Mengenal Tradisi Lukis Tangan Henna dalam Acara Pernikahan

24 November 2018 16:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan Henna dalam Pernikahan  (Foto: dok. Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Henna dalam Pernikahan (Foto: dok. Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemandangan seni lukis pada tangan di acara pernikahan dengan sentuhan warna coklat kemerahan, mungkin bukan menjadi suatu pemandangan yang asing bagi Anda. Kegiatan seni lukis tangan tersebut disebut Henna, sebuah kata serapan dari Bahasa Arab untuk tumbuhan bernama Lawsonia inermis, atau pohon hina.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, henna memiliki nama lain seperti innai, paci, dan pacar, yang terbuat dari bahan alami daun tanaman pacar.
Henna sering menjadi alternatif ‘Tato’ sementara bagi siapa saja yang ingin memberikan sentuhan pola, motif, dan gambar di tubuh mereka. Meski bersifat temporary alias sementara, henna bisa bertahan hingga satu bulan lamanya. Tentu, dengan suguhan warna merah tua kecoklatan yang mampu menarik perhatian.
Penggunaan Henna dalam Pernikahan  (Foto: dok. Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Henna dalam Pernikahan (Foto: dok. Shutterstock)
Selama ribuan tahun, henna sudah populer dipakai untuk melukis kulit, rambut, kuku, hingga pewarna kain-kain seperti sutra, wool, dan kulit di beberapa daerah Asia, mulai dari India, Pakistan, hingga Timur Tengah. Jika membahasnya secara sejarah, asal mula henna diaplikasikan sebagai ‘item kecantikan’ memang masih simpang siur. Meski demikian, praktik yang konon sudah hadir sejak 5000 tahun ini, populer dan lebih dikenal berasal dari India dengan nama mehndi.
ADVERTISEMENT
Di India, henna ini sering juga dipakai sebagai medium mempercantik diri selain penggunaan makeup dan perhiasan. Maka tak heran, penggunaan henna menjadi pemandangan biasa sehari-hari di India.
Selain India, negara-negara seperti Peninsula Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur, dan Asia Tenggara, juga menyerap praktik lukis henna ini sebagai bagian dari tradisi dan aksesori pelengkap di acara-acara penting mereka.
Di Indonesia sendiri, fenomena lukis henna ini amat sering terlihat menjadi pelengkap hiasan tangan pengantin perempuan.
Tradisi Lukis Henna di Pernikahan Negara Asia dan Timur Tengah
Penggunaan Henna dalam Pernikahan  (Foto: dok. Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Henna dalam Pernikahan (Foto: dok. Shutterstock)
Dikutip The Cultureist, dari sekian banyak praktik henna yang dilakukan di berbagai negara, India mungkin menjadi yang terpopuler dan dikenal sebagai ciri khas dalam penggunaannya. Tak hanya di acara-acara penting, bagi perempuan India, henna sudah jadi tampilan sehari-hari yang umum dipakai.
ADVERTISEMENT
Terlebih, India memiliki tradisi penting berupa pesta henna bagi perempuan yang hendak menikah. Pesta ini hanya dihadiri oleh perempuan-perempuan saja yang meliputi kerabat dan sahabat-sahabat pengantin perempuan.
Seperti namanya, pada pesta ini, tangan dari pengantin perempuan akan dilukiskan oleh seorang seniman henna dengan pilihan motif dan gambar yang diinginkan. Selain India, pesta henna juga sering dijumpai di negara Pakistan, Afrika Utara, dan Timur Tengah.
Penggunaan Henna dalam Pernikahan  (Foto: dok. Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Henna dalam Pernikahan (Foto: dok. Shutterstock)
Dilansir New York Times, tradisi pesta henna sebelum pernikahan ini biasanya dilangsungkan satu minggu sebelum hari besar. Di negara-negara Arab termasuk Yaman, menggambar henna pada tangan calon pengantin dipercaya sebagai simbol fertilitas. Semakin gelap warnanya, semakin baik pula bagi calon pengantin terhadap kesuburannya. Tak jarang, mereka akan mengaplikasikannya hingga berhari-hari.
ADVERTISEMENT
Saking penting dan sakralnya, sebagian orang di negara-negara tertentu percaya bahwa lukisan henna ini bisa memberi keberkahan, keberuntungan, kebahagiaan, hingga penambah kecantikan.
Desain-desainnya pun beragam, seperti penggunaan simbol, bentuk binatang, bunga-bunga, motif brokat, hingga penyematan inisial pasangan pengantin perempuan.
Penggunaan Henna di Pernikahan Indonesia
Penggunaan Henna dalam Pernikahan  (Foto: dok. Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Henna dalam Pernikahan (Foto: dok. Shutterstock)
Di Indonesia sendiri, nyatanya terdapat banyak juga tradisi melukis henna ini. Sama seperti di India, pemakaian henna dilakukan sebagai ritual sebelum prosesi pernikahan.
Contohnya di Aceh dengan Malam Bohgaca yang dilakukan sebelum akad nikah, lalu di Minangkabau atau Sumatra Barat dengan prosesi Malam Bainai dengan menumbuk daun pacar dan ditorehkan pada kuku calon mempelai oleh keluarga-keluarga terdekatnya. Kini, bisa dibilang pengantin-pengantin Minang tak hanya memakai inai saja sebagai hiasan tangan mereka, namun penggunaan henna juga sudah semakin marak diaplikasikan.
ADVERTISEMENT
Selain Aceh dan Sumatra Barat, ritual pemakaian daun pacar ke tangan calon mempelai juga menjadi bagian tradisi di wilayah Indonesia lainnya. Mulai dari Mapacci dari suku Bugis, Malem Pacar dari Betawi, hingga Peta Kapanca dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengoleskan pasta henna ke tangan pengantin.
Sama halnya seperti di India, penggunaan henna di Indonesia pun memiliki filosofinya masing-masing. Uniknya, setiap daerah memiliki penjabaran yang berbeda-beda.
Di NTB sebagai pengingat bahwa calon pengantin akan segera menjadi ibu rumah tangga, di Aceh masyarakat mengaitkan daun pacar sebagai lambang perhiasan rumah tangga dan pelipur lara, kemudian bagi suku Bugis henna melambangkan rumah tangga yang bahagia.
Tentu penggunaan henna ini menjadi fenomena yang unik. Selain terlihat cantik dan menarik perhatian pada tangan, nyatanya, henna juga menjadi salah satu tradisi yang sudah mengakar di beberapa daerah Indonesia, baik untuk acara pernikahan atau mempercantik diri.
ADVERTISEMENT