Kisah Inspiratif Michelle Obama hingga Oprah Winfrey tentang Kariernya

21 Maret 2018 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oprah Winfrey. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Oprah Winfrey. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian wanita, meniti karier hingga menuju kesuksesan terkadang bukanlah jalan yang mudah. Mereka perlu mengorbankan banyak hal, mulai dari waktu bersama keluarga, tenaga, dan juga pikiran. Apakah kamu salah satunya?
ADVERTISEMENT
Jika iya, jangan langsung putus asa dan menyerah begitu saja. Coba simak cerita-cerita dari para wanita hebat di dunia yang menginspirasi. Mereka sangat memperjuangkan pekerjaan yang dilakukan, hingga mantap bernegosiasi gaji untuk bisa mendapatkan bayaran yang setimpal.
Dilansir The Cut, berikut rangkuman cerita-cerita menarik tentang wanita karier dari tujuh wanita di dunia yang menginspirasi:
Michelle Obama (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Michelle Obama (Foto: Wikimedia Commons)
1. "Aku mengambil pekerjaan terakhirku (sebelum Barrack Obama menjadi bagian di White House) karena reaksi bosku terhadap situasi keluarga yang aku miliki. Aku tak mempunyai babysitter, sehingga aku selalu membawa Sasha kemanapun aku pergi. Saat itu aku masih menyusui, dan aku masih menggunakan baju untuk ibu menyusui.
Aku jelaskan pada bosku, "Ini yang aku punya: dua anak kecil. Suamiku sedang mengikuti senator Amerika. Aku tak akan kerja paruh waktu, aku membutuhkan fleksibilitas. Aku juga membutuhkan gaji yang baik. Aku membutuhkan waktu untuk mampu mengurus anak. Jika Anda bisa melakukan itu semua, dan memberiku fleksibilitas, maka aku akan memastikan untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Aku bisa bekerja keras dengan jadwal yang fleksibel."
ADVERTISEMENT
Aku sangat jelas memberitahunya. Dan bosku mengiyakan semuanya." - Michelle Obama, Mantan First Lady Amerika Serikat, dikutip dari Parade.
Mary H. K. Choi (Foto: Website Mary H. K. Choi )
zoom-in-whitePerbesar
Mary H. K. Choi (Foto: Website Mary H. K. Choi )
2. "Jika kamu berencana untuk meminta bayaran yang lebih tinggi, maka bersiap-siaplah untuk buktikan nilaimu. Ketahui pekerjaanmu apa dan bagaimana hal tersebut sesuai dengan perusahaanmu. Seperti membicarakan angka dan menyadari nilai satu sama lain." - Mary H. K. Choi, penulis, dikutip dari Twitter pribadinya.
Octavia Spencer (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Octavia Spencer (Foto: Wikimedia Commons)
3. "Aku memberi tahu Jessica Chastain tentang ceritaku, kita membicarakan uang, dan ia hanya bisa terdiam. Ia mengungkapkan bahwa ia tak menyangka itulah yang terjadi terhadap wanita berkulit gelap.
Saat itu, Jessica Chastain mengatakan, “Octavia, kita akan pastikan bahwa kamu dibayar di film ini. Kamu dan aku akan sama-sama terikat bersama. Kita akan mendapatkan yang sama," katanya.
ADVERTISEMENT
Minggu lalu, aku mengetahui kalau kami mendapatkan bayaran lima kali lebih besar dari yang kami minta. Sekarang, aku akan menargetkan apa yang laki-laki dapatkan!" - Octavia Spencer, aktris, dikutip dari Women Breaking Barriers Panel.
Diane von Furstenberg (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Diane von Furstenberg (Foto: Wikimedia Commons)
4. "Pertanyaan pertama yang harus kamu tanyakan adalah, 'apa aku berhak mendapatkannya?' dan 'mengapa?'. Keraslah pada dirimu saat mempertanyakan hal ini. Jika kamu pikir kamu berhak mendapatkannya, maka kejarlah dan jelaskan alasanmu. JANGAN merengek.
Jangan ada air mata di matamu, jangan mengeluh. Bergeraklah dengan pikiran positif, dan hanya positif. Jelaskan bahwa kamu berhak mendapatkan promosi tersebut dan dengan itu, kamu akan membangun perusahaan menjadi lebih baik. Jika kamu yakin kamu berhak mendapatkannya, kamu akan dapatkan itu. Namun, JANGAN pernah menjadi korban, jadilah pemimpin.
ADVERTISEMENT
Karena aku selalu bekerja sendiri sejak aku berumur 22 tahun, aku tak bisa meminta sebuah promosi. Namun, aku seringkali harus melakukan presentasi dan menjual diriku. Terkadang, aku menerima penolakan. Aku selalu mencoba untuk memutar penolakan kepada sesuatu yang positif. Bukan hal yang mudah, namun akan selalu ada kesempatan di balik sesuatu yang hilang." - Diane von Furstenberg, desainer, dikutip dari The Cut.
COO Facebook, Sheryl Sandberg. (Foto: Thibault Camus/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
COO Facebook, Sheryl Sandberg. (Foto: Thibault Camus/Reuters)
5. "Saat aku sedang bernegosiasi dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk kompensasiku, ia memberiku penawaran yang aku pikir cukup adil. Kami sudah sering makan malam bersama untuk mendiskusikan misi Facebook dan visinya untuk masa depan. Aku sudah sangat siap untuk menerima pekerjaan tersebut. Tidak, aku sangat ingin menerima pekerjaan itu.
ADVERTISEMENT
Suamiku Dave, terus memberitahuku untuk bernegosiasi kembali, namun aku khawatir akan melakukan sesuatu yang merusak kesepakatan. Aku bisa saja jual mahal, tapi mungkin Mark nantinya tak akan mau bekerja denganku. Apakah layak aku bernegosiasi ulang saat aku menginginkan pekerjaan itu? Aku menyimpulkan bahwa itu tidak layak.
Saat aku akan mengatakan iya pada pekerjaanku, adik iparku Marc Bodnick mengungkapkan, “Tidak, Sheryl! Mengapa kamu mau mengambil pekerjaan dengan bayaran lebih sedikit dari yang dibuat lelaki untuk melakukan pekerjaan yang sama?.”
Adik iparku tak mengetahui secara detail kesepakatanku. Poinnya sangat simpel bahwa tak ada lelaki dalam level yang sama denganku, akan memikirkan untuk mengambil penawaran tersebut.
Aku kembali ke Mark dan mengatakan bahwa aku tak bisa mengambil tawaran tersebut. Namun, tentunya aku tetap berusaha untuk bernegoisasi, “Tentunya Anda merekrut saya untuk dapat mengatasi kesepakatan, sehingga Anda menginginkan saya untuk menjadi penawar yang cerdik.”
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Mark menelfonku dengan memperbaharui kesepakatanku menjadi lebih baik. Bahkan, ia mengubah kontrak yang tadinya empat tahun, menjadi lima tahun. Solusi kreatifnya tak hanya menemui kesepakatan bersama, tapi juga membangun kepercayaan yang baik." - Sheryl Sandberg, COO Facebook, dikutip dari buku Lean In.
Jennifer Lawrence (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni)
zoom-in-whitePerbesar
Jennifer Lawrence (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni)
6. "Ketika peretasan data dari Sony Picture tersebar, dan aku mengetahui seberapa rendah aku dibayar dibandingkan dengan aktor pria, aku tak merasa marah pada Sony. Aku marah pada diriku sendiri. Aku gagal sebagai penawar karena aku menyerah terlalu cepat.
Namun, jika aku ingin jujur dengan diriku, rasanya bohong jika aku tak menginginkan sebuah perasaan ingin disukai saat menyepakati bayaran tanpa harus ada pertengkaran. Aku tak ingin terkesan menjadi orang yang ‘sulit’ dan manja.
ADVERTISEMENT
Saat itu, semua memang terasa baik-baik saja, sampai akhirnya aku melihat jumlah bayaran di internet dan aku sadar, semua pria yang bekerja denganku, pastinya tak memiliki kekhawatiran akan dianggap sulit dan manja.
Jeremy Renner, Christian Bale, dan Bradley Cooper, semua telah berusaha dan sukses bernegosiasi menciptakan penawaran yang baik untuk diri mereka. Sedangkan aku, terlalu khawatir tentang pendapat orang akan berpikir apa dan tak mendapatkan bayaran yang setimpal." - Jennifer Lawrence, aktris, dikutip dari Lenny Letter.
Oprah Winfrey (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Oprah Winfrey (Foto: Wikimedia Commons)
7. "Saat aku memulai The Oprah Show, aku memiliki lima produser wanita, lima wanita. Aku menghampiri pemimpin dan mengatakan bahwa mereka semua membutuhkan kenaikan gaji.
Pada saat itu, manajemen hanya bisa berkata, “mengapa mereka membutuhkan kenaikan gaji? Mengapa wanita membutuhkan kenaikan? Mereka tak menikah, mereka tak memiliki anak, mereka tak memiliki rumah sendiri," katanya.
ADVERTISEMENT
Semua ini terjadi di Chicago pada 1985. Dan aku hanya membalas, jika mereka tak memberikan para wanita ini kenaikan gaji, maka aku yang akan pergi." - Oprah Winfrey, dikutip dari CBS This Morning.