WADA Beri Peringatan, Merah-Putih Terancam Dilarang Berkibar Lagi

7 Mei 2022 23:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peselancar Indonesia Rio Waida membawa bendera Merah-Putih saat defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Jepang,Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peselancar Indonesia Rio Waida membawa bendera Merah-Putih saat defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Jepang,Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kabar tak mengenakkan disampaikan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari. Ia mengabarkan bahwa peringatan dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) bisa membuat Bendera Merah Putih dilarang berkibar lagi.
ADVERTISEMENT
Okto, sapaan karibnya, memberi peringatan keras kepada Indonesia Anti-Doping Organization (IADO). Lembaga independen yang bertanggung jawab terkait anti-doping di Indonesia ini diminta ekstraserius dalam menaati kode WADA.
Okto mengatakan bahwa IADO, sebelumnya bernama Lembaga Anti-Doping Indonesia(LADI), kembali berada di ujung tanduk. Sebab, ia menerima surat tembusan dari WADA bahwa IADO mendapat Corrective Action Report (CAR) atau Laporan Tindakan Korektif karena aturan yang berlaku saat ini masih belum sejalan dengan WADA Code 2021.
Jadi, meski WADA telah membebaskan Indonesia dari jerat sanksi pada Februari 2022, IADO tetap dalam pengawasan ketat WADA untuk tetap bisa menjalankan tugasnya secara profesional dan compliance dengan WADA Code.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Foto: NOC Indonesia
“Saat ini, Merah Putih terancam tak bisa berkibar lagi. Jika masalah ini tidak bisa diselesaikan sebelum 23 Juni, Indonesia terancam sanksi dan tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih lagi,” kata Okto dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (7/5).
ADVERTISEMENT
“Saya sebagai Ketua NOC Indonesia dan juga mantan Ketua Gugus Tugas Pembebasan Sanksi WADA mengimbau keras kepada IADO untuk bisa lebih intensif berkomunikasi, baik kepada Kemenpora dan pihak lainnya agar situasi kritikal ini dapat teratasi,’’ lanjutnya.
Sebelumnya, Indonesia bisa terbebas dari sanksi berkat diplomasi yang dijalankan Okto kepada WADA. IADO akhirnya dapat terbebas dari jerat sanksi dalam waktu kurang dari empat bulan.
Meski sudah terbebas sanksi, IADO masih dalam tahap pengawasan ketat WADA. Terutama, Divisi Compliance Unit yang memang bertanggung jawab melakukan pengawasan kepada seluruh Badan Anti-Doping Nasional (NADO) di seluruh dunia.
Nurul Akmal dari Indonesia dan Rio Waida dari Indonesia memimpin kontingen Indonesia dalam parade atlet saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang (23/7/2021). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Terdekat, Indonesia akan bersiap menjadi tuan rumah ASEAN Para Games yang akan berlangsung pada 23-30 Juli 2022. Okto tak mau Indonesia gagal menghelatnya karena sanksi WADA.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap semua pihak dapat memahami situasi kritikal ini. Jangan sampai apa yang sudah dilakukan Gugus Tugas membuat kita kembali dalam posisi sulit dan Indonesia mendapat sanksi lagi. Imbasnya sangat besar, bukan cuma tidak bisa mengibarkan Merah Putih, tetapi juga tidak bisa menyelenggarakan single dan multi-event olahraga internasional,” kata Okto.
“WADA juga berencana datang ke Indonesia. Jadi, saya berharap agar situasi kritis ini bisa diatasi, sehingga kita tidak mendapat sanksi,” tegasnya.