Pahami 7 Hal Ini Sebelum Menjalin Hubungan dengan Duda

15 Januari 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pasangan Berkencan (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pasangan Berkencan (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menjalin hubungan baru memang harus selalu berhati-hati dan tidak boleh sembarangan jika Anda berniat serius. Apalagi jika menjalani hubungan dengan laki-laki yang sudah pernah menikah atau berstatus duda.
ADVERTISEMENT
Laki-laki yang sudah pernah menikah cenderung sensitif jika berbicara soal cinta dan hati. Mereka akan sangat berhati-hati dalam memilih pasangan karena tidak ingin mengalami kesalahan dan kegagalan yang sama.
Bagi Anda yang sedang dekat atau baru memiliki hubungan dengan duda, pastikan Anda memahami hal-hal penting menyangkut mereka. Tujuannya agar Anda lebih siap dengan kemungkinan yang akan dihadapi dan hubungan bisa berjalan dengan baik.
Berikut kumparanSTYLE telah merangkum tujuh hal yang harus Anda pahami seperti dilansir dari The Datemix.
1. Pastikan Ia Sudah Sah Bercerai
Pastikan pasangan Anda telah resmi bercerai. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pastikan pasangan Anda telah resmi bercerai. (Foto: Shutterstock)
Sebelum kedekatan Anda dengan calon pasangan semakin intens, pastikan ia sudah benar-benar sah bercerai.
Menurut Folashade A. Butler, seorang Relationship Coach dan Premarital Counselor, siapapun yang sedang menjalani proses cerai artinya masih berstatus menikah. Dan laki-laki yang berada pada fase tersebut cenderung sangat sensitif.
ADVERTISEMENT
Mereka akan kesulitan untuk berkomitmen dan tidak akan memberikan perhatian penuh karena mereka masih fokus pada proses perceraiannya. Lebih parahnya lagi jika ia belum resmi bercerai, ada kemungkinan mereka akan rujuk dengan istrinya. Usahakan segera menjauh jika ia belum sah bercerai.
2. Kemungkinan Ia akan Sulit Membuka Hati
Mulailah pembicaraan (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Mulailah pembicaraan (Foto: Unsplash)
Dalam hubungannya yang gagal, bisa dipastikan pasangan Anda memiliki pengalaman yang buruk dalam hal percintaan. Manipulasi dan kebohongan yang terjadi sebelumnya akan membuat mereka mengalami trauma dan tidak mudah percaya lagi kepada orang. Itulah sebabnya mereka susah membuka hati.
“Berhati-hatilah dan jangan tersinggung ketika ia memberikan batasan yang mungkin terasa berlebihan bagi Anda. Cobalah untuk terbuka dan jujur padanya, berpura-pura hanya akan membuatnya semakin menutup diri,” tutur Michelle A. Coomes, seorang therapist pernikahan dan keluarga.
ADVERTISEMENT
3. Jalani Hubungan dengan Perlahan tapi Pasti
Ilustrasi Pasangan. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pasangan. (Foto: Shutterstock)
Seperti menjalani hubungan pada umumnya, Anda tentu ingin mengenal calon pasangan lebih dalam sebelum memutuskan melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Berkencan dengan laki-laki yang berstatus duda juga membutuhkan pendekatan yang sama. Jangan terburu-buru, karena Anda harus lebih banyak belajar dan memahami apa penyebab hubungan pasangan Anda gagal sebelumnya.
Pastikan bahwa ia akan mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan Anda sebelum mengajak pasangan menjalani hubungan yang lebih serius.
4. Ungkapkan Tujuan Anda dalam Menjalin Hubungan
Ilustrasi pasangan. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. (Foto: Shutterstock)
Menjalin hubungan dengan laki-laki yang pernah bercerai berarti Anda harus tahu apa yang diharapkan dari hubungan tersebut, begitu juga dengan harapannya terhadap Anda.
“Anda harus memahami jika Anda memasuki masa transisi yang terjadi dalam kehidupannya, itu adalah masa-masa yang sensitif. Ia mengalami masa setelah menikah, menjadi single, hingga memiliki pasangan lagi. Jadi jangan terkejut jika menikah bukan menjadi prioritasnya. Jika menikah adalah tujuan utama Anda, maka katakanlah sejak awal,” ungkap Folashade A. Butler kepada The Datemix.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah agar Anda tidak berharap terlalu tinggi dan merasa kecewa karena ternyata kalian tidak satu tujuan.
5. Lekas Menghindar Jika Ia Masih Bertengkar atau Memperjuangkan Pasangannya
Tips cerdas untuk merayu lawan jenis (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Tips cerdas untuk merayu lawan jenis (Foto: Unsplash)
Laki-laki yang kerap bertengkar dengan mantan istrinya seringnya tidak siap untuk menjalin hubungan dengan orang baru. Kemarahan dan rasa stresnya akan selalu dihubungkan dengan masalah-masalah yang ia alami saat ini dan bisa menjadi pemicu pertengkaran Anda dengan.
“Laki-laki yang masih memperjuangkan istrinya berarti ia memperlakukan Anda sebagai cadangan sampai ia benar-benar mendapatkan apa yang diinginkan,” jelas Folashade A. Butler.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menghindari laki-laki yang masih sering bertengkar dengan mantan istrinya atau bahkan bertingkah seperti memperjuangkan hubungan mereka.
6. Jangan Membandingkan Diri dengan Mantan Pasangannya
Ilustrasi pasangan di pub. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan di pub. (Foto: Thinkstock)
Pasangan Anda mungkin memiliki beban masa lalu atau masih menyimpan rasa sakit hati. Namun harus diingat bahwa kehadiran Anda merupakan sebuah angin segar bagi kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, coba ajak pasangan Anda untuk melakukan hal-hal baru. Anda juga bisa mencoba kebiasaan yang sudah pasti berbeda dengan apa yang ia alami bersama mantan pasangannya.
Jika ia mengatakan mantannya tidak pernah mendengarkannya, maka pastikan Anda bisa menjadi pendengar yang baik. Karena pada dasarnya, dalam sebuah hubungan dibutuhkan rasa pengertian yang besar agar hubungan berjalan sesuai dengan harapan.
7. Jika Ia Punya Anak, Jangan Terburu-buru Menemuinya
Ilustrasi Ayah dan Anak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ayah dan Anak. (Foto: Shutterstock)
Anda mungkin ingin segera menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda bisa menjadi sosok ibu yang baik. Namun ketahuilah jika pasangan sudah memiliki anak, pertemuan Anda dengan anaknya itu akan menjadi permasalahan yang sangat sensitif.
Oleh karena itu, serahkan semua keputusan kepada pasangan Anda tentang kapan dan bagaimana cara Anda bertemu dengan anaknya.
ADVERTISEMENT
Jika berlebihan, Anda justru akan terlihat memaksakan kehendak. Coba jalani hubungan dengan apa adanya dan tunggu saja kapan waktu yang tepat. Apabila ia serius menjalin hubungan dengan Anda, ia pasti akan mengagendakan pertemuan dengan anaknya.