news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Asal-usul Istilah Bulan Madu

13 Januari 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi bulan madu dengan pasangan (Foto: Instagram/@explorebali)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bulan madu dengan pasangan (Foto: Instagram/@explorebali)
ADVERTISEMENT
Setelah melangsungkan pesta pernikahan yang cukup menguras tenaga, para pengantin baru biasanya akan pergi berbulan madu untuk melepas lelah sekaligus berlibur bersama sebagai pasangan suami istri. Di Indonesia sendiri, bulan madu adalah hal yang tak boleh dilewatkan bagi para pengantin baru.
ADVERTISEMENT
Bali menjadi lokasi populer yang banyak dikunjungi para pengantin baru untuk berbulan madu. Sedangkan di luar negeri, negara-negara seperti Singapura, Hongkong atau Jepang menjadi destinasi yang sayang untuk dilewatkan.
Tetapi pernah kah Anda berpikir dari mana kata bulan madu tersebut?
Dalam bahasa Inggris, bulan madu disebut dengan honeymoon. Kata ini rupanya sudah ada sejak 1542 yang lebih dikenal dengan istilah 'hony moone'. Makna 'hony moone' yang sebenarnya bukanlah bermakna perjalanan bagi para pengantin baru, tetapi lebih kepada fase hubungan yang dilewati setelah menikah.
"Bulan pertama setelah menikah biasanya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan serta mendapatkan kasih sayang dari masing-masing pasangan," tutur Samuel Johnson, penulis literatur English abad ke-18, seperti dilansir Elite Daily.
Tasya Kamila dan Randy Bachtiar saat bulan madu. (Foto: Dok. Tasya Kamila)
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila dan Randy Bachtiar saat bulan madu. (Foto: Dok. Tasya Kamila)
Sayangnya, asal-usul bulan madu sebenarnya tidak seindah sekarang. Menurut ahli sejarah perniakhan Susan Waggoner, zaman dahulu pernikahan paksa masih sering dilakukan. Beberapa calon pengantin pria yang tidak mampu membayar mahar akan menculik wanita yang ingin dinikahinya kemudian menyembunyikannya sampai keluarga si perempuan berhenti mencarinya.
ADVERTISEMENT
"Setelah 'menangkap' pengantin perempuan, pria akan mengajak perempuan itu ke sebuah lokasi rahasia yang aman dari para keluarga dan kerabat yang mencarinya," jelas Susan kepada Brides Magazine.
Barulah pada awal abad ke-19, kata bulan madu benar-benar berarti perjalanan yang dilakukan oleh pengantin baru setelah pernikahan. Tetapi saat itu, bulan madu adalah perjalan pasangan pengantin baru mengunjungi anggota keluarga yang tidak dapat menghadiri pernikahan mereka.
Setelah itu, pasangan di Inggris yang memiliki pendapatan lebih besar mulai memanfaatkan kesempatan bulan madu untuk pergi ke lokasi yang eksotik dan lebih intim. Hingga akhirnya di abad ke-19, 'demam' bulan madu ini mampir ke Amerika.
Tasya Kamila dan suami menyambangi Athena. (Foto: Instagram/@tasyakamila)
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila dan suami menyambangi Athena. (Foto: Instagram/@tasyakamila)
Dalam buku 'Marriage Customs of the World' yang ditulis oleh George P. Monger, pada tahun 1940 dan 1950an, merayakan pernikahan dengan cara bepergian adalah hal yang lazim tergantung kemampuan masin-masing pasangan. Sekarang ini, semakin banyak pasangan yang memilih untuk menjalankan bulan madu dengan bepergian berdua. Beberapa pasangan memilih untuk melakukannya bersama sekelompok teman-teman, tetapi pasangan lainnya memutuskan untuk tidak bepergian sama sekali.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, tidak ada cara yang benar atau salah untuk melakukan bulan madu. Semuanya tergantung pada apa yang terbaik untuk setiap pasangan. Jika Anda berdua merasa ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan, tak ada salahnya untuk berbulan madu. Tetapi jika Anda memiliki prioritas lain selain mengeluarkan biaya untuk bulan madu, memilih untuk tidak bepergian menjadi keputusan terbaik.