Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
6 Model Hijab yang Bersinar di Dunia Fashion Internasional
22 Januari 2019 18:20 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, kehadiran hijab di industri mode semakin memberikan ‘warna’ baru dalam keberagaman dunia fashion. Memang, isu keberagaman sendiri menjadi isu yang semakin populer. Semua orang ingin mendapatkan perlakuan yang setara, terlepas dari ras, bangsa, gender, warna kulit maupun agama. Hal ini juga terjadi di industri fashion dan kecantikan.
ADVERTISEMENT
Dulu, dua industri ini terkenal dengan industri yang sangat ‘selektif’ terutama terkait hal-hal yang merepresentasikan brand mereka. Salah satunya adalah dalam pemilihan model, baik untuk panggung runway maupun untuk kampanye iklan mereka. Model yang dipilih biasanya selalu model bertubuh ceking dan berkulit putih.
Tetapi beberapa tahun ke belakang, seiring dengan berbagai gerakan sosial yang menyerukan keberagaman dan kesetaraan, industri fashion dan kecantikan pun semakin terbuka. Model plus size dan bertubuh curvy mulai mendapat tempat. Panggung runway dan halaman mode mulai berwarna; ada model kulit hitam, model Asia dan latin. Termasuk, model yang mengenakan atribut agama Islam seperti hijab.
Rumah mode papan atas asal Italia Dolce & Gabbana misalnya, pada 2017 lalu bekerjasama dengan model berhijab Ruba Zai untuk kampanye koleksi abaya mereka. Brand sport Nike yang merilis Pro Hijab pada 2017 silam, sebuah atribut khusus untuk perempuan berhijab yang gemar berolahraga. Sementara itu beberapa brand fashion pada Milan, New York, London, dan Paris Fashion Week juga menampilkan model berhijab di atas panggung pergelaran busana mereka. Di antaranya adalah Max Mara dan Yeezy.
ADVERTISEMENT
Keterbukaan dunia fashion terhadap model muslim berhijab turut melambungkan beberapa nama model yang dengan berani untuk menampilkan khas mereka di tengah berbagai tekanan dan tuntutan di industri penuh persaingan ini. Mereka sukses mendobrak stereotip dengan membuktikan bahwa hijab bukanlah suatu halangan.
Siapa sajakah model-model berhijab terkenal yang kini diperhitungkan dalam industri mode? Berikut kumparanSTYLE rangkumkan daftarnya.
Halima Aden
Dari sekian nama model berhijab, Halima Aden mungkin jadi nama yang paling populer di telinga Anda. Bagaimana tidak, di namanya kini telah tersemat label ‘supermodel’, menjadikannya sebagai sosok yang amat diperhitungkan di industri modeling.
Setelah 18 bulan ia terjun ke dunia modeling, Halima menjadi perempuan berhijab pertama yang berjalan di pergelaran busana rumah mode papan atas, seperti Max Mara, Alberta Ferreti, Yeezy, dan Philipp Plein. Ia juga sudah menghiasi sembilan sampul majalah ternama dunia, seperti Vogue Arabia, Vogue UK, Allure, Glamour, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Saking terkenal dan besar pengaruhnya, tak hanya aktif di dunia modeling saja, kini Halima menjadi salah satu ambassador organisasi PBB, UNICEF.
Meski demikian, perjalanan hidup Halima tak berawal manis. Ia adalah seorang korban konflik asal Somalia akibat perang saudara (Civil War) yang bermula di 1991. Halima dan keluarganya mengungsi ke Kenya selama tujuh tahun hingga akhirnya pindah ke Amerika Serikat dan menjadi penduduk kota Minnesota.
Perjalanan kariernya sebagai model bermula di Minnesota. Di usianya yang ke-19, tanpa disangka, ia mendapatkan kontrak dari agensi model, yang mengantarkannya untuk turut serta dalam kontes kecantikan Miss Minnesota.
Saat ia mengikuti kontes kecantikan Miss Minnesota, namanya menjadi viral di seluruh dunia. Alasannya, latar belakang Halima bukanlah seperti perempuan kebanyakan asal negeri Paman Sam tersebut. Ia adalah seorang pengungsi berhijab yang mengikuti kontes kecantikan— yang biasanya didominasi oleh perempuan-perempuan berkulit putih dengan pakaian terbuka.
Sejak ajang kecantikan tersebut, kabar baik terus menghampirinya. Halima direkrut oleh sebuah agensi modeling ternama dunia, IMG, yang menaungi supermodel seperti Alessandra Ambrosio, Ashley Graham, Barbara Palvin, Gigi Hadid, hingga Elsa Hosk. Lebih spesial lagi, Halima menjadi satu-satunya perempuan berhijab yang ada di agensi tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang patut diacungi jempol adalah, gegap gempita dunia hiburan tak membuat Halima meninggalkan prinsip terhadap apa yang ia yakini, termasuk dalam menggunakan hijab. Contohnya, saat ia menegosiasi kontraknya. Halima memastikan bahwa agensinya harus setuju untuk menerima Halima tetap mengenakan hijab. Hal tersebut menjadi syarat utama Halima dalam setiap pekerjaan yang akan ia jalani.
Mariah Idrissi
Mariah adalah seorang model asal Inggris. Tak hanya berprofesi sebagai model, ia juga merupakan seorang influencer terkenal dengan darah keturunan Maroko-Pakistan. Perkenalannya dengan dunia modeling terjadi pada 2015 silam. Kala itu ia ditemukan oleh Coralie Rose, mantan aktris yang kini berprofesi sebagai casting director di sebuah pusat perbelanjaan di London.
Di bawah agensi model Rose, perempuan kelahiran 1992 itu sukses menjadi bintang dalam kampanye H&M Sustainable Fashion 'Close the Loop' pada 2015 lalu. Saat itu, Mariah mengenakan coat berwarna pink, kacamata aviator, hijab kotak-kotak dan berpose di depan restoran fish and chip di London Timur.
ADVERTISEMENT
Berkat penampilannya di kampanye H&M, Mariah pun sukses dimuat dalam berbagai majalah ternama dunia, seperti Teen Vogue, Elle, dan Marie Claire. Sejak saat itulah, Mariah mulai mantap mengembangkan kariernya menjadi model dan melakukan kontrak dengan agensi model Insanity Group Management di 2017 lalu.
Dan beberapa waktu lalu, Mariah semakin menarik perhatian dengan menjadi wajah untuk kampanye terbaru Fenty Beauty.
"Seluruh kampanye Fenty Beauty sangat merepresentasikan perbedaan, sehingga tanpa model berhijab, kampanye tersebut terasa kurang. Saya sangat mengagumi Rihanna, dia sangat menjaga dan ikut terjun langsung menangani kami," kenang Mariah kepada Standard UK.
Shahira Yusuf
Nama Shahira Yusuf mungkin masih menjadi nama yang terbilang baru di industri permodelan dunia. Model asal Inggris dengan darah keturunan Somalia ini berhasil menjadi salah satu model berhijab pertama di Inggris.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancaranya bersama BBC, Shahira yang kini berusia 21 tahun, ternyata sudah mendapat banyak tawaran di dunia modeling sejak ia berusia 17 tahun. Namun, saat itu ia masih belum merasa siap.
Hingga akhirnya, ia kembali ‘ditemukan’ oleh Sarah Doukas, pencari bakat profesional yang mengorbitkan supermodel Kate Moss puluhan tahun silam. Sarah pun mengajak Shahira untuk bergabung dengan Storm Models.
Pada 2017, Shahira mengunggah cuitan di Twitter yang membuatnya populer.
“Saya bukanlah Kendall Jenner, melainkan seorang perempuan Muslim berkulit gelap dari London Timur yang akan menaklukkan industri modeling,” cuit @shvhira percaya diri. Tak disangka, cuitan tersebut di retweet hingga 57 ribu kali dan disukai oleh lebih dari 121 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Kini Shahira telah tampil di berbagai majalah populer seperti Vogue Arabia, Elle, dan British Vogue.
Kadija Diawara
Kadija Diawara adalah seorang model asal New York dengan darah keturunan Mesir dan Mali. Ia pertama kali berjalan di atas pergelaran busana New York Fashion Week pada Februari lalu untuk rumah mode Chromat, Pyers Moss, dan Maki Oh. Wajahnya juga termasuk yang menghiasi koleksi eksklusif Adidas Originals x Danielle Cathari, yang membuatnya kebetulan menjadi model berhijab satu-satunya dalam kampanye koleksi tersebut.
Tak hanya seorang model, Kadija merupakan lulusan sarjana Neuroscience. Dalam wawancaranya bersama NYLON, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya ia ingin berkuliah kedokteran, namun seiring berjalannya waktu, entah mengapa dunia fashion ternyata lebih menarik perhatiannya.
ADVERTISEMENT
Ikram Abdi Omar
Ikram sukses mencuri perhatian dunia fashion saat ia berjalan di atas pergelaran busana London Fashion Week tahun lalu.
Ia menjadi salah satu model yang berjalan untuk panggung Molly Goddard Fall 2018. Penampilannya tersebut otomatis mencuri perhatian berkat wajah dan tampilannya yang menawan mengenakan hijab.
Kepada Vogue Arabia, Ikram merasa bahagia karena ia bisa merepresentasikan perempuan Muslim di industri mode.
"Perempuan muda Muslim berkulit gelap dapat merasa bangga bahwa seseorang yang mirip dengan mereka, dengan warna kulit yang sama dan cara berpakaiannya yang mirip mampu menjadi bagian dari London Fashion Week," papar Ikram.
Ikram menjadi salah satu model berhijab yang tengah naik daun. Bahkan, pada 2018 silam ia termasuk pada list Dazed 100 orang berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Ruba Zai
Meski bukan seorang model profesional, Ruba Zai, seorang influencer hijab berdarah keturunan Afghanistan-Belanda ini sukses menampilkan sosok yang ‘ikonis’ saat menjadi salah satu wajah kampanye Dolce & Gabbana, dengan pemotretan yang berlangsung di Maroko. Dalam kampanye tersebut, Ruba terlihat mengenakan abaya lengkap dengan hijab dari rumah mode asal Italia itu.
Menariknya, Ruba juga dilibatkan dalam proses desain dari koleksi kebaya Dolce & Gabbana tersebut. Bahkan, ia pun diberi kebebasan dalam urusan selama produksi dan pemotretannya.
Selain Dolce & Gabbana, wajahnya juga telah menghiasi sederet majalah dan brand ternama lainnya. Sebut saja, Cosmopolitan, Sephora, Puma Woman, Magnum, dan kampanye YSL Beauty untuk merayakan 25th Anniversary dari rangkaian produk Touche Eclat.
ADVERTISEMENT