Suntik Silikon Cair Tidak Pernah Dianjurkan, Ini Penjelasan Dokter

23 Oktober 2017 12:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyuntikkan silikon cair pada hidung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyuntikkan silikon cair pada hidung (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi wanita, penampilan adalah satu hal yang wjaib untuk diperhatikan demi terlihat menarik dan memukau. Tak heran, banyak yang rela memperbaiki bentuk tubuh mereka dengan melakukan berbagai perawatan dan prosedur kecantikan, salah satunya adalah suntik silikon pada bagian payudara dan hidung.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah kamu jika sejatinya suntik silikon cair tidak dianjurkan oleh dokter? Hal inilah yang ditegaskan oleh dr. Aditya Herwandar Sastrasupena, SpBP-RE selaku dokter operasi plastik di Bamed Health Surgery.
"Mau di manapun tidak dianjurkan penyuntikkannnya, baik di hidung atau di payudara," tegas dr. Aditya saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu.
Ya, dibandingkan suntik filler, suntik silikon cair memang tidak pernah dianjurkan oleh para ahli. Karena ada bahaya yang mengintai di balik tindakan tersebut, apalagi jika dilakukan di salon-salon kecantikan yang diragukan kualitasnya.
Suntik silikon cair biasanya dilakukan untuk menambah volume hidung agar lebih mancung dan membuat ukuran payudara nampak lebih besar. Meski dianggap berbahaya kleh para dokter, suntik silikon cair masih kerap dilakukan oleh sebagian besar wanita.
ADVERTISEMENT
"Biasanya, silikon cair itu disuntikkan dalam jumlah yang banyak sehingga bisa menimbulkan komplikasi seperti gangguan produktivitas air susu jika disuntikkan ke area payudara karena sifatnya yang akan menyatu dengan jaringan tubuh seperti jaringan lemak dan kelenjar susu," jelasnya lagi.
"Sekalinya menyatu dan ditemukan infeksi setelahnya, maka silikon cair itu harus 'dibongkar' dan dibuang seluruhnya dari payudara," tambahnya.
Ilustrasi penyuntikkan silikon cair pada hidung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyuntikkan silikon cair pada hidung (Foto: Thinkstock)
Penyuntikkan silikon cair pada hidung atau payudara adalah sama saja. Karena jika sudah terjadi komplikasi, silikon yang telah masuk ke jaringan sel harus segera disingkirkan.
"Cara pengeluarannya sama saja, kalau di hidung harus dikerok untuk mengeluarkan silikon cair yang udah terlanjur masuk ke jaringan," katanya.
Untuk menghindari kemungkinan bahaya tersebut, dr. Aditya menyarankan untuk melakukan penanaman implan dibandingkan dengan suntik silikon cair. Selain jauh lebih aman karena implan yang dipesan bersertifikasi, hasilnya juga akan lebih maksimal.
ADVERTISEMENT
Jika harus diurutkan dari segi kemanannya, dr. Aditya menyebutkan bahwa fat transfer atau transfer lemak adalah yang paling aman untuk melakukan suatu pembedahan karena teknik ini menggunakan lemak yang ada di dalam tubuh untuk ditransfer kembali ke dalam tubuh itu sendiri.
"Sudah pasti yang paling aman itu dari badan sendiri, yaitu fat transfer. Kedua filler karena biasanya disuntikkan dalam jumlah sendikit. Dan yang ketiga implan. Implan emang jauh lebih aman dibandingkan suntik silikon cair, tapi kenapa implan berada di urutan ketiga, karena evakuasinya jauh lebih sulit jika terjadi masalah di dalam tubuh (misalnya implan pecah) dibandingkan dengan fat transfer dan juga filler," tutupnya.