SEA Games 2019 Dirundung Masalah, KOI Minta Publik Hargai Tuan Rumah

26 November 2019 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Sapta Oktohari—Ketum KOI terpilih periode 2019-2023. Foto: Ferry Adi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Raja Sapta Oktohari—Ketum KOI terpilih periode 2019-2023. Foto: Ferry Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
Panitia penyelenggara SEA Games 2019 di Filipina, PHISGOC, menuai sejumlah kritikan dari beberapa kontingen negara yang sudah hadir. Adalah sederet masalah dalam pelayanan terutama menyoal akomodasi dan transportasi sebagai dasarnya.
ADVERTISEMENT
Tim sepak bola Timor Leste, misalnya, telantar hingga tiga jam di bandara karena menunggu bus yang menjemput mereka ke penginapan. Masalah tak lantas selesai setelahnya karena setelahnya mereka diantar ke hotel yang salah.
Kontingen Indonesia yang sudah bertolak di Filipina lebih dulu pun menuai kendala, salah satunya adalah tim polo air. Mereka menunggu hingga tiga jam di bandara karena bus yang akan mengantarkan mereka datang terlambat. Tak hanya itu, ketika sampai di tempat menginap koper skuat polo air sempat menghilang selama hampir 10 jam.
Lalu soal kesiapan venue pertandingan, Stadion Rizal Memorial. Tempat pertandingan cabor sepak bola yang berlokasi di Metro Manila itu masih dalam tahap renovasi hingga hari pertandingan, Senin (25/11/2019).
ADVERTISEMENT
Ruang konferensi pers di dalam stadion tak kalah memprihatinkan kondisinya. Selain proses pengecatan tembok belum rampung, awak media yang akan meliput di sana hanya disediakan kursi plastik oleh panitia penyelenggara.
Begitu ramainya sorotan publik terhadap pelaksanaan SEA Games 2019 sampai-sampai bikin tagar #SEAGames2019fail menjadi trending topic di Twitter. Menyoal berbagai keluhan yang dilayangkan kepada PHISGOC, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari angkat suara.
"Kita jangan ikut-ikutan bikin tagar (#SEAGames2019fail). Itu adalah tantangan sebagai tuan rumah, yang jelas KOI Indonesia siap membantu," kata sosok yang akrab disapa Okto itu sebagaimana dikutip Antara.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terpilih periode 2019-2023 Raja Sapta Oktohari mengikuti Kongres KOI di Jakarta, Rabu (9/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Okto pun menjamin keamanan dan kelancaran kontingen Indonesia yang nantinya akan menyusul ke Filipina. Alih-alih ikut mengomentari atau mengeluh soal pelayanan, Okto berharap segenap skuat 'Merah Putih' fokus pada target di multi-ajang dua tahunan terbesar di Asia Tenggara tersebut.
ADVERTISEMENT
Indonesia ditargetkan punya posisi lebih baik dari SEA Games edisi sebelumnya di Kuala Lumpur, Malaysia, yang cuma menduduki peringkat kelima. Untuk itu, pemerintah memasang target minimal 45 medali emas bisa direngkuh oleh atlet-atlet Tanah Air.
"Kebetulan ketua KOI di sana adalah ketua (federasi) balap sepeda, sama seperti saya. Hubungan saya juga sangat baik. Makanya kami terus komunikasi dengan dia. Ini adalah pesta, jadi harus kita dukung dan menghargai," ujar Okto.
"Jadi, kita jangan ikut-ikut mendiskreditkan mereka. Kita harus fokus dengan target kita," pungkasnya.