Menko PMK: PON Aceh-Sumut Luar Biasa, Tapi Harus Terus Dievaluasi

21 September 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur NTB Hassanudin didampingi Ketua KONI NTB Mori Hanafi menerima bendera PON disaksikan Ketum KONI Marciano Norman pada penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur NTB Hassanudin didampingi Ketua KONI NTB Mori Hanafi menerima bendera PON disaksikan Ketum KONI Marciano Norman pada penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara berlangsung meriah pada Jumat malam (20/9/2024) di Stadion Utama Sumatra Utara, Deli Serdang.
ADVERTISEMENT
Ajang olahraga nasional terbesar ini secara resmi ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Acara ini juga menandai sejarah baru karena untuk pertama kalinya PON diselenggarakan di dua provinsi berbeda.
Dalam pidatonya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengapresiasi keberhasilan PON XXI sebagai pencapaian besar. Namun, ia juga menegaskan pentingnya evaluasi agar pelaksanaan PON di masa depan lebih sempurna.
Suasana pesta kembang api memeriahkan penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Utama Sumatera Utara, Sumut Sport Centre, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Salah satu momen penting dalam seremoni penutupan ini adalah serah terima bendera PON kepada provinsi yang akan menjadi tuan rumah PON berikutnya. Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh menyerahkan bendera PON kepada Ketua KONI Pusat, Marciano Norman. Kemudian, bendera tersebut diteruskan kepada Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hasan Hassanudin, dan Ketua KONI NTB, yang akan menjadi salah satu tuan rumah PON XXII pada 2028.
ADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, juga menyerahkan bendera PON kepada Marciano, yang dilanjutkan kepada Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, sebagai tanda kesiapan kedua provinsi tersebut menjadi tuan rumah PON empat tahun mendatang. Dalam simbolisme yang kuat, kedua gubernur mengibarkan bendera PON di hadapan ribuan penonton, menandakan dimulainya persiapan panjang menuju PON 2028.
PON XXI Aceh-Sumut telah menjadi ajang pembuktian bagi para atlet, pelatih, dan ofisial dari seluruh Indonesia. Hampir 13.000 atlet berkompetisi dalam ajang ini, didampingi lebih dari 6.000 ofisial yang turut memastikan jalannya kompetisi.
Dengan berakhirnya PON XXI, perhatian kini beralih ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, yang akan menjadi tuan rumah PON XXII pada 2028. Persiapan panjang telah dimulai, dan kedua provinsi ini diharapkan mampu menggelar PON dengan sukses.
ADVERTISEMENT