Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Lari Mundur Tengah Ngehits di Indonesia, Ini 6 Manfaatnya
25 Agustus 2017 12:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Saat ini, sepertinya tren lari memang tengah hangat rami diikuti oleh masyarakat. Banyaknya acara fun run atau race run yang diadakan di beberapa negara, tak terkecuali Indonesia membuktikan jika olahraga lari kini tak lagi menjadi olahraga semata namun juga menjadi sebuah gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Perkembangan olahraga lari pun kian berkembang. Tak lagi lari maju ke depan, melainkan ada yang disebut sebagai backward run atau lari mundur. Mungkin sekilas terlihat aneh karena arah lari yang biasanya dilakukan maju ke depan kini dilakukan oleh orang-orang dengan cara mundur ke belakang.
Antes E Prasetio selaku Head of Ethical Business Unit, Market Access & Communication Mundhipharma Indonesia menyatakan bahwa lari mundur ini memang belum terlalu booming di Indonesia, namun tahun lalu lari mundur ini mulai diperkenalkan di Indonesia, terutama di Jakarta.
"Umumnya berlari itu maju ke depan, tapi kini backward running memang tengah menjadi tren, terutama di luar negeri. Di Indonesia sendiri, lari mundur memang belum terlalu booming. Namun, acara lari mundur sebelumnya sudah pernah diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 2016 lalu dan tahun ini menjadi kali kedua acara lari mundur diadakan di Jakarta," ucap Antes saat ditemui kumparan (kumparan.com) di acara "Betadine Retro Run" yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/8).
ADVERTISEMENT
Meski dianggap sebuah olahraga yang aneh ternyata lari mundur menyimpan banyak khasiat kesehatan yang ternyata lebih menyehatkan daripada olahraga lari pada umumnya. Lantas, apa saja manfaat lari mundur bagi kesehatan?
Dikutip dari Bright Side, inilah sederet manfaat dari lari mundur:
1. Memperkuat Otot Tanpa Melukai Persendian
Ketika berlari biasa terkadang otot memang akan menjadi semakin kencang dan kuat, namun tak dipungkiri jika persendian pun juga ajan ikut merasa nyeri secara bersamaan. Namun, lari mundur dipercaya dapat membuat fungsi otot lebih efektif tanpa melukai atau membuat nyeri persendian.
2. Mengurangi Tekanan di Persendian Lutut
Lari mundur tak akan membahayakan persendian lutut, namun sebaliknya lari mundur justri akan mengurangi tekanan atau getaran di bagian persendian lutut yang umumnya sering dirasakan ketika seseorang berlari maju. Terutama bagi mereka yang mengalami nyeri sendi, maka lari mundur menjadi pilihan yang tepat dalam merawat persendian kaki.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Penglihatan Tepi Mata
Manfaat lain dari lari mundur adalah bisa meningkatkan penglihatan tepi mata. Jika selama ini penglihatan kamu hanya terfokus pada arah depan saja, namun ketika kamu melatih diri untuk melakukan lari mundur maka penglihatan kamu dari seluruh sudut mata pun akan meningkat, baik dari depan atau dari tepi mata.
4. Meningkatkan Kinerja Otak
Lari mundur melatih seseorang untuk lebih fokus karena lari mundur memiliki risiko bahaya yang lebih tinggi jika seseorang tidak dipaksa untuk memperhatikan dengan seksama apa saja rintangan yang berada di belakang mereka. Kinerja otak tentunya akan berfungsi lebih baik mengingat semua gerakan tubuh saat berlari digerakkan oleh otak.
5. Menjaga Postur Tubuh
ADVERTISEMENT
Mungki lari biasa tak bisa membantu seseorang dalam mendapatkan postur tubuh yang sempurna. Namun berbeda dengan lari mundur yang bisa mempertahankan atau bahkan menjaga postur tubuh seseorang. Badan akan dipaksa lebih tegap karena leher akan lebih sering menengok ke belakang. Jika badan tidak dipaksa tegap maka bahaya yang berkaitan dengan urat leher pun bisa terjadi kapanpun saat sedang menengok.
6. 100 Langkah Lari Mundur Sama dengan 1000 Langkah Lari Biasa
Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat siapapun akan tergoda untuk mencoba olahraga lari mundur. Bagaimana tidak, sebab lari mundur ternyata berkhasiat dua kali lipat dibandingkan dengan lari biasa. Hanya dengan berlari sebanyak 100 langkah, maka jumlah ini bisa dikali lipatkan dengan total langkah yaitu 1000 langkah lari biasa. Wow, luar biasa bukan?
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.