Dianggap Berpakaian Tak Sopan, Aktris Mesir Terjerat Kasus Hukum

7 Desember 2018 10:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan Rania Youssef di Karpet Merah Cairo International Film Festival 2018. (Foto: SUHAIL SALEH, OMAR ZOHEIRY/ AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Rania Youssef di Karpet Merah Cairo International Film Festival 2018. (Foto: SUHAIL SALEH, OMAR ZOHEIRY/ AFP)
ADVERTISEMENT
Momen karpet merah dalam acara festival film memang sudah lama dijadikan sebagai panggung fashion. Para selebriti berlomba-lomba untuk mempersembahkan penampilan terbaiknya dalam balutan busana dari desainer dan rumah mode ternama di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak pada Rania saat sedang menghadiri acara Cairo International Film Festival pada akhir November 2018 lalu. Gaun warna hitam berbahan sheer yang dilengkapi dengan aksen manik-manik yang dikenakan Rania justru membawanya pada petaka.
Rania Youssef, seorang aktris asal Mesir, terancam masuk penjara karena tuduhan melanggar hukum dan norma-norma di Mesir, terutama tentang tata cara berpakaian. Pakaian Rania dianggap melanggar karena berbahan semi-transparan dan di dalamnya ia hanya mengenakan bodysuit yang hanya menutupi dada, perut, hingga paha bagian atas.
Beberapa pengacara terkenal, termasuk Amro Abdelsalam dan Samir Sabry melayangkan sebuah protes yang menyatakan bahwa Rania telah melanggar norma dan aturan Mesir. Menurut laporan dari BBC, tuduhan tersebut bisa berujung pada hukuman penjara selama lima tahun jika Rania terbukti bersalah.
ADVERTISEMENT
Kepada AFP, Samir Sabry mengungkapkan bahwa gaun yang dipakai aktris berusia 45 tahun itu tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial, tradisi, dan moral dari perempuan Mesir pada umumnya.
Aktris Mesir Rania Youssef berpose di karpet merah pada upacara penutupan edisi ke-40 Festival Film Internasional Kairo (CIFF). (Foto: Suhail Saleh / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aktris Mesir Rania Youssef berpose di karpet merah pada upacara penutupan edisi ke-40 Festival Film Internasional Kairo (CIFF). (Foto: Suhail Saleh / AFP)
Mesir merupakan negara yang sebagian penduduknya menganut agama Islam. Negara ini jauh lebih progresif daripada negara Arab lainnya. Sebagian perempuan banyak yang mengenakan niqab (jilbab menutupi wajah), sedangkan sebagian lainnya mengenakan jilbab (penutup rambut dan leher tetapi tidak wajah) dan yang lain lagi tidak menutupi kepala mereka sama sekali.
Oleh karena itu, perempuan Mesir harus lebih berhati-hati dalam berpakaian. Meskipun mereka tidak diwajibkan untuk mengenakan baju tertutup atau berhijab, setidaknya mereka harus mengenakan pakaian yang modest atau sopan dan tidak mengumbar terlalu banyak bagian tubuh.
ADVERTISEMENT
Karena alasan itulah Rania Youssef tersandung kasus hukum dan sempat ditahan beberapa jam oleh pihak kepolisian setelah dilaporkan melanggar aturan dan norma berpakaian di Mesir.
Menghadapi tekanan hukum dan reaksi masyarakat di jejaring sosial, Rania pun mengungkapkan penyesalannya melalui akun Instagram dan Twitter miliknya yang ditulis dalam bahasa Mesir. Ia menulis bahwa dirinya kurang mempertimbangkan tentang aturan berpakaian di Mesir.
“...Tidak bermaksud hadir dengan cara yang akan membuat marah banyak orang dan menganggap gaun itu tidak pantas,” ujarnya. Ia juga menyatakan akan berpegang teguh pada norma dan etika masyarakat Mesir.
Meskipun belum mengatakan permintaan maaf secara resmi, unggahan klarifikasi Rania di dua akun media sosial miliknya itu cukup mewakili karena tuduhan atas dirinya telah dicabut.
ADVERTISEMENT
“Rania Youssef menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan masyarakat Mesir atas insiden ini dan ia menegaskan bahwa apa yang ia lakukan itu tidak disengaja. Ia mengaku bahwa itu berada di luar kendalinya dan perilaku yang ia tunjukkan itu salah dan tidak disengaja. Ketika kami mengambil aksi hukum, itu bukan dilakukan berdasarkan kepentingan pribadi, bukan juga bermaksud untuk menjatuhkan orang tersebut (Rania), tetapi ini dilakukan karena kepedulian kami terhadap masyarakat dan etika, serta dampak bahaya yang akan dihadapi oleh masyarakat Mesir akibat insiden tersebut. Apa yang dilakukan oleh public figure tentu akan dicontoh oleh penonton. Hal itu dapat memicu kekacauan dan pelanggaran norma-norma dan etika,” ungkap para protestan dalam sebuah pernyataan yang dilansir El Watan News.
ADVERTISEMENT
Setelah tuduhan tersebut pertama kali muncul, Rania menyatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun dan mengatakan bahwa pemilihan gaun tersebut merupakan kesalahan dari pihaknya.
“Ini adalah pertama kalinya saya memakai gaun itu dan saya tidak menyadari itu akan memicu begitu banyak kemarahan. Saya menegaskan kembali atas komitmen saya terhadap norma-norma yang kami junjung sebagai masyarakat Mesir,” tulisnya di Facebook.
Penampilan Rania Youssef yang Dinilai Melanggar Norma dan Aturan di Mesir saat Menghadiri Cairo International Film Festival. (Foto: Omar ZOHEIRY / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Rania Youssef yang Dinilai Melanggar Norma dan Aturan di Mesir saat Menghadiri Cairo International Film Festival. (Foto: Omar ZOHEIRY / AFP)
Dengan adanya kontroversi tersebut, Artistic Syndicates Union di Mesir akan memberlakukan aturan berpakaian untuk aktor perempuan saat tampil di karpet merah.
“Kriterianya akan menentukan pakaian seperti apa yang bisa dikenakan oleh para aktris dalam setiap festival yang akan diselenggarakan setelah terjadinya krisis ini. Ini merupakan bagian dari pendekatan yang akan kami lakukan untuk mengatasi kesalahan yang menjadi perhatian bagi union,” tutur Omar Abdul Aziz, Head of Union seperti dikutip dari Gulf News.
ADVERTISEMENT
Peraturan tersebut nantinya bertujuan untuk mendisiplinkan aktor yang mengenakan pakaian tidak pantas ke acara Cairo International Film Festival.
“Kami meyakini bahwa setiap artist memiliki kebebasan, namun kami menghimbau bagi semua agar menyadari tanggung jawabnya kepada penggemar yang telah menghargai karya dan memandang mereka sebagai role model. Salah satunya adalah dengan berkomitmen dalam menjaga nilai dan norma dalam masyarakat,” tulis Serikat Aktor di Mesir dalam pernyataan resminya.