Mengenal Kanker Serviks Melalui 12 Fakta Berikut Ini

4 Februari 2019 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi perempuan pengidap kanker Foto: Thinkstock
Kanker adalah salah satu penyakit penyebab angka kematian terbesar di dunia. Beberapa kanker berisiko lebih tinggi dialami oleh perempuan, dua di antaranya adalah kanker payudara dan kanker serviks. Menurut World Health Organization (WHO), kanker serviks adalah jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Setidaknya ada 570 ribu kasus baru pada 2018 lalu. Kanker serviks termasuk sebagai penyakit slow-growing yang tingkat penyebarannya sangat cepat di Indonesia. Saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi RS Pondok Indah, Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG (K) Onk. mengatakan, penyebab dan kehadiran kanker serviks dapat dideteksi. Mengingat sifatnya yang slow-growing alias tumbuh dalam waktu yang lama, maka diperlukan fase panjang mulai dari tahapan infeksi hingga menjadi kanker. Dalam rangka bulan kesadaran kanker sedunia yang jatuh pada setiap Februari, yuk berkenalan lebih lanjut dengan kanker serviks melalui fakta-fakta berikut ini: 1. Kanker serviks biasanya disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). HPV adalah sekelompok virus yang sangat umum di seluruh dunia dan seringkali menular lewat hubungan seks. 2. Ada lebih dari 100 tipe virus HPV. 14 di antaranya dikenal sebagai salah satu penyebab kanker dengan risiko tinggi. 3. Dua tipe virus HPV, tipe 16 dan 18, 70 persen berpotensi menyebabkan kanker serviks dan lesi (area pada organ tubuh atau jaringan yang telah mengalami kerusakan melalui cedera atau penyakit, seperti luka, maag, abses, tumor, dll).
Ilustrasi Vaksin HPV Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
4. HPV ditularkan melalui kontak seksual dan kebanyakan orang terinfeksi HPV sesaat setelah berhubungan intim. Sedangkan kanker disebabkan oleh infeksi yang didapat secara seksual dengan jenis HPV tertentu. 5. Beberapa penelitian juga menghubungkan HPV dengan kanker di bagian anus, vulva, vagina, penis dan orofaring. 6. Kanker serviks adalah adalah kanker paling umum kedua yang diderita perempuan yang tinggal di daerah kurang berkembang. Data dari WHO pada 2018 memperkirakan ada 570 ribu kasus baru pada 2018 lalu atau sekitar 84 persen dari kasus baru di seluruh dunia. 7. Berdasarkan data dari National Foundation for Cancer Research, pada 2016 lalu ada sekitar 13 ribu perempuan yang didiagnosa mengalami kanker serviks invasif di Amerika Serikat. Sekitar 4.000 perempuan di antaranya meninggal. 8. Pada 2018 lalu, ada sekitar 311 ribu perempuan meninggal akibat kanker serviks di seluruh dunia. Lebih dari 85 persen kematian ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Ilustrasi Vaksin MR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
9. Kontrol kanker serviks yang komprehensif bisa dilakukan dengan cara pencegahan primer (vaksinasi terhadap HPV), pencegahan sekunder (screening dan pengobatan lesi pra-kanker), pencegahan tersier (diagnosis dan pengobatan kanker serviks invasif) dan perawatan paliatif jika sudah stadium akhir.
10. Vaksin yang melindungi dari HPV 16 dan 18 direkomendasikan oleh WHO dan telah disetujui untuk digunakan di banyak negara. Uji klinis menunjukkan bahwa vaksin HPV sangat aman dan sangat efektif dalam mencegah infeksi dengan infeksi HPV.
11. Deteksi dini dan perawatan lesi pra-kanker untuk wanita 30 tahun ke atas adalah cara efisien untuk mencegah kanker serviks dan bisa disembuhkan jika didiagnosa di stadium awal. 12. HPV memiliki masa inkubasi selama 9 sampai 12 bulan. Setelahnya, memasuki fase lesi pra-kanker. Ada tiga sub pada fase ini: Atypical, Low Grade Lession, dan High Grade Lession. Jika terus berkembang, barulah menjadi kanker. Bila sampai pada sub fase Low Grade Lession, masih ada kemungkinan infeksi HPV menghilang meski tanpa tindakan medis.
ADVERTISEMENT