MotoGP 2015 Masih Menyisakan Penyesalan untuk Rossi

20 Maret 2019 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi. Foto: twitter/motogp
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi. Foto: twitter/motogp
ADVERTISEMENT
Meraih gelar juara dunia ke-10 di semua kelas adalah ambisi terpendam Valentino Rossi yang tak kunjung terwujud. Peluang besar sempat dimilikinya pada MotoGP 2015. Namun, kesempatan itu juga berujung pada kegagalan.
ADVERTISEMENT
Banyak yang menduga, alasan utama Rossi belum memutuskan gantung helm adalah karena terlebih dulu ingin meraih gelar ke-10. Sayang, sejak terakhir kali tampil sebagai juara pada musim 2009, gelar itu tak kunjung datang.
Penampilan kompetitif sempat diperlihatkan pebalap berusia 40 tahun itu selama tiga musim beruntun (2014-2016). Namun, selama tiga musim itu pula ‘The Doctor’ harus puas dengan predikat runner-up.
Dari tiga musim itu, yang paling disesalkan adalah MotoGP 2015. Publik menilai kegagalan Rossi meraih gelar juara saat itu hanya diakibatkan faktor keberuntungan. Dan setelah hampir empat tahun berlalu, penyesalan itu tak kunjung hilang.
Valentino Rossi Foto: Motogp
"Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan karier saya. Tapi, 2006 dan 2015, dua gelar yang hilang, bukan kenangan yang indah. Ketika saya memikirkannya, saya masih berkata 'Sial!'. Itu karena saya berkesempatan mengumpulkan 10 gelar," jelas Rossi dalam wawancara yang dikutip Speedweek.
ADVERTISEMENT
"Terutama pada 2015, itu adalah kenangan yang buruk, bagaimana itu berakhir. Tapi itu normal untuk memiliki beberapa momen buruk dalam karier yang panjang," ujar Rossi yang telah 15 kali tampil sebagai runner-up dalam partisipasinya di semua kelas itu.
Di MotoGP 2015, Rossi memimpin klasemen hingga musim hanya menyisakan satu balapan. Saat itu rival utamanya adalah Jorge Lorenzo. Sial, Marc Marquez yang sudah tak memiliki peluang untuk meraih gelar justru jadi pihak yang mengadang Rossi menuju takhta juara dunia.
Sepanjang musim itu, gesekan antara Rossi dan ‘The Baby Alien’ memang tak terhindarkan. Puncaknya adalah ketika balapan MotoGP Malaysia 2015. Rossi yang terpancing aksi provokasi Marquez pun melakukan tindakan tak terpuji dengan sengaja menjatuhkannya.
Marc Marquez mengendarai motornya di Sirkuit Phillip Island. Foto: Brandon Malone/Reuters
Pada akhirnya, pebalap asal Italia itu mendapatkan sanksi start dari posisi paling belakang pada MotoGP Valencia. Meski bisa finis di urutan keempat, Rossi tetap kehilangan gelar karena Lorenzo unggul lima poin di akhir musim.
ADVERTISEMENT
Meski upayanya terus berujung pada kegagalan, faktanya kekasih dari Francesca Sofia Novello itu masih belum ingin menyerah. Di usia 40 tahun, gelar ke-10 masih jadi target utamanya.
"Selama lebih dari 10 tahun, orang-orang mengatakan bahwa waktu saya telah berakhir. Itu juga terjadi ketika saya berusia 30. Ini lucu karena orang selalu mengatakan, ketika balapan saya buruk, 'Ia sudah tua, ia harus berhenti'," tegas Rossi.