news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada Apa sih di Selembar Kain Batik?

2 Oktober 2017 15:59 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infografis Alat-alat Batik (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Alat-alat Batik (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketika melihat selembar kain batik di pasaran, pernahkah kamu bertanya-tanya, “Bagaimana sih cara membuat batik?”
ADVERTISEMENT
Ternyata, proses membuat batik tidak sesederhana meletakkan lilin panas di atas kain. Sungguh banyak yang harus dipersiapkan untuk membuat selembar kain batik. Yang tak telaten hampir pasti akan menyerah di awal.
Kain yang digunakan untuk batik umumnya berjenis katun murni atau bisa juga kain lain yang berbahan dasar serat alam --meski hasil akhirnya akan berbeda dengan kain katun.
Kain katun untuk batik ini tidak boleh sembarangan. Harus bebas dari serat polister yang akan mengurangi kualitas penyerapan warna pada batik.
Alat lain yang harus disiapkan adalah kompor dan wajan untuk memanaskan malam (lilin untuk membatik, umumnya lilin lebah atau dari bahan alam lain).
Jika ingin membuat batik cap, wajan diganti dengan loyang cap batik yang berbentuk datar dan lebih besar seperti loyang martabak.
Canting untuk membatik. (Foto: ANTARA/Syailendra Hafiz Wiratama)
zoom-in-whitePerbesar
Canting untuk membatik. (Foto: ANTARA/Syailendra Hafiz Wiratama)
Dalam satu helai kain, pebatik biasanya menggunakan minimal tiga canting dalam ukuran berbeda. Canting tersebut untuk menggambar outline, isian atau detail, serta menembok (menutupi bagian yang tidak ingin diwarna).
ADVERTISEMENT
Untuk batik cap, yang harus disiapkan adalah cap batik yang biasanya terbuat dari tembaga, kuningan, atau kayu.
Guna memudahkan proses membatik, kain yang sedang dibatik akan diselempangkan di atas tiang kayu yang disebut gawangan.
Sementara untuk melindungi tubuh dari cipratan malam panas, biasanya pebatik akan menggunakan kain taplak.
Pada proses pewarnaan, pebatik masih harus menyiapkan berbagai jenis pewarna, baik pewarna ramah lingkungan maupun pewarna sintetis. Untuk menghasilkan warna yang diinginkan, pebatik mesti menakar pewarna, penguat warna, dan air dengan tepat.
Proses tersebut akan diulang terus hingga didapatkan kain batik yang diinginkan. Hmm, rumit dan merepotkan bukan? Butuh waktu tak sebentar dan tenaga tak sedikit untuk menghasilkan selembar batik sempurna.
Jadi jika harga batik asli mahal, sewajarnya kamu tak boleh mengeluh. Di baliknya, para perajin batik begitu berpeluh.
ADVERTISEMENT
Infografis Alat-alat Batik (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Alat-alat Batik (Foto: Bagus Permadi/kumparan)