6 Daerah Terpencil di Seluruh Dunia yang Jadi Warisan UNESCO

6 Oktober 2017 14:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Nasional Los Alerces di Andes, Argentina (Foto: Instagram/@juliditasio)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Nasional Los Alerces di Andes, Argentina (Foto: Instagram/@juliditasio)
ADVERTISEMENT
Traveling kini menjadi salah satu kegiatan yang paling banyak diminati seluruh orang di dunia, termasuk Indonesia. Berkesempatan mengunjungi daerah atau negara tertentu menjadi pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu, kaum millenials kini lebih memilih untuk berkeliling dunia daripada membeli rumah atau mobil.
Dan, seiring berjalannya waktu kini travellers tak hanya berniat untuk mengunjungi tempat wisata modern seperti taman bermain. Situs peninggalan sejarah pun mulai dilirik para travellers millenials.
Untuk itulah, kumparan (kumparan.com) merangkum beberapa rekomendasi tempat wisata warisan UNESCO yang bisa jadi alternatif pilihan berlibur kamu, seperti dikutip dari Booking.com:
1. Taman Nasional Los Alerces di Andes, Argentina
Taman Nasional Los Alerces terletak di Andes, Provinsi Chubut, Argentina. Termasuk dalam Warisan Dunia alami yang masuk dalam daftar UNESCO, Los Alerces memiliki pemandangan yang terdiri dari padang rumput pegunungan, danau, dan sungai yang indah. Taman ini juga merupakan rumah bagi beberapa hewan langka seperti Berang-berang Huillin dan Huemul Patagonian, serta Rusa Pudu.
ADVERTISEMENT
2. Area Kuil Sambor Prei Kuk, Daerah Arkeologi Isanapura Kuno, Kamboja
Isanapura merupakan ibukota kekaisaran yang berkembang pada akhir abad keenam dan awal abad ketujuh. Sampai hari ini, reruntuhan puluhan candi dan bangunan tersebut masih dapat kamu kagumi di arkeologi Sambor Prei Kuk, Provinsi Kompong Thom.
Arsitektur dan seni yang dikembangkan di sini didasarkan pada fondasi bergaya Khmer yang unik di periode Angkor. Kamu juga dapat menemui kuil segi delapan yang unik dan barisan tiang, bingkai pintu kuil yang cantik, dan pediments yang indah.
3. Gulangyu, Pemukiman Internasional Bersejarah, China
Gulangyu merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di muara Sungai Chiu-lung, lepas pantai Xiamen. Ketika pelabuhan Xiamen dibuka untuk perdagangan internasional pada tahun 1842, orang-orang asing mulai datang ke Gulangyu. Pada tahun 1903 bahkan menjadi pemukiman internasional.
ADVERTISEMENT
Pertukaran budaya ini yang akhirnya membuat Gulangyu memiliki berbagai gaya arsitektur yang mampu mendatangkan 10 juta pengunjung setiap tahunnya. Namun, jika ingin berkunjung ke sini, kamu tidak diizinkan menggunakan mobil atau sepeda. Pulau ini bisa ditempuh dengan feri dari pusat kota Xiamen, yang hanya membutuhkan waktu lima menit.
4. Taputapuātea, Polinesia, Prancis
Taputapuātea adalah sebuah komune dari Polinesia Prancis di pulau Ra'iatea, dan dianggap sebagai pusat Segitiga Polinesia yang terdiri dari Avera, Puohine, dan Opoa. Di sini, kamu akan menemukan 'marae', sebuah tempat komunal dan sakral yang berfungsi sebagai pusat seremonial, politik, dan pemakaman bagi orang Ma'ohi.
Didirikan pada tahun 1000-an dan dibangun kembali pada tahun 1994, bangunan ini terdiri dari sebuah halaman besar yang menghadap ke laut, sebuah batu besar yang tegak, dan beberapa tiki. Taputapuātea juga merupakan salah satu tempat penampungan pengungsi terbesar dan terpenting di dunia.
ADVERTISEMENT
5. Bekas Katedral dan Biara Kota Sviyazhsk, Rusia
Sama seperti tempat sebelumnya, Sviyazhsk juga merupakan sebuah pulau dan kota di Republik Tatarstan, Rusia. Tempat ini didirikan oleh Ivan the Terrible yang menggunakannya sebagai pos terdepan untuk menaklukan Kazan Khanate.
Awalnya, Syivazhsk bukan merupakan pulau, namun saat Waduk Kuybyshev tercipta, tanah disekitarnya membanjiri, tetapi jalan masih menghubungkan Sviyazhsk ke daratan. Di pulau ini, kamu bisa menemukan bekas biara dan Katedral, keduanya berasal dari abad ke-16. Lukisan asli Katedral dan beberapa contoh lukisan mural Eastern Orthodox yang paling langka juga bisa kamu dapatkan di sini.
6. Cagar Budaya ǂKhomani, Afrika Selatan
Pemandangan budaya ǂKhomani terletak di Gurun kalahari, Afrika Selatan, perbatasan Namibia dan Botswana. Orang-orang nomaden ǂKhomani San dianggap sebagai penghuni pertama Afrika Selatan.
ADVERTISEMENT
Mereka belajar bagaimana beradopsi dengan kondisi padang pasir yang keras dan fitur geografis lainnya di lingkungan mereka. Kamu dapat mengunjungi Taman nasional Kalahari Gemsbok jika ingin mendapatkan gambaran tentang budaya ǂKhomani.