Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salam satu jalur, salam sehat untuk semua. Perjalanan trekking kumparan kali ini menjajal jalur di Kawah Ratu Gunung Salak .
ADVERTISEMENT
Ini bukan jalur kaleng-kaleng sob, bikin dengkul gemetaran. Lebih-lebih dari jalur Cisadon, Babakan Madang.
Jalur trekking di Kawah Ratu ini dari base camp atau gerbang masuk sampai ke Kawah Ratu memang lebih singkat dari Cisadon, hanya sekitar 4 km, tapi treknya ajib.
Oke sob, kita mulai petualangannya, jadi akhir pekan lalu, Sabtu (6/2) kumparan diajak warga Vila Pertiwi Gardenia, Depok untuk trekking di Kawah Ratu. Olahraga sekaligus menambah imun.
Perjalanan dari Depok ke Base Camp Kawah Ratu
Menuju Kawah Ratu bisa melalui beberapa jalur, tapi kumparan dan rombongan memulai trekking via base camp Pasir Reungit.
Sebelum sampai ke sana, kita jelaskan dulu perjalanannya. Dari Cilodong, Depok, perjalanan dimulai pukul 04.30 WIB. Dengan mobil, kumparan dan rombongan membelah pagi, menuju jalur tol Jagorawi arah Bogor.
ADVERTISEMENT
Mampir sebentar di rest area Sentul, kumparan menunaikan salat Subuh dan sarapan pagi.
Kenapa perjalanan dilakukan di pagi buta? Ini menghindari kemacetan di jalur Dramaga, IPB ke kawasan Gunung Bundar.
Lepas dari rest area Sentul, perjalanan berlanjut menuju Sentul Selatan dan keluar di kawasan Yasmin, Bogor. Mobil terus melaju ke arah Dramaga, lalu ke kawasan Gunung Bundar, Bogor dan sampai di Pasir Reungit.
Gampangnya gini aja sob, coba aja pake google maps, klik tujuan base camp Pasir Reungit dijamin sampai.
Tiba di Pasir Reungit Siap Trekking ke Kawah Ratu
kumparan dan rombongan tiba di Pasir Reungit sekitar 06.30 WIB. Mobil bisa parkir tak jauh dari gerbang masuk.
Check persiapan trekking, makanan, minuman, pole trekking, dan berdoa.
ADVERTISEMENT
Oh iya, makanan dan minuman ini penting dibawa karena tak ada warung selepas gerbang masuk. Ya maklum saja, ini masuk area kawasan Taman Nasional Halimun Salak.
Tapi ingat sampah dikantongi lagi, termasuk puntung rokok. Jangan tinggalkan apa pun, kecuali jejak. Salam lestari.
Untuk masuk kawasan, setiap orang dikenakan biaya Rp 15 ribu, ini untuk biaya kebersihan dan lain-lain. Sebelumnya juga saat akan masuk kawasan Gunung Bundar, ada biaya retribusi Rp 5 ribu per orang.
Perjalanan Trekking di Kawah Ratu
Seperti dibilang tadi, rute trekking di Kawah Ratu ini bikin dengkul minta ampun. Ya, ini mungkin seperti naik gunung dalam skala sedang.
Lepas dari gerbang masuk, tanjakan langsung menyambut. Jadi sob, olahraga dan persiapan dahulu sebelum menjajal jalur ini.
Rute trekking di Kawah Ratu hanya jalur setapak, ada bebatuan alami, sungai kecil, dan juga tanah.
ADVERTISEMENT
Jadi sebaiknya pakai sepatu trekking yang anti air, biar nyaman di sepanjang jalur.
Membelah hutan ditemani gemericik air pegunungan di sepanjang jalur, udara yang segar benar-benar mantap.
Jalur menuju Kawah Ratu ini cukup jelas, ada petunjuk jalan yang dipasang. Tapi bila ingin memakai guide juga bisa, biayanya sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu.
Cuaca cerah menyapa saat memulai perjalanan sekitar pukul 07.30 WIB. Beberapa kali kumparan dan rombongan beristirahat, menyeduh kopi.
Oh iya sebelumnya ada tim adventure dari Leuser yang menemani dan menyiapkan kompor kecil dan kopi.
Jadi sob, saat berhenti, kami memasak air dan menyeduh kopi. Ah sedap ngopi sambil ngemil di tengah hutan dan ditemani gemericik air.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi ingat sampah dikantongi, dibawa pulang, jangan dibuang sembarangan.
Hingga akhirnya perjalanan sampai di pos sumber air terakhir. Jadi di titik ini, sumber air terakhir yang bisa dipakai minum. Setelah itu akan masuk kawasan kawah mati, dengan air mengandung belerang.
Sampai di Kawah Ratu dan Foto-foto
Setelah trekking sekitar 3,5 jam, akhirnya sampai ke Kawah Mati. Di sini kita lemaskan dengkul dulu, istirahat sambil menyantap makanan.
Guide dari Tim Leuser memberi tahu, kalau mau santap siang bisa di kawasan ini, karena di dekat Kawah Ratu bau belerang menyengat.
Akhirnya buka ransel dan santap siang. Jam 12.00 WIB, perjalanan dilanjutkan menuju Kawah Ratu.
Sekitar 30 menit mendaki lagi, akhirnya tiba di Kawah Ratu. Sedikit cerita, Kawah Ratu ini tercipta karena letusan Gunung Salak beberapa ratus tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Bau belerang menyengat langsung menyergap saat tiba di kawasan Kawah Ratu. Beberapa rombongan lain, sudah di lokasi lebih dahulu.
Mereka asik foto-foto kawasan Kawah Ratu yang kering dengan asap mengepul.
Tak lama di kawasan ini, karena gerimis mulai turun. Setelah melakukan kewajiban foto-foto, kumparan dan rombongan bergegas turun.
Saat turun ini dengkul benar-benar diuji, untung bawa pole trekking yang bisa membantu menopang tubuh.
Tanah yang becek karena hujan yang turun benar-benar membuat ekstra hati-hati, belum lagi bebatuan yang berbalut lumut.
Sekitar 2,5 jam perjalanan turun, pukul 15.30 WIB, rombongan tiba di gerbang masuk. Setelah bersih-bersih dan salat di musala yang baru saja direnovasi atas bantuan pecinta alam Bank Mandiri, seperti tertulis di spanduk yang baru terpasang, kami bergegas kembali ke mobil.
Tapi sebelum tancap gas kembali ke Depok, kumparan dan rombongan mampir menyantap mi dan telor rebus, demi mendamaikan perut yang sudah berdemonstrasi.
ADVERTISEMENT
Setelah kenyang, kami tancap gas kembali ke Depok. Trekking di Kawah Ratu ini luar biasa.
Tips Trekking di Kawah Ratu
Bagi yang minat trekking menjajal jalur Kawah Ratu sebaiknya persiapkan fisik dan mental sebaik mungkin.
Dan baiknya menyiapkan hal berikut ini.
(-) Usahakan pagi tiba di base camp atau gerbang masuk Kawah Ratu. Bukan apa-apa jalur ke kawasan ini melewati beberapa titik macet seperti Dramaga dan Ciampea.
(-) Tak usah khawatir soal toilet dan tempat bersih-bersih di kawasan sekitar gerbang masuk dan warung di seputarannya, menyediakan toilet bersih.
(-) Makanan dan minuman sebaiknya persiapkan secukup mungkin. Atau bisa dibeli di warung-warung sekitar gerbang masuk. Ini karena tak ada warung di sepanjang jalur. Jangan lupa sampah dibawa kembali.
ADVERTISEMENT
(-) Sepatu trekking, tongkat atau pole trekking siapkan. Medan yang bebatuan berbalut lumut dan tanah licin bila dipijak.
(-) Baju salin, handuk, dan jaket atau jas hujan baiknya disiapkan juga
(-) Berdoa, sebelum berangkat karena ini jalur hutan yang masih asri. Masih ada binatang liar, jadi kita pasrahkan diri kepada Tuhan, dan tentunya ikhtiar dan hati-hati.