Naik Satu Level, Materi NBA Coaches Academy 2019 Tak Cuma Teknik Dasar

22 Januari 2019 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Operasional Basket NBA Asia Carlos Barroca, yang berperan sebagai kepala pelatih di Jr. NBA Coaches Academy 2019 (Foto: kumparan/Ganesha Arif)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Operasional Basket NBA Asia Carlos Barroca, yang berperan sebagai kepala pelatih di Jr. NBA Coaches Academy 2019 (Foto: kumparan/Ganesha Arif)
ADVERTISEMENT
Acara Jr. NBA Coaches Academy 2019 Indonesia telah dibuka hari Selasa (22/1/2019) di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas. Wakil Manajer Operasional Basket NBA Asia sekaligus pemateri utama, Carlos Barroca, menyatakan bahwa level coaching clinic tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Jr. NBA Coaches Academy merupakan acara yang diadakan NBA untuk mengembangkan pelatih lokal di tiap negara, termasuk Indonesia. Acara ini sudah pernah dilangsungkan di Indonesia tahun 2018 lalu. Kala itu enam provinsi di Indonesia terpilih untuk mengadakan acara ini dan dihadiri oleh total 28 ribu peserta.
Tahun lalu, Jr. NBA Coaches Academy fokus kepada pengajaran permainan standar (dasar) seperti dribel, shooting (menembak), dan mengoper. Tahun ini, Carlos menyatakan bahwa materi Jr. NBA Coaches Academy akan dibawa naik satu level.
Pria kelahiran Portugal yang kerap kali disapa sebagai Coach Carlos ini menyatakan bahwa materi yang akan diberikan kepada peserta Coaching Clinic tahun ini fokus kepada hal-hal yang lebih praktikal tanpa melupakan dasar dari basket itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Vice President of Marketing Partnerships Jr. NBA Jim Wong (kiri) dan Pelatih Kepala Jr. NBA Carlos Barroca (kanan) di pembukaan Coaching Clinic Bola Basket NBA Junior Asia DKI Jakarta 2019, Selasa (22/1). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Vice President of Marketing Partnerships Jr. NBA Jim Wong (kiri) dan Pelatih Kepala Jr. NBA Carlos Barroca (kanan) di pembukaan Coaching Clinic Bola Basket NBA Junior Asia DKI Jakarta 2019, Selasa (22/1). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan )
“Tahun ini kita akan melakukan progres, ya. Tahun lalu, kami menerapkan kurikulum dasar yang kami sebut Rookie Curriculum. Kali ini, kami masuk ke kurikulum kedua, yaitu Starter Curriculum,” ujar Coach Carlos.
“Tahun lalu, kami melatih teknik dasar individual. Tahun ini, kami tentu masih akan mempertahankan hal dasar tersebut, tetapi kami juga fokus ke aspek-aspek baru seperti pergerakan tanpa bola, bermain satu lawan satu, dan cara bertahan yang baik. Melatih pertahanan penting karena basket tak hanya menyerang saja. Bertahan dan menyerang harus menjadi satu kesatuan," tambahnya.
Coach Carlos akan dibantu oleh pelatih wanita yang juga merupakan eks pemain WNBA dan Tim Nasional Australia, Katrina Hibbert, dan pelatih lokal, Igiet Jayanto. Ketiga orang ini akan bahu membahu untuk memberikan materi yang praktikal. Meskipun begitu, Coach Carlos menekankan bahwa ada satu hal yang mesti dipahami oleh peserta coaching clinic ini.
ADVERTISEMENT
“Kunci dari pelatihan ini sebenarnya adalah bukan hanya sekadar bagaimana seorang pelatih mengajarkan teknik bermain basket, tetapi bagaimana mengajarkan sebuah teknik dengan memberikan inspirasi bagi anak didiknya," ujarnya.
Suasana pembukaan Coaching Clinic Bola Basket NBA Junior Asia DKI Jakarta 2019 di Gedung Olahraga Ciracas, Jakarta, Selasa (22/1). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembukaan Coaching Clinic Bola Basket NBA Junior Asia DKI Jakarta 2019 di Gedung Olahraga Ciracas, Jakarta, Selasa (22/1). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan )
“Jadi, seorang pelatih mesti bisa memberikan kepercayaan bagi anak didiknya. Dengan begitu, anak-anak tersebut juga bisa sukses, tak hanya di basket atau olahraga saja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari," lanjut Coach Carlos.
Berkaitan dengan tujuan dan cara bagaimana pelatihan ini akan dilakukan, Wakil Manajer Pemasaran NBA Asia Jim Wong menekankan bahwa ada filosofi NBA yang akan ditanamkan kepada pelatih-pelatih yang menjadi peserta.
Filosofi tersebut dinamakan S.T.A.R, yang merupakan singkatan dari Sportsmanship (Sportivitas), Teamwork (kerja sama tim), Attitude (sikap yang positif), dan Respect (respek). Filosofi ini, menurut Wong, lebih penting untuk diajarkan kepada murid-murid tersebut ketimbang teknik belaka.
ADVERTISEMENT
“Kami bangga ketika ada anak yang bilang bahwa mereka tak hanya belajar tentang dribel, tetapi juga tentang S.T.A.R. S.T.A.R sangat penting untuk dipelajari dan dipahami, jauh lebih penting dari basket itu sendiri. S.T.A.R menjadi salah satu tujuan kami mengadakan acara ini,” papar Wong.