Karena Bulu-bulu di Badanmu Tidaklah Percuma

15 Maret 2019 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mencukur bulu-bulu. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mencukur bulu-bulu. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan

Kau cukur, boleh. Tak kau cukur, tak jadi soal. Aku tetap suka.

Seperti apa sih penampilan tubuh perempuan yang ideal?
Kurus? Rambut hitam panjang? Kulit putih? Dada besar dan pinggang kecil? Yang bulu tangan, kaki, ketiak, dan sekitar kemaluannya gundul?
Tergantung Anda tanya siapa. Tergantung pula kultur di suatu daerah. Di sebuah daerah di Ethiopia, misalnya, perempuan cantik adalah yang memiliki lubang berukuran besar di bibir bawah. Atau di Mauritania yang perempuannya dinilai cantik ketika gemuk tubuhnya.
Tergantung pula, pada akhirnya, ke diri masing-masing perempuan. Dan demi kemerdekaan perempuan itu, psikolog seksual Zoya Amirin menekankan, agar waxing atau pencukuran bulu tubuh—utamanya dari perempuan—tidak dilihat sebagai keharusan.
Ilustrasi bulu yang tumbuh baik pada perempuan maupun laki-laki. Foto: Herun Ricky/kumparan
“(Munculnya bulu-bulu) itu kan menandakan bahwa dia adalah perempuan yang sudah dewasa dan normal. Jadi kalau saya sih lebih menyarankan trimming (cukur pendek), karena kita merangkul kedewasaan kita sebagai perempuan,” kata Zoya kepada kumparan, Kamis (15/3).
Zoya juga mengkritisi keberadaan standar kecantikan yang terlanjur diterima secara luas oleh kalangan luas di Indonesia. “Standar cantik orang Indonesia sekarang kan kurus, berkulit putih, dan berambut lurus. (Padahal) kita tinggal di negara tropis, ya susah.” Termasuk, menurutnya, soal bulu-bulu di tubuh perempuan.
“Perempuan harus punya otoritas akan tubuhnya. Artinya, saya dicukur atau nggak dicukur tuh I’m still a woman. Punya bulu ketiak apa enggak, saya tetap pantas dicintai,” kata Zoya, mantap.
Fungsi bulu-bulu di badan. Pada sekresi keringat di ketiak, keluar pula feromon yang kadang disukai dan nyaman buat pasangan Anda. Foto: Basith Subastian/kumparan