Klopp, rasanya sulit sekali bagimu untuk bisa lepas dari bayang-bayang Brendan Rodgers?
ADVERTISEMENT
La Manga, wahai Liverpool, seharusnya hanya menjadi wahana eskapisme belaka. Kalian seharusnya tidak meninggalkan "caranya menang melawan Leicester" di sana. Untuk apa? Toh, Sevilla juga tidak akan berkunjung ke sana.
Hal seperti ini, kalah dari tim papan bawah, sudah jadi penyakit kambuhan. Kalian bisa menang melawan Tottenham Hotspur tetapi kalah melawan Hull City, Swansea City, dan Leicester City? Ini sama sekali tidak masuk di akal, lho.
Sampai Desember tahun lalu, kalian masih menjadi salah satu kandidat kuat juara. Kini, kalian bakal beruntung kalau tidak digeser oleh Manchester United yang kini cuma berselisih satu poin. Padahal, di tiap awal musim, kalian selalu berjanji kepada para pendukung bahwa kalian akan menjadi juara. Namun, seperti yang sudah-sudah pula, lagu lama "Tahun Depan Akan Jadi Milik Kita" rasanya bakal kembali kalian perdengarkan di Anfield musim ini.
ADVERTISEMENT
Oh, Liverpool. Jadi mau sampai kapan kalian begini?