Hindari Alkohol dan Rokok Sebelum Lakukan Operasi Plastik

Alkohol dapat menyumbat pembuluh darah. (Foto: Thinkstock)

Tren operasi plastik saat ini memang masih populer, baik di Asia maupun Amerika. Meski tetap diminati, namun banyak pasien yang nyatanya masih 'bandel' dalam mengikuti prosedur operasi plastik.

Menurut dokter spesialis bedah plastik, dr. Puri Ambar Lestari, SpBP-RE, ada pantangan tertentu yang harus dituruti oleh pasien jika ingin melalukan operasi plastik. Alkohol dan rokok menjadi dua hal yang harus dihindari sebelum dan sesudah operasi.

"Kalau dari makanan, alkohol harus dihindari karena dapat mempengaruhi pembuluh darah. Rokok pun begitu, karena aliran darah bisa tersumbat akibat pasien merokok," jelas dr. Puri, saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu.

Alkohol dapat menyumbat pembuluh darah. (Foto: Thinkstock)

Pasca operasi, pasien membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisinya. Jika aliran darah tidak lancar, maka proses penyembuhannya tidak maksimal.

"Alkohol juga bisa membuat daya tangkap tubuh menurun sehingga toleransi tubuh terhadap obat bius jadi rendah," terang dr. Puri.

"Jika sudah begitu, obat bius yang diberikan harus lebih banyak, minimal 1 cc karena kalau hanya diberikan sesuai dosis normal, pasien akan mudah terbangun di tengah-tengah operasi," imbuhnya.

Berbohong mengenai kebiasaan merokok. (Foto: Thinkstock)

Selain alkohol, mengkonsumsi vitamin C dan E yang selama ini berguna untuk kesehatan kulit juga harus dikurangi. Karena menurutnya, meski baik untuk kulit, namun kedua jenis vitamin ini akan membuat banyak pendarahan di tengah praktik operasi.

"Baik vitamin C dan E tidak boleh dimakan sebelum melakukan operasi plastik. Karena, rutin mengkonsumsi kedua vitamin itu, pembuluh darah akan sehat. Dalam ilmu operasi plastik, jika pembuluh darah sehat justru akan merugikan karena pendarahan akan menjadi lebih banyak," tutupnya.