Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cara Delevingne Bela Karl Lagerfeld yang Dikritik Pedas Jameela Jamil
21 Februari 2019 18:33 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Meninggalnya desainer Karl Lagerfeld di usia 85 tahun pada Selasa (19/2) lalu, masih menyisakan duka mendalam bagi para penggemar, juga pelaku dan penikmat industri mode. Sosoknya begitu melegenda dan ikonis, membuat banyak orang merasa kehilangan dan terus mengenang segala kiprah yang telah dilakukannya di industri mode.
ADVERTISEMENT
Namun, dari banyaknya tokoh terkenal dan penggemar yang berkabung, aktris Jameela Jamil justru mengutarakan hal sebaliknya tentang Creative Director Chanel dan Fendi ini. Ia mengungkapkan bahwa seseorang dengan sifat seperti Karl tak sepatutnya dianggap sebagai orang yang suci.
Bukan rahasia lagi, Karl Lagerfeld memang memiliki kepribadian yang nyentrik dengan gaya berbicara apa adanya, tanpa memikirkan apakah hal tersebut dapat memicu kontroversi atau tidak. Dalam berbagai wawancara yang pernah Karl Lagerfeld lakukan, ia sering berkomentar berbau misoginis (kebencian terhadap perempuan), mengejek fisik seseorang, dan hal-hal kontroversial lainnya.
Fakta tentang Karl Lagerfeld yang menyakiti banyak hati seseorang atau kelompok tertentu diutarakan Jameela dalam cuitan di akun Twitter resminya.
"Seorang misoginis yang kejam, dan pembenci orang gendut tak sepatutnya dikenang dengan berbagai postingan internet, seolah ia orang suci yang pergi terlalu cepat. Ia (Karl Lagerfeld) memang bertalenta, tapi bukanlah orang yang terbaik," cuit Jameela lengkap dengan retweet sebuah artikel berjudul 'Stop Mourning Oppressors: Anti-Condolences For Karl Lagerfeld'.
ADVERTISEMENT
Respons yang Jameela dapatkan pun beragam. Banyak yang menyetujui poin yang ia suarakan, namun banyak pula yang merasa bahwa Jameela sangat tidak sensitif mengingat Karl Lagerfeld baru saja meninggal satu hari sebelum cuitan tersebut diunggah. Salah satu figur yang mengomentari cuitan Jameela adalah model Cara Delevingne, yang kebetulan adalah muse Chanel dan orang terdekat Karl Lagerfeld.
Cara membalas cuitan Jameela dengan mengatakan bahwa kita harus meninggalkan masa lalu dan segala hal yang telah terjadi dengan menjalani masa depan yang penuh cinta dan kasih sayang.
"Sangat menyedihkan bagiku jika banyak orang yang merasa terluka. Namun, kita tidak mungkin menjalani hidup tanpa menyakiti orang lain. Dia (Karl Lagerfeld) bukanlah orang yang suci, ia manusia seperti kita semua yang melakukan kesalahan dan kita harus memberikan kesempatan untuk memaafkannya," cuit Cara.
ADVERTISEMENT
Namun, Jameela tetap dalam pendiriannya. Ia menuliskan, seseorang yang dengan sengaja memberikan komentar-komentar kejam terhadap sesama manusia, tak bisa dikategorikan sebagai 'manusia'.
"Lagi-lagi, kita tidak bisa begitu saja melupakan sebuah retorika kasar terhadap kaum minoritas dan melabelkan Karl sebatas 'manusia' atau 'hanya membuat kesalahan'. Melakukannya sekali sebagai candaan lalu minta maaf, dapat dimaklumi. Namun melakukannya lagi dan lagi meski publik memprotes, adalah contoh manusia yang buruk. Maafkan jika aku berbicara buruk tentang orang yang kamu cintai," balas Jameela pada Cara.
Sebelum Cara sempat membalas cuitan tersebut, Jameela menambahkan poin penting lainnya di cuitan selanjutnya.
"Tapi Cara, segala omongan buruk darinya tak pernah disampaikan kepadamu, karena kamu bertubuh langsing, berkulit putih, dan sangatlah istimewa. Sehingga kamu tak merasa sakit atas tingkah buruknya," tambah Jameela.
ADVERTISEMENT
Membalas poin yang Jameela sampaikan, Cara pun melebarkan topik pembicaran keduanya dengan mengungkapkan bahwa Karl Lagerfeld bukanlah biang masalahnya, namun industri fashion sendiri yang jadi akar bagi segalanya.
"Dia bukan biang masalahnya. Namun bagaimana dunia ini berjalan.. dan industi mode yang jadi akarnya, ini memang waktunya untuk berubah. Aku setuju denganmu, tapi jangan anggap ia seseorang yang buruk, itu tidak adil," cuit Cara.
Jameela merasa poin yang Cara sampaikan tak relevan dengan menyalahkan industri mode, padahal Karl memiliki pilihan untuk berbicara dan bersikap dengan lebih hati-hati.
"Omonganmu seolah mengatakan bahwa Harvey (Harvey Weinstein yang jadi tersangka kasus pelecehan seksual) bukan biang masalahnya, tapi Hollywood lah akarnya. Aku tidak membandingkan perbuatan mereka, tapi kita tak bisa menyalahkan kesalahan seseorang karena industri tempat mereka bekerja," cuit Jameela.
ADVERTISEMENT
Cara pun akhirnya membalas dengan persetujuan atas pembicaraan Jameela. Namun ia mempertegas, bahwa apa yang Jameela katakan sangat menyinggung dan membuat Cara sedih. Karena bagaimana pun, Karl Lagerfeld adalah seseorang yang sangat spesial baginya. Berdiskusi secara publik dengan Jameela tentang Karl, membuatnya emosional.
Meski pembicaraan keduanya tak menemukan titik tengah, patut diakui bahwa diskusi antara Jameela Jamil dan Cara Delevingne berjalan secara halus dan dewasa. Keduanya menyampaikan opini masing-masing yang berlawanan, tanpa harus menjatuhkan satu sama lain.
Baik Jameela maupun Cara sangat teguh terhadap pendapat yang mereka miliki, namun kedunya berusaha untuk tetap menjaga perasaan dan memahami kondisi satu sama lain. Dengan Jameela yang termasuk 'minoritas' berkulit coklat, dan Cara sebagai model Chanel yang memiliki hubungan baik dengan Karl.
Kilas balik ke masa saat Karl Lagerfeld masih hidup, ia memanglah sosok inspiratif, berani, cerdas, dan jenius. Karl adalah contoh seorang pekerja keras yang ambisius. Kesuksesannya dapat dilihat dalam perannya bekerja sebagai Creative Director dari Chanel dan Fendi, juga pendiri brand atas namanya sendiri.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ia memiliki lidah yang tajam, yang selalu mengutarakan apa yang ia pikirkan. Berikut beberapa ucapan Karl Lagerfeld yang sempat menimbulkan kontroversi di sepanjang hidupnya:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT