Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Olimpiade 3 Bulan Lagi, Presiden NOC Indonesia Ungkap Masalah Atlet Angkat Besi
27 April 2024 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menjelang Olimpiade Paris 2024, para atlet cabang olahraga angkat besi Indonesia masih memiliki kendala. Hal ini diterangkan oleh Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
ADVERTISEMENT
Okto mengatakan, dua atlet angkat besi yang dipersiapkan untung Olimpiade yakni Eko Yuli Irawan dan Rizki Juniansyah masih memiliki kendala dalam recovery atau pemulihan karena minimnya sarana recovery atlet. Ia meminta kepada Menpora Dito Ariotedjo untuk segera membenahi masalah ini.
“Iya ini persiapan tinggal 3 bulan lagi masih ada masalah teknis khususnya terkait recovery atlet. Memang kita berulang sampaikan yang paling dibutuhkan adalah recovery center, tapi sampai saat ini masih belum memiliki itu,” kata Okto kepada pewarta di Jakarta, Jumat (26/4)
“Semoga dengan perjuangan para atlet masuk ke Olimpiade (Paris 2024) bisa dilihat oleh para petinggi, agar segera bisa dibuat fasilitas itu karena para atlet sangat membutuhkan itu,” tambahnya.
Kendati demikian, Okto tetap menatap optimistis kans atlet cabor angkat besi di Olimpiade nanti. Dirinya yakin Eko dan Rizki bisa menyumbang emas bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Melihat kondisi hari ini saya melihat dua atlet angkat besi ini sangat optimistis. Saya yakin emas bisa kita raih. Ini bukan hanya omongan tapi sebuah harapan,” tegasnya.
Wabil khusus Rizki, ini akan menjadi debutnya di Olimpiade. Lolosnya lifter 20 tahun itu bahkan bisa dibilang kejutan karena Rahmat Erwin Abdullah selaku peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo lebih diunggulkan di kelas 73.
Namun nyatanya, Rizki memastikan lolos ke Olimpiade 2024 setelah menjadi juara IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand. Atlet kelahiran Serang, Banten, itu sendiri pun sempat tak memercayainya, apalagi ia sempat menjalani operasi usus buntu pada akhir Agustus 2023, sehingga harus rehat selama 5-6 bulan.
Sementara, Eko Yuli Irawan membuat sejarah baru buat olahraga Indonesia, dengn menjadi atlet yang tampil di 5 edisi Olimpiade berbeda (quintrick). Sebelumnya, atlet asal Lampung ini pernah bertanding di kelas 56 kg pada 2008 (Beijing), kelas 62 kg pada 2012 (London) dan 2016 (Rio de Janeiro), serta kelas 61 kg (Tokyo).
ADVERTISEMENT
Dalam 4 Olimpiade sebelumnya, Eko selalu mendapat medali: Perunggu (2008 dan 2012) dan perak (2016 dan 2020). Tinggal medali emas yang sampai sekarang masih belum berjodoh kepada atlet 34 tahun itu. Kini, ia fokus memulihkan cedera lututnya dulu agar bisa tampil maksimal pada Olimpiade Paris.