Mengenal Dokter MLBB: Punya 700 Pasien, Panutan Pro Player Mobile Legends

23 Desember 2023 13:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter MLBB alias Timothy Krismawan, konten kreator Mobile Legends. Foto: Instagram @dokter_mlbb
zoom-in-whitePerbesar
Dokter MLBB alias Timothy Krismawan, konten kreator Mobile Legends. Foto: Instagram @dokter_mlbb
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobile Legends Bang Bang (MLBB) telah menjadi salah satu gim populer, bahkan dipertandingkan dalam berbagai lomba esports, baik nasional, regional, juga tingkat dunia. Enggak heran, kalau akhirnya kini banyak anak-anak dan remaja yang ingin menjadi pemain profesional atau pro player.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ada orang yang memilih jalan berbeda. Alih-alih menjadi pro player, sejumlah orang memilih karier sebagai konten kreator Mobile Legends. Salah satunya adalah Dokter MLBB alias Timothy Krismawan.
Timothy adalah salah satu konten kreator Mobile Legends yang konsisten dan persisten. Ia sudah membuat konten gim garapan Moonton itu selama 5 tahun. Awalnya, ia banyak membuat konten di YouTube selama 3 tahun, lalu selama 2 tahun terakhir beralih ke TikTok.
"Apa artinya nama 'Dokter MLBB'? 'Dokter' itu bukan gelar, tapi nickname atau stage name. Tujuan gua memberikan racikan 'resep' yaitu info yang gua berikan, analisis, terkait patch dan match, gua rangkum jadi satu," ujar Timothy kepada kumparan.
"Gua juga memberikan 'obat' atau menyembuhkan 'penyakit' [kesulitan dalam bermain MLBB]. Itulah visi-misi gua sebagai Dokter MLBB itu sendiri. Jadi, gua memang hobi main dan punya skill di analisis," tambahnya.
Dokter MLBB alias Timothy Krismawan, konten kreator Mobile Legends. Foto: Instagram @dokter_mlbb
Jadi, Timothy bukan konten kreator yang sekadar mengunggah video ke media sosialnya terkait tips dan trik bermain Mobile Legends. Ia mengulik gim ini sangat dalam, bahkan membuat materi presentasi dan kelas sendiri.
ADVERTISEMENT
Timothy mengaku pernah beberapa kali ditawari menjadi pemain atau pelatih tim profesional, baik dalam negeri maupun luar negeri. Namun, Timothy menolaknya. Baginya, ini bukan cuma tentang uang, ia memiliki visi-misi sendiri yang menjadi prinsipnya.
"Sebenarnya, gua bisa, gua sudah ditawari 9 kali masuk tim sampai sekarang. Kenapa enggak terjun? Karena sekarang visi, misi, dan perspektif gua berbeda. Untuk saat ini, perspektif gua ingin membangun sarana atau media untuk jutaan player di Indonesia," jelas Timothy.
"Banyak dari mereka mau jadi pro scene, tapi so far belum ada media yang membantu turun tangan untuk menumpahkan ilmunya. Jadi, visi-misi gua ingin membangun sarana supaya publik bisa meraih cita-citanya jadi pro player, dengan pengalaman pro scene dari lingkungan gua, itu gua tumpahkan semua. Tanpa ada batasan," tambahnya.
Dokter MLBB alias Timothy Krismawan, konten kreator Mobile Legends. Foto: Instagram @dokter_mlbb
Pada intinya, Timothy ingin berbagi ilmu ke sebanyak mungkin pemain Mobile Legends, sembari juga meraup keuntungan. Ia kini sudah 100 persen fokus sebagai konten kreator gim ini. Padahal, ia berasal dari keluarga yang begitu ketat soal pendidikan dan karier. Namun, itulah awal dari terciptanya Dokter MLBB.
ADVERTISEMENT
"Gua disuruh kerja dulu karena keluarga gua worker banget yang terstruktur. Akhirnya, gua menyalurkan passion ke analisis. Analisis konten tercipta karena gua kuliah bisnis marketing di Singapura, itu belajar analisis. Jadi deskriptif punya. Dari hobi gua, terciptalah passion analisis yaitu Dokter MLBB," ucapnya.
Berkat kerja keras dan ketekunannya, Dokter MLBB kini sudah meraup pendapatan besar sebagai konten kreator, baik dari kelasnya atau sumber pendapatan lain yang berhubungan. Orang tuanya bahkan kini turun langsung membantunya dalam mengelola finansial.
"Tarif gua Rp 100.000 per materi. Gua ada 7 materi, belum update ke-8 nih. Total materi gua sudah 150 slide PPT makro Mobile Legends. Harganya terlihat mahal, lalu pas orang masuk terasa murah, karena memang berisi. Kenapa orang mau daftar? Karena cuma gua satu-satunya yang punya 150 slide PPT Mobile Legends, itu mau gua jadikan buku suatu saat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Range [pendapatan gua per bulan] sudah kepala dua, puluhan [juta rupiah], kisaran selalu konsisten di kepala dua atau kepala tiga di puluhannya. Bahkan untuk pendataan pendapatan gua, orang tua bantu, karena gua sudah pusing ke ini [bikin konten], jadi mereka bantu ngitungin."
Alter Ego Vs EVOS Legends di kejuaraan NMA 3 Mobile Legends. Foto: Dok. Istimewa
"Percaya sama gua, kita hidup di zaman berbeda. Lu enggak bisa samakan dengan zaman sebelumnya. Totally different. Orang tua kita dulu harus kantoran karena tempat paling bagusnya itu. Sekarang, lu bisa meyakinkan orang tua lu bahwa banyak anak muda di luar sana dapat menghasilkan hanya di depan sebuah laptop, satu biji kamera, dan ada lighting," tambahnya.
Kliennya tidak main-main. Timothy mengaku bahwa 'pasiennya' adalah pemain umum hingga pro player.
ADVERTISEMENT
"Pro player jaga-jaga image masuk kelas gua, biasanya tier 2 dan 1 enggak pernah sebut merek kalau masuk. Tapi kalau yang bisa diungkap, salah satunya ada tim yang di M4 World Championship kemarin itu gua bantu coach juga. Terus tim Onic juga pernah nawar gua, tinggal tanda tangan, tapi mungkin belum jodoh. Sama beberapa tim MPL Malaysia juga pernah," jelasnya.
"Gua pernah bikin orang yang enggak pernah nyentuh Mytic, jadi Mytic Honor habis kelas gua, tadinya dia stuck di Legend, bapak-bapak pengusaha saham dari Singapura," lanjut Timothy.
Video kampanye Mobile Legends: Bang Bang dalam menyambut Kejuaraan Dunia M4. Foto: Dok. Istimewa
Timothy berpesan, siapa pun yang ingin mengikuti jejaknya jangan sampai mengorbankan pendidikan. Menurutnya, menjadi konten kreator dan sekolah bisa dilakukan beriringan.
"Jadi, menurut gua, lu bisa asalkan jangan lupa juga untuk sekolah dan kuliah sembari menjalani sisi konten kreator dan pro scene. Karena gua enggak akan bisa mikir kayak gini atau ngomong selancar ini kalau gua enggak belajar dan sekolah," tegas Timothy.
ADVERTISEMENT
"Gua baru bisa jadi full content creator karena ada perhitungan dan juga kewajiban sama juga ada meyakinkan seseorang karena lu hidup bareng keluarga, enggak bisa langsung ambil keputusan seblunder itu. Pertimbangkan dulu dan edukasi itu penting."
"Pokoknya, enggak ada kata enggak bisa. Gua kokoh-kokoh tukang analisis yang lu pikir enggak pernah terjun di dunia pro scene malah pro scene yang belajar sama gua. Gua sekarang bisa mendeklarasi sebagai coach dengan murid terbanyak dan sudah diakui. Murid gua sudah ada 700 dan gua handle sendirian. Experience gua sudah ngajar 700 orang. Enggak ada kata mustahil," tandasnya.