PBSI Kirim Surat Protes ke BWF Usai Tim RI Dipaksa Mundur dari All England

18 Maret 2021 6:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus/Kevin kalah di final All England 2020. Foto: Reuters/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
Marcus/Kevin kalah di final All England 2020. Foto: Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
PBSI telah mengirim surat protes pada BWF setelah mendapat kabar bahwa wakil Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021 karena sempat satu pesawat dengan penumpang yang positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
"(Kami) sudah kirim surat protes (kepada BWF) terkait hal itu," ujar Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto, kepada kumparan melalui pesan singkat, Kamis (18/3).
Dalam keterangan resminya, PBSI menyatakan seluruh Tim Indonesia dipaksa harus mundur dari All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat penumpang yang terkena Covid-19.
"Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut," tulis pernyataan resmi PBSI, Kamis (18/3).
Adapun sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.
ADVERTISEMENT
Atas hal itu, tim Indonesia dipaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.
Tunggal Putra Indonesia Jonatan Christie pada pertandingan Thailand Open 2021, di Impact Arena, Bangkok, Kamis (14/1). Foto: Badmintonphoto/BWF
Sebelumnya, pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, telah membagikan kabar tersebut melalui akun Instagram miliknya. Ia mengaku para wakil Indonesia mesti mundur karena sempat satu pesawat dengan orang yang diketahui positif COVID-19.
"Sebelum penerbangan, semua wakil dari tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami telah melakukan tes ulang begitu tiba di hotel," kata Marcus.
Marcus lantas mempertanyakan mengapa Indonesia tidak mendapat perlakuan yang sama seperti wakil negara lain di All England 2021. Pada Selasa (16/3), maraknya kasus COVID-19 membuat gelaran All England 2021 sempat menjadi tanda tanya besar.
ADVERTISEMENT
Saat itu pemain atau ofisial dari Denmark, India, dan Thailand diketahui positif virus corona. Namun, tujuh orang yang diketahui positif akhirnya dinyatakan negatif COVID-19 usai melakukan tes ulang pada Rabu (18/3) pagi waktu setempat.
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan pada pertandingan pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Erika Sawauchi/Badmintonphoto/BWF
Tes ulang ini pula yang membuat jadwal pertandingan hari pertama All England 2021 mengalami penyesuaian dan baru digelar pada Rabu (17/3) sore waktu setempat.
"Mengapa kami tidak dapat keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid, BWF seharusnya mendaftarkan sistem gelembung untuk menjamin keamanan kita," kata Marcus.
Adapun, Indonesia mengirim tujuh wakil dari berbagai nomor pada ajang All England 2021. Beberapa dari mereka sudah sempat bertanding di babak 32 besar. Mereka adalah Jonatan Christie, Hendra/Ahsan dan Marcus/Kevin yang semuanya berhasil lolos ke 16 besar.
ADVERTISEMENT
****