Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kamis (11/6/2020) dini hari WIB, pengelola balap mobil NASCAR mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan. Mereka resmi melarang pengibaran bendera Konfederasi di segala acaranya dan balapannya.
ADVERTISEMENT
Bendera Konfederasi dan NASCAR punya hubungan kuat karena kompetisi balap mobil itu lahir di wilayah selatan Amerika Serikat. Markas besar mereka pun terletak di negara bagian Florida. Bagi banyak penggemar NASCAR, bendera Konfederasi adalah identitas.
Di Amerika, bendera Konfederasi adalah simbol rasialisme. Bendera itu dulunya digunakan oleh negara-negara bagian di wilayah selatan yang pro-perbudakan ketika menjalani Perang Sipil dari 1861 sampai 1865.
Tentara Konfederasi akhirnya kalah dalam perang tersebut dan perbudakan di Amerika dihapuskan. Akan tetapi, masih ada orang-orang dari wilayah selatan Amerika yang menganggap bahwa bendera Konfederasi adalah bendera leluhur mereka.
NASCAR adalah balapannya orang selatan dan bendera Konfederasi dianggap sebagai warisan sejarah para leluhur orang selatan. Itulah mengapa pengibaran bendera Konfederasi menjadi pemandangan jamak di sirkuit-sirkuit NASCAR.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, tidak semua pelaku NASCAR setuju dengan pengibaran bendera tersebut. Juara NASCAR 14 kali, Dale Earnhardt Jr., bahkan sudah menentang pengibaran itu sejak tahun 2001.
Pada 2015, Direktur Utama NASCAR, Brian France, juga sudah mengimbau agar bendera Konfederasi tak lagi dikibarkan menyusul kematian sembilan warga kulit hitam di Charleston, North Carolina, dalam sebuah penembakan massal bermotif rasial.
Akan tetapi, tentangan Earnhardt Jr. dan imbauan France tadi tidak berhasil. Sebabnya, pengibaran bendera Konfederasi memang sudah menjadi praktik kultural yang mengakar di kalangan penggemar NASCAR.
Di 2020, situasinya benar-benar berubah. Pembunuhan George Floyd dan Breonna Taylor memicu protes Black Lives Matter besar-besaran. Di NASCAR, satu-satunya pebalap berkulit hitam, Bubba Wallace, pun ikut bersuara.
ADVERTISEMENT
Jelang balapan di Atlanta pada 7 Juni 2020, Wallace mengenakan kaus bertuliskan Black Lives Matter ketika lagu kebangsaan Amerika dikumandangkan. Wallace juga bakal membalap dengan mobil bertuliskan Black Lives Matter pada seri Martinsville, Kamis (11/6).
Jelang balapan di Martinsville digelar, larangan pengibaran bendera Konfederasi itu akhirnya dikeluarkan NASCAR.
"Kehadiran bendera Konfederasi di acara-acara NASCAR bertentagan dengan komitmen kami untuk menghadirkan suasana inklusif kepada semua penggemar, pebalap, dan industri kami," tulis NASCAR dalam pernyataan resminya.
"Mengumpulkan orang dalam rasa cinta terhadap balapan adalah sesuatu yang membuat penggemar dan olahraga kami spesial. Maka, pengibaran bendera Konfederasi mulai sekarang akan dilarang dalam semua acara dan balapan NASCAR."
Temuan Scarborough Research pada 2011 menyebutkan bahwa 80 persen penggemar NASCAR adalah orang kulit putih dan 40 persen dari mereka tinggal di wilayah selatan Amerika. Dengan begitu, larangan pengibaran bendera Konfederasi ini merupakan langkah progresif yang berani dari NASCAR.
ADVERTISEMENT
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.