Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Perjalanan Karier Diana Rikasari: Dunia Riset hingga Fashion Blogger
25 Januari 2019 10:12 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam proses pencarian jati diri, setiap orang pasti akan melalui proses yang berbeda-beda. Ada yang terlahir dan tumbuh dengan mengetahui tujuan dari awal, ada pula yang sudah bekerja bertahun-tahun, namun masih bingung terhadap hal yang sebenarnya ingin dilakukan. Hal inilah yang pernah dirasakan oleh womanpreneur sukses, fashion blogger, sekaligus penulis Diana Rikasari .
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Diana Rikasari terjun dan dikenal sebagai pelaku industri mode seperti hari ini, ia pernah berada dalam masa penjelajahan jati diri dan mencari tahu apa yang ingin ia lakukan untuk hidupnya di masa depan.
Beberapa waktu lalu, Diana pun bercerita kepada kumparanSTYLE, bahwa ia sempat memiliki keinginan masa depan yang berubah-ubah. Mulai dari impian masa kecil sebagai akrobat, lalu harapan menjadi ekonom hebat seperti Miranda Goeltom, hingga inspirasinya untuk menjadi dokter.
“Jadi memang berubah-ubah. Saya sempat lama menentukan jati diri maunya jadi apa. Setelah lulus kuliah saya malah bekerja di bagian riset, menganalisa data statistik,” jelas Diana di kediamannya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ia mengakui, bahwa sampai ketika ia memasuki dunia kerja pun, Diana masih belum tahu apa yang sebenarnya ingin ia lakukan. Namun, seiring berjalannya waktu, ibu dari dua anak ini semakin memahami dirinya sendiri. Diana kemudian menyadari bahwa ia menyukai hal-hal berbau visual, design, seni, dan fashion.
ADVERTISEMENT
“Ada panggilan hati, bahwa dunia saya memang desain. Dulu setelah pulang kerja saya mendesain, memotret dan mengedit foto, dress up, ngeblog tentang baju. Jadi mungkin dunia saya itu di fashion dan seni,” kenangnya.
Setelah dua tahun bekerja di dunia riset, akhirnya Diana memberanikan diri untuk mengejar apa yang sebenarnya ingin ia lakukan. Modal nekat itu mengantarkannya menjadi salah satu pioneer fashion blogging Indonesia dan womanpreneur sukses di balik dua brand fashion SCHMILEYMO dan UP.
Tak sampai di situ, hal lain juga mengejutkan Diana atas dirinya sendiri. Ternyata, tanpa disadari, ia memiliki kemampuan dalam menulis. Hal ini terbukti dengan larisnya buku Diana berjudul 88LoveLife yang tak hanya best-seller di Indonesia, namun hingga ke negara tetangga Malaysia. Diana juga baru saja merilis buku anak-anak terbarunya berjudul My Rainbow Days.
“Seiring berjalannya hidup, saya menemukan personal development sendiri. Semua berubah-ubah, membuka, dan mengalir begitu saja,” papar Diana.
ADVERTISEMENT
Diana mengakui, bahwa pencarian jati diri itu bukanlah hal yang gampang dan bisa dilakukan secara instan. “It just takes time, dan setiap orang waktunya pasti berbeda-beda. Menurut saya, just keep exploring, jangan membatasi diri pada satu bidang saja,” sarannya.
Baginya, setiap orang terlahir multitalenta. Meski bekerja di kantor, bukan berarti seseorang terbatasi untuk terjun di dunia musik, desain, fashion, dan lainnya. Jadi, tak ada salahnya untuk mencoba segala hal, hingga akhirnya menemukan dan merasa hal yang ‘klik’ di hati dan pikiran.
“Selain keep exploring, jangan juga terpaku pada omongan orang. Ketika dulu saya mau resign dari kantor, selalu dapat omongan: ‘Lo gila ya?’ dan lainnya. Tapi saya nggak dengerin, saya nekat meski nggak ada yang dukung saya,” kenangnya
ADVERTISEMENT
“Tapi kadang-kadang it needs guts to really pursue what you really want. Jadi jangan dengerin orang, if you feel really sure, then go for it!” tutup Diana Rikasari.
---
Simak cerita perempuan inspiratif lainnya hanya di topik sheinspiresme .