Soal Prosesi Pemakaman Lukman Niode yang Membutuhkan Surat Kemenpora

17 April 2020 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Perenang Nasional, Lukman Niode. Foto: Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Perenang Nasional, Lukman Niode. Foto: Facebook
ADVERTISEMENT
Lukman Niode, mantan perenang nasional, tutup usia pada Jumat (17/4/2020) pukul 12/58 WIB di Rumah Sakti Pelni, Jakarta. Jenazahnya langsung dimakamkan pada hari yang sama di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, prosesi pemakaman Lukman sedikit mengalami hambatan. Menurut informasi yang didapat dari Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, RS Pelni tak mengizinkan Lukman dikebumikan di TPU Jeruk Purut tanpa ada surat dari Kemenpora.
Alhasil, begitu Kemenpora mengeluarkan surat yang ditujukan kepada RS Pelni, Lukman akhirnya bisa dimakamkan di tempat sesuai permintaan keluarga.
“Kami hanya membantu saja sesuai tanggung jawab. Semua ini atas sepengetahuan Pak Menpora (Zainudin Amali). Saya minta istrinya telepon dokter yang mengurusi itu. Berpacu dengan waktu karena dokter di RS Pelni kasih deadline jam 18.00 WIB. Jika tidak (ada surat), akan dibawa ke TPU Pondok Rangon.”
“Saya panik juga. RS Pelni bisa izinkan ke TPU Jeruk Purut asal ada protap (prosedur tetap) COVID-19 yang siap di sana. Di tengah ketidakpastian, saya kontak Sekjen Kementerian Sosial. Sudah ditetapkan di TPU Jeruk Purut meski banyak yang mendorong bisa ke Taman Makam Pahlawan.”
Kemenpora mengeluarkan surat kepada RS Pelni terkait permohonan lokasi pemakaman Lukman Niode Foto: Kemenpora
ADVERTISEMENT
“Bimbang akhirnya. Namun, kasihan keluarga yang bingung. Inginnya di TPU Jeruk Purut, tapi harus ada surat pemerintah. Akhirnya saya buatkan,” tutur Gatot.
Selama menjalani perawatan sejak 12 April lalu, Lukman awalnya diduga memiliki komplikasi pneumonia dan ginjal. Namun, belakangan beredar kabar bahwa peraih dua medali emas SEA Games 1983 itu menderita COVID-19.
Pihak Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) belum bisa memastikan terkait penyakit yang diidap Lukman. Kabar yang didengar federasi renang Indonesia saat Lukman menjalani perawatan awal, hasilnya negatif COVID-19 setelah dua kali rapid test.
“Kami tidak bisa memastikan. Kabarnya gangguan pernapasan segala macam. Namun, terakhir dikabarkan positif COVID-19. Kami tidak tahu juga, tidak bisa memastikan. Lebih jelas silakan ke keluarganya yang berhak untuk bicara,” ujar Harlin Rahardjo, Wakil Ketua Umum PB PRSI.
Mantan Perenang Nasional, Lukman Niode. Foto: Twitter/@richardbera
ADVERTISEMENT
Terlepas dari simpang siur itu, kepergian Lukman menyisakan duka mendalam buat olahraga Indonesia, khususnya PB PRSI. Sebagai pelatih dan atlet, Lukman banyak berjasa mengharumkan nama Indonesia di level internasional.
“Beliau aktif juga membantu penanggulangan virus corona di beberapa kegiatan. Akhir tahun lalu di SEA Games tetap aktif, tak ada keluhan selama ini. Beliau merupakan salah satu atlet terbaik Indonesia,” kata Harlin.
"Terkenal sebagai seorang atlet dan pelatih yang pintar memotivasi atlet dan teman setim. Indonesia beruntung memiliki Lucky—sapaan Lukman. Perenang terbaik sepanjang masa. Bersinar di SEA Games dan Asian Games."
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!