Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Fitriani gagal menyusul Ruselli Hartawan ke babak kedua Malaysia Masters 2020. Laga melawan wakil China, Cai Yan, pada Rabu (8/1/2020) ditutupnya dengan kekalahan 10-21 dan 12-21.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya tidak ada perlawanan berarti yang diberikan Fitriani sepanjang gim pertama yang berlangsung di Court 3 Axiata Arena, Kuala Lumpur, itu. Ketertinggalan 4-11 yang bertambah besar menjadi 7-17 menjadi bukti.
Keunggulan Yan bertambah lebar menjadi lebar 18-7 karena smash Fitriani membuat shuttlecock tersangkut di net.
Yang menjadi persoalan Fitriani hingga titik ini adalah ia belum sanggup memberikan tekanan konstan dan menghasilkan serangan efektif. Kondisi ini muncul karena sepanjang laga Fitriani bermain kurang sabar. Maksudnya lekas mematikan lawan, tetapi malah mati sendiri.
Pertahanan yang mengendur membuat Yan tidak kesulitan untuk melepaskan serangan tajam. Ia dengan leluasa mengincar area yang tidak terkawal oleh Fitriani. Berangkat dari situ, Yan menutup gim pertama dengan kemenangan telak 21-10.
Fitriani bermain lebih menyengat di awal gim kedua. Walau belum mampu unggul, ia bisa merapat sampai 4-5.
ADVERTISEMENT
Nah, sampai di situ semuanya tampak baik-baik saja. Namun yang terjadi setelahnya kembali membikin khawatir. Misalnya, saat Yan unggul 7-4. Fitriani melepaskan pukulan jauh yang tidak terukur. Jangankan merepotkan lawan, pukulannya itu bahkan tidak sanggup menyeberangkan shuttlecock ke bidang permainan Yan.
Fitriani tertinggal 4-11 di interval. Yan berhasil mengonversi keunggulan 10-4 menjadi 11-4 lewat service yang terlambat direspons Fitriani.
Tunggal putri Indonesia ini belum bisa bangkit usai interval. Ia seperti tidak menemukan cara sama sekali untuk menyerang lawan.
Ambil contoh saat lawan unggul 14-7. Pengembalian Fitriani lagi-lagi tidak terukur sehingga membuat shuttlecock jatuh di luar lapangan, padahal Yan sedang tidak menekan dengan gempuran smash. Ganjaran kelalaian itu tentu kehilangan angka. Singkat kata, Yan memimpin 15-7.
ADVERTISEMENT
Situasi berbeda muncul dalam kedudukan 10-18. Di situ Fitriani berhasil merepotkan lawan dengan rangkaian smash yang memaksa Yan untuk menjelajah hampir seluruh bidang permainannya.
Penutupnya pun epik, Fitriani mengirim shuttlecock lewat pukulan jauh yang salah dibaca lawan. Dengan cara itu Fitriani mengubah skor jadi 11-18. Begitu, dong, kalau menyerang.
Sayangnya, performa seperti itu tidak terulang. Fitriani kembali kehilangan angka bahkan memberi ruang bagi Yan untuk mendapat match point 20-12 dan mengonversinya menjadi 21-12. Langkah Fitriani di Malaysia Masters 2020 selesai di babak pertama.