Mobile Legends Kian Melesat Seolah Tak Akan Tamat, Kenapa Bisa?

23 Desember 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kejuaraan Dunia Mobile Legends (M5 World Championship) di Filipina pada Desember 2023. Foto: Instagram @realmobilelegendsid
zoom-in-whitePerbesar
Kejuaraan Dunia Mobile Legends (M5 World Championship) di Filipina pada Desember 2023. Foto: Instagram @realmobilelegendsid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobile Legends Bang Bang (MLBB) telah menjadi fenomena. Gim ini bahkan memiliki penggemar fanatiknya sendiri dan menjadi salah satu gim paling bergengsi di dunia esports, setidaknya untuk kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Ketenarannya kian melesat, seolah tidak akan pernah tamat. Kenapa bisa begitu?
Mari melihat dulu pada data. Situs web activeplayer.io membeberkan data pemain Mobile Legends setiap bulannya. Dari situ diketahui, sejak Januari 2021, rata-rata pemain per bulannya tidak pernah kurang dari angka 70 juta dan bahkan bisa melebihi 80 juta.
"Perkembangan jumlah user MLBB dari tahun ke tahun ini bisa dibilang cukup signifikan perkembangan ke arah yang positif," terang PR Manager Moonton selaku developer dan publisher Mobile Legends, Azwin Nugraha, kepada kumparan.
Alter Ego Vs EVOS Legends di kejuaraan NMA 3 Mobile Legends. Foto: Dok. Istimewa
"Saat ini, kami memiliki monthly active user sebanyak 51 juta pemain, kemudian secara global, user yang sudah registered di MLBB ini tembus di angka 1 miliar lebih," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mobile Legends bahkan telah memiliki 'Piala Dunia'-nya sendiri, yang teranyar bertajuk M5 yang baru saja diselenggarakan di Filipina selama 2-17 Desember 2023. Wakil Indonesia, ONIC Esports, kalah dramatis dengan skor 3-4 dari wakil tuan rumah, AP Bren.
Hadiah yang ditawarkan dari kompetisi ini juga tidak main-main. Juara M5 mengantongi USD 300.000 (sekitar Rp 4,46 miliar), runner up USD 120.000 (sekitar Rp 1,85 miliar), juara 3 USD 80.000 (sekitar Rp 1,23 miliar).
Ini baru pendapatan yang bisa didapatkan para pemain profesional atau pro player dari mengikuti turnamen. Mereka yang bukan profesional, sekadar membuat konten di media sosial terkait Mobile Legends juga bisa meraup rupiah.
Kejuaraan Dunia Mobile Legends (M5 World Championship) di Filipina pada Desember 2023. Foto: Instagram @realmobilelegendsid
Lantas, apa yang membuat tren Mobile Legends bisa menjadi sebesar ini? Dari pihak Moonton menyoroti terkait gim yang ramah untuk semua kalangan. Dalam arti, ramah untuk pengguna smartphone jenis apa pun.
ADVERTISEMENT
"Yang membedakan MLBB dengan gim lain, yaitu kami men-develop beberapa fitur untuk memudahkan user dalam terus menikmati MLBB, seperti fitur lite di mana user dengan HP yang RAM dan memorinya rendah bisa memainkan MLBB dengan nyaman," jelas Azwin.
Moonton juga mengeklaim terus berinovasi. Mereka terus meng-update gim mereka sehingga terus menarik dan tidak membosankan. Dalam durasi tertentu, misalnya setiap bulan, mereka melakukan pembaruan patch, skin, hero, dan sebagainya.
Selain itu, Moonton berusaha menjaga komunitas. Sebab, mereka melihat bahwa sebuah gim bisa terus berkembang dipicu banyaknya orang yang memainkannya dengan konsisten. Itulah yang mereka jaga agar jangan sampai para pemain Mobile Legends pergi.
Tim Onic saat Kejuaraan Dunia Mobile Legends (M5 World Championship) di Filipina pada Desember 2023. Foto: Instagram @realmobilelegendsid
"Ada fitur baru dari kami yang namanya Bengkel Layla di mana komunitas MLBB bisa bebas berdiskusi dan memberikan saran kepada developer untuk perkembangan MLBB yang lebih baik ke depannya," jelas Azwin.
ADVERTISEMENT
"MLBB juga mengadakan activity yang namanya itu MLBB create, di sini user MLBB bisa ikut serta dalam mendesain skin hero di dalam gim. Intinya kami benar-benar mendengarkan voice of user dan mengimplementasikan ke dalam gim sehingga besarnya kontribusi dari fan, user, dan komunitas juga menjadi tolok ukur pencapaian," tandasnya.
Salah seorang konten kreator yang menekuni Mobile Legends, Dokter MLBB alias Timothy Krismawan, memiliki pendapat sendiri kenapa gim satu ini terus viral. Ia melihat bahwa fanatisme telah terbentuk dan menyaksikan sendiri suasana panas final M5 di Filipina.
"MLBB dulu enggak dianggap, tetapi seiring waktu, orang sudah mulai melihat esensi dan passion para pemain, sehingga membentuk euforia besar di komunitasnya dan orang jadi seru untuk nonton pertandingannya. Bahkan sampai ada yang fanatik, sorry to say, tapi memang itu adanya," jelasnya secara terpisah kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin banyak player umum yang nonton Onic. Gua lihat sampai 16 juta [viewers] streaming-nya. Gua nonton di Filipina, itu sudah kayak laga Indonesia vs Malaysia di final sepak bola. Gila. Benar-benar sampai polisi sudah siap laras panjang semua menjaga stadionnya, takutnya ada yang fanatik."
Dokter MLBB alias Timothy Krismawan, konten kreator Mobile Legends. Foto: Instagram @realmobilelegendsid
"Sampai orang bandara juga tahu, dukung Onic pula, sampai sebegitunya. Lihat gim lain, emang ada yang sampai kayak gini? Menurut gua belum sih. Menurut gua, suatu gim akan aktif terus menjanjikan selama ada community, product, dan akademisnya. Nah, sekarang gua lagi berkecimpung di situ supaya Mobile Legends terus hype," tambah Timothy.
Namun, Timothy juga tidak menampik bahwa suatu hari sebuah gim akan hilang peminatnya. Namun di matanya, Mobile Legends tidak akan menghilang dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, sebagai konten kreator yang sudah hidup 100 persen dari segala aktivitas yang berkaitan dengan Mobile Legends, ia tidak terlalu khawatir. Ia percaya, gim ini akan panjang umur.
"Mereka [Moonton] sudah punya rencana bagus untuk ke depan. Mereka aktif terus membuat vibes ini, terus membakar dengan adanya event dan patch. Jadi setiap bulan ganti patch terus, orang yang kayak gua as a coach analyst, mikir lagi gimana strateginya," tuturnya.
"Itulah yang membuat gim ini semakin berputar, vibes dan hype sulit turun, karena mereka dinamis. Menurut gua semua gim ada masanya, tapi untuk Mobile Legends, gua enggak tahu masanya sampai kapan. Tiga tahun lalu, orang pikir gim ini tutup [karena muncul saingan], tapi 6 tahun ada terus, makin ramai, Jadi kalau turun, menurut gua susah turun," tandasnya.
ADVERTISEMENT