Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kematian Pegulat profesional Jepang sekaligus bintang acara Terrace House, Hana Kimura , pada Mei 2020 membuat dunia berduka. Kimura yang masih berusia 22 tahun ditemukan meninggal dunia di rumahnya setelah ia dilaporkan menjadi korban cyberbullying alias perisakan di internet.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditemukan tak bernyawa di apartemennya di Tokyo, Jepang, Kimura sempat mengunggah pesan perpisahan di media sosial.
Menurut laporan Nikkei Asia, Kimura mengungkap bahwa ia menerima ratusan pesan menyerang dan itu membuat ia merasa sangat tersakiti. Ia pun sempat menulis pesan perpisahan kepada ibunya.
"Terima kasih telah melahirkan saya, ibu. Saya cuma ingin dicintai di hidup ini," tulis Kimura di Twitter.
Kimura juga mengunggah postingan perpisahan di Instagram. Postingan itu berisi gambar ia dan kucing lengkap dengan sebuah pesan menyayat hati.
"I love you, semoga kamu bisa panjang umur dan punya hidup yang menyenangkan. Saya minta maaf," tulisnya pada Sabtu (23/5/2020).
Postingan itu membuat sejumlah teman Kimura di Amerika Serikat panik. Mereka pun menghubungi teman-teman Kimura di Jepang untuk memeriksa kondisi pegulat kelahiran September 1997 itu.
ADVERTISEMENT
Pegulat WWE, Kairi Sane dan Lo Shirai, menghubungi teman Kimura, Jungle Kyona dan Presiden Stadom Rossy Ogawa. Kyona dilaporkan segera menuju apartemen Kimura, namun semua sudah terlambat.
Awal Mula Cyberbullying
Kimura menjadi sasaran cyberbullying usai tampil di Terrace House. Dia bergabung sebagai salah satu cast pada September 2019. Ia kerap menjadi target pesan menyakitkan dan kritik atas ucapan atau kelakuannya di acara itu.
Serangan makin buruk usai episode yang tampil pada akhir Maret tahun lalu. Di episode itu, Kimura marah-marah usai salah seorang cast merusak kostum gulatnya.
Setelah episode itu, Kimura mulai menerima cuitan menyerang seperti; "Semua akan senang kalau kamu pergi dengan cepat," dan "Jangan pernah tampil lagi di TV."
ADVERTISEMENT
Teranyar, ada salah satu pelaku cyberbullying yang kena hukuman dari polisi. Ia didenda 9 ribu yen atau sekitar Rp 1 juta karena mengirim pesan menyerang kepada Kimura.
"Kamu punya kepribadian yang sangat buruk. Memangnya kamu layak hidup?" dan "Hei, hei. Kapan kamu akan mati?" tulis pelaku yang namanya tidak diungkap.
***
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat.
Atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan, seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.