news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Usai Raih Emas SEA Games 2019, Maria Londa Pertimbangkan Pensiun

8 Desember 2019 23:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet lompat jangkit Indonesia, Maria Natalia Londa, melompat pada pertandingan lompat jangkit putri SEA Games ke-30 di Stadion Atletik New Clark, Filipina.  Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
zoom-in-whitePerbesar
Atlet lompat jangkit Indonesia, Maria Natalia Londa, melompat pada pertandingan lompat jangkit putri SEA Games ke-30 di Stadion Atletik New Clark, Filipina. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
ADVERTISEMENT
Maria Londa sudah melihat ujung jalan dari kariernya sebagai atlet. Ia mempertimbangkan untuk pensiun usai meraih medali emas di SEA Games 2019.
ADVERTISEMENT
Maria membawa pulang medali emas setelah keluar sebagai yang terbaik di nomor lompat jauh dengan jarak 6,47 meter pada Minggu (8/12/2019). Ia mengungguli atlet asal Thailand, Parinya Chuaimaroeng, dan wakil Vietnam, Mong Mo Vu Thi.
Hasil ini sekaligus membayar kegagalan Maria meraih emas di nomor lompat jangkit. Sosok 29 tahun tersebut harus puas berada di posisi kedua usai kalah dari wakil Thailand.
"Terima kasih untuk doa semua masyarakat Indonesia sehingga saya bisa mendapatkan emas di nomor lompat jauh. Semoga banyak atlet-atlet Indonesia mengikuti karier saya ke depannya," kata Maria.
"Sebenarnya lebih rileks hari ini karena kemarin adalah nomor yang sering sekali membuat cedera di sepanjang karier saya," ujarnya menambahkan.
Ya, Maria memang sempat berkutat dengan cedera sejak setelah dirinya meraih medali emas Asian Games 2014. Kondisi fisik itu pula yang membuatnya gagal meraih emas pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Maria Natalia Londa persembahkan emas di nomor lompat jauh SEA Games 2019. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
Usia dan keinginan memberi kesempatan kepada atlet junior untuk muncul ke permukaan pada akhirnya membuat Maria membuka peluang untuk pensiun sebagai atlet. Meski begitu, ia siap bertahan lebih lama jika PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) masih membutuhkan tenaganya untuk membimbing atlet junior.
ADVERTISEMENT
"Setelah berjuang dengan cedera dari 2015, akhirnya kembali emas lagi di SEA Games. Itu yang membuat saya benar-benar mensyukuri semua yang saya perjuangkan, semua proses panjang, semua pihak yang membantu saya dari proses rehab sampai hari ini sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," ujarnya.
"Sepertinya ini menjadi SEA Games terakhir saya. Namun, doakan saja, jika memang belum ada penerus, saya akan mencoba untuk ikut bergabung kembali dan memotivasi atlet-atlet junior lainnya," pungkasnya.